OUR BEST ENDING

319 31 5
                                    




***

Tak ada jawaban dari Kim Gimyung, Sarang menginjak kaki Rua dan menahan lengan Han Sinwoo yang kehilangan akal sehat nya, "Hentikan... jika kakak menyakitinya itu sama saja dengan menyakiti ku.."

"Jangan halangi aku."

Sarang tak peduli ia memeluk Han Sinwoo hingga pria itu kembali sadar dan serangan nya berhenti, Han Sinwoo menatap Sarang, tak kuat membayangkan seberapa sering air mata itu jatuh karna ulah pria brengs*k seperti Seo Seongeun.

"Katakan, kenapa kau masih melindungi nya disaat dia sudah melakukan hal itu pada mu? apa yang ada di pikiran mu Kang Sarang! ini bukan cinta!" teriak Han Sinwoo sementara Gimyung dan Rua tak berani buka suara.

"Aku mencintai nya, dia tak seburuk yang kalian pikir kan, Seo Seongeun sulit mengendalikan emosinya, dan di saat marah... hanya dia yang kembali dan menyembuhkan luka itu, ayah dan ibu tak pernah kembali setelah marah pada ku, tapi hanya Seo Seongeun yang tetap kembali dan mengakui kesalahannya.."

Sinwoo mengusap wajahnya frustasi, "selesaikan sekarang... hubungan kalian akhiri sekarang juga."

"Aku.. mencintai nya, Sayang maaf kan aku... aku tak akan melakukan hal bodoh lagi, aku janji..."

"Beri dia kesempatan, aku juga janji jika dia melakukan nya lagi... aku akan langsung meninggal kan.. dia."

Sinwoo berdiri, "dengarkan aku baik-baik, jika kau melukainya lagi. Aku akan langsung menghabisi mu tanpa sepengetahuan Sarang, aku tak main-main dengan ucapan ku Seo Seongeun."

Sinwoo meninggalkan tempat itu di ikuti Gimyung dan Rua.

Sarang masih setia di posisi nya, air matanya membasahi pipi Seo Seongeun, "uljima.. gomawo sudah mau bertahan dengan baj*ngan seperti ku sayang, aku janji tak kan melakukan hal bodoh lagi.." Seongeun dengan sisa tenaga nya mengusap pipi Sarang.

"Seharusnya kamu melawan nya bodoh.." Seongeun tersenyum, "untuk apa? itu memang salah ku dan mereka benar, kenapa kamu masih mau melindungi sampah seperti ku?"

Sarang mengecup bibir Seo Seongeun singkat, "Stop saying that, kamu bukan sampah.."

"Kalau aku masih melukai mu, bunuh lah aku, lebih baik aku mati di tangan kamu dari pada di tangan Han Sinwoo atau Kim Gimyung, maaf...atas semua salah ku.."

"Maaf aku menamparmu," Ujar Sarang membantu Seongeun berdiri, "jangan minta maaf, aku pantas mendapatkannya, bantu aku mandi ya badan ku sakit semua." Sarang tersenyum kecil mendengar nya.

"Ayo."

~ ~ ~

Beberapa bulan kemudian.

"Apa ku periksa langsung saja?" Sarang melajukan mobil nya menuju Hospital terdekat dengan Apart nya, jika test pack itu benar, ia akan memberi kejutan pada Seo Seongeun.

"Kapan terakhir kali anda berhubungan intim?" tanya dokter itu pada Sarang, "uhm.. sehari yang lalu.." Dokter itu tersenyum karna melihat pipi Sarang yang memerah, "silahkan letak urine anda di dalam wadah ini."

Sarang menunggu dengan perasaan tak tenang.

"Silahkan tiduran disana." Dokter kembali memeriksa Sarang, "jangan gugup begitu, Suami anda rajin ya melakukannya~ sudah selesai." Sarang merutuki omongan nya yang tak terlalu jujur tadi, walau sebenernya ia baru selesai melakukan beberapa jam lalu. Terlebih dada nya berdebar mendengar dokter mengatakan 'suami'.

"Jadi bagaimana dokter? apa saya hamil.." Dokter tersenyum, "selamat, anda positif hamil dan janin di rahim anda sudah jalan 4 minggu." Mendengar itu Sarang tak bisa menyembunyikan kebahagiaan nya.

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang