Enjoy!
"Latihan hari ini di cukupkan saja ya. Besok kita nggak latihan, istirahat dulu. Seminggu ini kita full latihan."
Beberapa anggota team basket mengangguk termasuk Winan, setelah mendengar arahan dan beberapa evaluasi dari coach Maraka anggota team basket pamit untuk pulang.
"Winan!"
Winan menoleh ketika suara yang amat ia kenal terdengar memanggil dirinya, terlihat Kirana di atas tribun tengah melambaikan tangannya sambil tersenyum manis.
Winan tersenyum, setelah membereskan beberapa barangnya, Winan berjalan menghampiri Kirana.
"Hi, Ki."
"Winan Winan Winan, kangen Winan!"
Tubuh kecil Kirana bergerak mendekat ke arah Winan, Kirana merentangkan tangan nya ingin di peluk Winan, tapi Winan malah menjauhkan tubuhnya dari Kirana.
"Jangan peluk, aku keringetan Ki. Nanti aja di apart, kamu boleh peluk aku sepuasnya. Kamu jadi nginep kan?"
Kirana mengangguk antusias.
"Yuk pulang, kita jalan kaki nggak apa-apa kan? Motor sama mobil ku lagi di servis semua."
Lagi-lagi Kirana mengangguk lucu, Membuat Winan tak kuasa menahan rasa gemasnya pada Kirana, hingga gadis itu meremas tas nya sendiri dan menahan diri untuk tidak tersenyum.
Winan dan Kirana meninggalkan lapangan basket dan berjalan berdampingan. Tapi langkah Winan terhenti saat Kirana malah berdiam diri sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa?"
"Kamu nggak gandeng aku!" Protes Kirana
"Astaga..."
Winan tersenyum seraya menghampiri Kirana yang masih cemberut, bukan nya menggenggam tangan si gadis, Winan malah menarik kedua pipi Kirana.
"Winan!"
Kirana berlari mengejar Winan yang kabur setelah mencubit kedua pipinya, tidak sakit sih hanya saja Winan menyebalkan.
Beberapa orang disekitar yang menyaksikan hanya terkekeh gemas melihat Kirana yang berlari mengejar Winan.
"Winan ih!"
Kirana menghentakkan kakinya kesal karena Winan tidak mau berhenti padahal dirinya sudah capek. Winan tertawa melihat raut muka Kirana yang sebentar lagi akan meledak, tunggu saja.
"Jangan ngambek, ayo Kita jajan disana, mau kan?"
"Kesel ah! Kenapa sih aku nggak bisa marah sama kamu? Kesel deh Winannn." Rengek Kirana, ia kesal karena dirinya begitu lemah dengan segala bujuk rupa Winan.
Winan tertawa, lalu ia berjongkok di hadapan Kirana sambil menepuk bahunya.
"Huh?"
"Ayo naik, kamu capek kan? Tapi tahan dikit ya, aku bau soalnya hehehe."
Kirana tertawa mendengar ucapan Winan. Winan berbohong, sejak kapan sih Winan bau hanya karena keringetan? Intinya Winan bohong, begitu isi pikiran Kirana.
"Pegangan yang erat, Ki." Peringat Winan setelah Kiran naik ke punggung nya.
Jangan salah, kecil-kecil begitu Winan kuat lho, bahkan bisa mengangkat dua karung beras sekaligus, tapi yang ukuran kecil xixixi :D
"Ayo jalan Winan."
"Let's go princess!"
Winan berlari dengan Kirana dalam gendongan nya. Sedangkan Kirana hanya tertawa sambil mengeratkan pelukannya pada leher Winan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIRANA [End]
RastgeleKeseharian Winan yang harus menghadapi pacar gemesnya, Kirana.