21. Semua telah berubah.

1K 171 42
                                    

Enjoy!

"Aku mau putus."

Winan memberhentikan langkahnya saat gadis di belakang nya berkata demikian, Winan menoleh dan mendapati Kirana yang menatapnya dengan sendu.

"Apa? Aku gak dengar."

"Aku mau putus, Winan."

Winan terkekeh, "Nggak lucu ah bercanda nya," ucap Winan.

Kirana menggeleng, "Aku serius Winan. Aku bosen, hubungan kita gak ada perkembangan dari bulan lalu, kamu sibuk, jarang luangin waktu buat aku. Tiap aku minta waktu kamu malah pergi sama temen mu!"

Ucapan Kirana berhasil menusuk hati Winan, gadis itu mematung sambil menatap sang kekasih yang menangis di hadapannya.

"Ki, a-aku..."

"Kemana kamu beberapa minggu terakhir ini? Tidur dimana malam tadi sampe gak pulang?"

Winan tetap diam.

"Aku capek Winan..."

"Kirana aku minta maaf, aku emang sibuk akhir-akhir ini, ada hal penting yang harus aku kerjain," jelas Winan.

Kirana menggeleng, "Terus lupain pacarmu gitu aja, iya Winan?"

Winan menunduk, ia memang bersalah disini karena mengabaikan sang kekasih.

"Ki dengerin aku dulu." Ucap Winan seraya berusaha memegang tangan Kirana, namun tangan nya di tepis begitu saja.

"Aku gak butuh alasan lagi, kita udahan aja ya Winan. Aku beneran capek, makasih buat semuanya."

Setelah berkata demikian Kirana pergi meninggalkan Winan yang berlari mengejar dirinya di belakang, winan terus berteriak memanggil nama nya.

Winan terjatuh, air matanya mengalir dan rasa sesak di dadanya terus menyebar, tangan besarnya memegang sesuatu yang sejak tadi ia sembunyikan dalam saku nya, sebuah cincin dengan beludru merah sebagai wadahnya. Dengan perlahan Winan berdiri dan mengusap air matanya yang mengalir, tangan besarnya beralih mengusap kotak cincin yang sejak tadi ia pegang, semua rencananya gagal total, Kirana nya sudah enggan berhubungan dengannya.

Hubungan lima tahun nya terasa sia-sia.

Ternyata, bersama dalam waktu yang lama memang tak akan pernah bisa menjadi jaminan untuk selamanya. Berjanji untuk tidak berpisah memang tak akan pernah bisa menjadi jaminan perasaan tak berubah. Semesta selalu punya cara menjauhkan dua hati yang memang tidak di takdirkan untuk memiliki.

Tapi Winan yakin, ia bisa membawa Kirana pulang kembali, ke rumah mereka.

•••

"Kirana, lo gila?!"

"Apa sih, Gina?!"

"Lo seriusan biarin Winan pergi gitu aja, Ki?"

Gigi menatap nyalang sahabatnya, ia tak habis pikir setelah apa yang ia dengar dari Anna soal Kirana dan Winan.

"Gue capek, buat apa gue bertahan sama orang yang bahkan udah gak peduli sama gue gi." Jelas Kirana dengan angkuh.

"Winan gak peduli? Lo serius putusin dia gitu aja Kirana Sasmaya?"

"Emang kenapa sih?"

Gigi mengacak rambutnya frustasi, begitupun dengan Anna yang tampak menahan amarahnya pada sepupunya.

"Gue bosen, dia sibuk dan selalu gak ada waktu buat gue."

WIRANA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang