16. Bianglala

2.1K 280 12
                                    

Enjoy!

Setelah 'ngidam' nya terpenuhi, Kirana kembali merengek pada Winan. Saat di perjalanan pulang setelah membeli boba tadi Kirana tak sengaja melihat pasar malam yang tak jauh dari apartemen milik kekasih tersayang nya.

Setelah rengekan panjang dari Kirana yang tiba-tiba berbelok ingin ke pasar malam yang katanya baru buka, akhirnya Winan kembali menuruti keinginan si kesayangan daripada harus mendengar suara tangisan Kirana yang seperti anak kecil, selain tak tega Winan juga merasa pusing.

Tapi setelah sampai di tujuan, Kirana di buat bingung oleh Winan yang sepertinya tengah dalam mode 'aktif' nya.

Pacar pendek nya itu terus-menerus menarik dirinya kesana-kemari untuk mencoba semua permainan yang ada di pasar malam tersebut.

Lucu, dirinya yang mau malah Winan yang keasikan sendiri.

"Ke rumah hantu, yuk?" Ajak Winan, Kirana yang mendengar itu segera menggeleng dengan cepat.

"Nggak mau, aku nggak mau nyawa ku melayang karena kaget," tolak Kirana dengan cepat.

"Penakut nih, ya udah aku pergi sendiri aja. Siapa tau ketemu orang yang mau aku ajak masuk bareng ya kan," ucap Winan yang berlalu pergi.

"Aku ikut!" Teriak Kirana sambil menyusul Winan yang sudah berjalan lebih dulu.

Kirana tidak ingin hal yang di ucapkan Winan terjadi, ia akan berusaha sekuat tenaga menjaga Winan dari wanita-wanita yang genit, ia tidak ingin kekasihnya di ambil orang.

Winan hanya miliknya.

Lagipula siapa sih yang tidak naksir pada Winan? Selain wajahnya yang fleksibel karena bisa cantik, bisa juga ganteng, Winan memiliki tubuh yang bagus, bahunya yang tegap, kakinya yang jenjang, apalagi punggung yang terlihat kokoh.

Siapa yang tidak naksir? Kirana saja sampai klepek-klepek.

"Win, kayaknya ada orang yang ngikutin kita deh," Bisik Kirana saat ia merasa seseorang mengikuti mereka dari arah belakang.

Winan menoleh, "Mana?"

"Itu di belakang kita," bisik nya lagi.

Winan menoleh ke belakang, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seseorang yang Kirana maksud, ia menatap ngeri orang tersebut karena tampak sangat genit dengan gaun pendek nya.

"Hai mas ganteng!" Genit nya sambil menghampiri Winan yang diam melongo.

"Gue cewek!"

"Tapi kok ganteng sih? Jadi pacar aku yuk!"

Winan kembali melongo saat mendengar suara si genit tersebut yang terdengar sangat maskulin.

"Lo banci, ya?!" Paniknya, dan ia juga baru tersadar bahwa Kirana sudah tidak berada di samping nya, gadis itu meninggalkan dirinya bersama si genit ini.

"Ih, inces cewek tulen tau!" Ucapnya sambil memegang tangan Winan yang mulai ketakutan.

"Anjir, pait pait pait!" Teriak Winan sambil melepaskan tangan banci tersebut dan berlari sekuat tenaga.

"WOI, KOK PERGI SIH!" Teriak si banci.

Nah, khodam nya keluar.

Winan memberhentikan langkahnya di dekat penjual permen kapas, lalu melirik ke arah belakang, syukur nya si banci tidak mengejar dirinya.

"Sial banget, Kirana kemana lagi. Awas aja, gue ambekin sebulan," gumam Winan sambil mengatur nafasnya yang hampir habis karena berlari tadi.

Puk

WIRANA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang