11. HEARTLESS (TW! 19+)

251 22 0
                                    




***

Beberapa bulan setelah perang itu semuanya kembali seperti awal, namun Sarang tak tau bagaimana nasib pekerjaan Seo Seongeun yang bekerja di bawah Yoojin, yang ia tau cowok nya itu semakin jarang berada di rumah dan terlihat sibuk entah mengurus apa. Setiap menanyakan hal itu, Seo Seongeun hanya memintanya fokus pada kuliah nya.

Seperti saat ini ia mengerjakan tugas, kali ini ia di kelompokkan dengan banyak teman laki laki nya bukan perempuan seperti biasa, "Sarang, apa kau kesulitan?" tanya Kang Dae, sejujurnya Sarang tak ingin berpikir hal aneh namun Kang Dae selalu memberi perhatian lebih pada nya.

Terlebih Kang Dae yang memilih Sarang masuk kelompoknya. Dan jujur saja Kang Dae merupakan sosok idaman banyak mahasiswa putri, cowok ini tinggi dan tampan, sikap nya hangat sopan tutur kata nya dan banyak yang mengatakan bahwa Kang Dae orang yang cuek, namun kenapa sikap cowok ini sangat perhatian pada dirinya?

"Kang Sarang? kau melamun?" Sarang kembali pada kenyataan nya, "oh? maaf aku kurang mengerti bagian ini." Dengan penjelasan yang mudah dimengerti dari Kang Dae membuat Sarang jadi mudah paham.

"Bagaimana? kau mengerti?" tanya Kang Dae, dan Sarang mengangguk pertanda iya, "iya, terimakasih."

"Bagus lah, jika ada yang kurang paham tanyakan saja~" ujar Kang Dae mengacak rambut Sarang, "hey kita ini kerja kelompok bukan pacaran." Sindir Dae ho pada keduanya, sementara Kang Dae tersenyum kecil.

Semuanya kembali fokus mengerjakan tugas masing-masing.

Sarang POV

"Aku akan lanjutkan ini di rumah, aku duluan ya." Ujar ku merapikan barang- barang yang berserakan di meja, "aku juga sambung di rumah." Kang Dae ikut merapikan barang barang nya. "Ya sudah, kalian berdua hati-hati."

Author POV

Sarang dan Kang Dae jalan bersama kembali menuju kampus, sejujurnya Sarang bisa menyelesaikan tugas nya hari ini juga namun ia merasa tak nyaman, takut jika Seo Seongeun muncul secara tiba tiba dan salah paham, terlebih kekasih nya itu cemburuan.

"Kau pulang dengan siapa?" Tanya Kang Dae, "Aku sendirian, mobil ku di parkiran sana, bagaimana dengan mu?" tanya Sarang basa basi.

"Sama aku juga sendiri, hari ini aku naik bus, eh tunggu..." Perlahan Kang Dae mendekat pada nya, "ada sesuatu di pipi mu..." baru tangan cowok itu hendak menyentuhnya, saat itu juga Seo Seongeun datang menahan nya.

Kang Dae menatap Seongeun, "Seo..." ujar Sarang dengan suara kecil.

BUGH

Satu pukulan mendarat di pipi Kang Dae hingga cowok itu terjatuh, Sarang mencoba menolong nya, "Kang Dae kau baik baik saja?" namun Seo Seongeun menarik lengan nya kasar, "apa kau harus memukul nya seperti itu?!" tanya Sarang dengan perasaan kesal.

"Kau meninggikan suara mu pada ku? kenapa kalau ku pukul? pulang!" Seongeun menarik Sarang meninggalkan Kampus, sementara Kang Dae tak mengerti dengan kejadian barusan.

~ ~ ~

Sarang menepis tangan nya kasar, "apa yang sebenarnya kau lakukan?!" Sarang melihat pergelangan nya yang memerah, "kau membiarkan pria lain mencium mu? kau gila?!"

Sarang tak tau kenapa cowok ini selalu salah paham.

"Cium apa? dia mengambil sesuatu di pipi ku, bukan seperti yang kau kira." Seongeun menatapnya datar, "omong kosong, jelas-jelas dia ingin melakukan itu, dan lagi aku sudah memperhatikan bagaimana dia mengusap kepala mu saat mengerjakan tugas di cafe tadi."

"Dia hanya teman ku, dan sikap nya memang seperti itu, aku mohon... aku tak mau bertengkar hanya karna ini.."

"Aku sedang kesulitan mengurus pekerjaan ku hingga tak ada waktu untuk pulang dan kau malah senang-senang dengan pria lain? apa ini sikap asli jalang yang tinggal bersama ku selama ini?"

PLAK

Satu tamparan mengenai pipi itu, pertama kali nya Sarang menampar cowok di hadapan nya kini yang malah tersenyum meremehkan, "Kamu nampar? udah berani nampar pacar sendiri demi bela cowok tadi, iya?!"

Seongeun menarik rambut coklat itu menuju kamar, tak peduli dengan Sarang yang meringis kesakitan, "selama ini, pacar ku tak pernah menampar ku, tapi hari ini? kau benar-benar harus di beri pelajaran..."

tangan cewek ini di ikat dan satu pukulan dari gasper itu mengenai tubuh nya yang kesulitan bergerak, "aku mohon, jangan membuatku kesal di saat kesulitan mengurus pekerjaan sialan ini!" Seo Seongeun kembali melayangkan gasper di tangan nya memberi bekas luka yang baru saja sembuh.

"Lepaskan aku baj*ngan! kau benar-benar brengs*k!"

PLAK

Satu tamparan mengenai pipi chubby itu hingga memberi bekas merah, "tutup mulut mu." Pukulan dan tamparan terus di terima Sarang, sakit. Tak hanya hati nya yang sakit fisik nya pun sangat sakit kini.

Setelah mendapat telfon, Seo Seongeun langsung meninggalkan Sarang yang menyedihkan di kamar.

***

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang