13. KEBENARAN (TW 18+)

308 25 2
                                    




***

Sudah 2 hari Sarang menghilang, Seo Seongeun kalang kabut baru kali ini Sarang meninggalkannya setelah bertengkar, "maaf ga seharusnya aku ngomong kasar ke kamu, kamu dimana.."

Ia pun tak menemukan Sarang di kampus, saat di tanyakan, Sarang sudah libur selama 2 hari itu, dan Rua masih menemani sahabat nya.

"Aku pergi dulu, tak apa kan ku tinggal?" tanya Rua sudah rapi, "ia, gomawo Rua ya~ sudah menemaniku disini." Rua memeluk Sarang, "itulah guna nya sahabat, sudah ya aku pergi dulu, kau jaga diri."

Sarang tersenyum melihat Rua yang perlahan menghilang dari pandangannya, ia menarik nafas dalam rasa sesak menghantuinya, masa lalu nya ketika ayah dan ibunya satu persatu meninggalkannya sendirian, ayah yang selalu memukul ibunya, dan ibu yang selalu menyalahkannya akan semua hal yang terjadi.

~ ~ ~

"Kau dari mana saja? 2 hari menghilang." Tanya Gimyung, Rua menduduk kan bokong nya, "ada yang lihat Yeonhee.. oh Rua?" tak lama Sinwoo tiba, "kak duduk lah dulu." Pinta Im Rua membuat Han Sinwoo bingung.

"Beri tahu aku Seo Seongeun itu orang yang seperti apa." Gimyung dan Sinwoo saling bertatapan, "kenapa tiba-tiba? apa kau sudah menemukan Sarang? Seo Seongeun... dia seperti orang gila yang terus bolak balik ke sini 2 hari ini." tanya Gimyung.

"Katakan dulu tentang orang itu, baru lah ku beri tahu aku dari mana."

"Saat masih bersama kami dia orang yang baik, hanya saja berubah secara tiba-tiba," jelas Sinwoo, "apa menurut kalian Sarang dan Seongeun benar-benar saling mencintai?" tanya Rua lagi, "tentu saja, kenapa sebenarnya kau tanya hal ini?"

Rua menyalakan ponselnya dan memperlihatkan gambar itu, Gimyung dan Sinwoo langsung mengalihkan mata mereka mengira itu foto yang tak senonoh, "aish! foto siapa yang kau perlihatkan pada kami?"

"Lihat dengan benar! ini Sarang, dan aku mengambil gambarnya diam-diam, dia tak mau kalian tau hal ini!" barulah keduanya kembali melihat dengan benar, "apa? ini Sarang?" Sinwoo mengambil ponsel Rua dan melihat punggung Sarang yang banyak bekas memar.

"Benar, 2 hari ini aku menemaninya, dan aku yakin kalian tau itu ulah siapa..."

Gimyung dan Sinwoo melihat Rua tak percaya, "Seo Seongeun..." Rua mengangguk, "selama ini dia menyembunyikan nya dengan baik, tak peduli dengan hal ini, Sarang tak mau kalian tau dan melukai orang gila itu dan... kalian mau kemana?"

Belum selesai bicara Han sinwoo dan Kim Gimyung pergi begitu saja, "katakan di mana Sarang." Rua jadi tak yakin apakah yang dilakukannya kini benar, cara bicara 2 orang ini berbeda, "di rumah lama dia dan orangtuanya dulu.."

"Cari keberadaan Seo Seongeun, aku mau melihat Sarang dulu." perintah Sinwoo pada Gimyung yang langsung menyalakan ponselnya mencari nomor seseorang.

"Kak aku ikut!" Rua mengikuti Sinwoo.

~ ~ ~

Mereka tiba di rumah itu, "Tunggu sebentar Rua..." Sarang terdiam yang datang bukan hanya Rua tapi Sinwoo yang juga terlihat marah.

"Kak? kenapa ke sini..." Sarang berjalan mundur saat Han Sinwoo mendekatinya, lalu mengangkat bajunya hingga memperlihatkan pinggang nya bekas pukulan gasper, "jadi benar? dia yang melakukan ini?" Sarang terburu-buru menurunkan bajunya, "siapa yang kakak maksud?"

"Seo Seongeun, dia melakukan ini? sejak kapan?" Sarang menatap Rua dengan pandangan kecewa, "tidak, ini bukan ulah nya, kakak tau dia pria yang baik kan?"

"Katakan yang sejujurnya! jangan coba-coba melindungi nya lagi.." Sinwoo merogoh ponselnya yang bergetar, "baiklah, aku ke sana." Sambungan terputus.

"Ayo ikut aku melihat nya yang terakhir kali." Sinwoo menarik Sarang menuju tempat yang di kabari Gimyung.

Sepanjang perjalanan Sarang merasa tak tenang ia bahkan tak berani melihat Han Sinwoo yang menyetir di sampingnya.

~ ~ ~

Tibalah mereka di Apart Seongeun dan Sarang, "kenapa ke sini.." saat pintu terbuka sudah terlihat Gimyung yang sedang memukuli Seongeun hingga berdarah, Seo Seongeun tak melakukan perlawanan sedikitpun.

Mata Sarang membulat melihat itu, dengan cepat Sarang mendorong tubuh Gimyung menjauh dari Seo Seongeun yang terlihat menyedihkan, "sayang.. maaf..." Sarang memeluk cowok itu erat, "Sayang.. Kim Gimyung kenapa kau melakukan ini?!"

"Gimyung, seharusnya kau menungguku." Gimyung melihat Sinwoo sekilas, "maaf, tangan ku tak tahan menunggu lebih lama." Sinwoo menarik lengan Sarang memisahkan keduanya, "Im Rua apa kau bisa tahan dia?" pinta Sinwoo.

"Kak sudah ku bilang bukan dia! Rua lepaskan aku! apa yang mau kakak lakukan lagi?!" Sarang mencoba memberontak pun Rua tak melepaskannya.

Sinwoo menghajar Seo Seongeun tak peduli dengan kondisi Seongeun yang menyedihkan, Gimyung bahkan tak bisa melihatnya, ia mengalihkan pandangan nya, bisa-bisa Sinwoo benar-benar membunuh Seo Seongeun jika tak ada yang menghentikannya.

"Aku tak percaya, kau lebih buruk dari sampah- bagaimana bisa kau ringan tangan pada adik ku?! jawab brengs*k!" Sinwoo terus memukul nya, "Kak aku mohon hentikan!" Sarang tak bisa melihat yang terjadi di hadapannya kini, "Kim Gimyung, tolong hentikan kak Sinwoo, dia bisa membunuh Seo Seongeun!"

***

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang