Bertemu Lagi

2.4K 329 11
                                    

Bertemu lagi.





Tempat yang dipilih untuk acara reuni adalah ballroom hotel bintang tujuh milik Jeffrey. Pantas saja pemuda itu kekeuh Saga untuk datang, ternyata karena dirinya merupakan tuan rumah acara.

Sedari Salvio dan Saga menginjakkan kaki mereka di depan hotel, Salvio tidak berhenti berdecak kagum. Membuat Saga sedikit mengernyit bingung dengan ekspresi yang ditunjukkan suaminya itu.

Bukankah dulu mereka menikah juga di tempat seperti ini? Bahkan lebih mewah satu tingkat dari tempat yang mereka datangi sekarang.

Saga hanya tak tau saja, waktu mereka menikah jangankan Salvio mengamati kemegahan gedung pernikahan mereka. Salvio hari itu seakan raga tanpa nyawa. Hanya mengikuti arahan pendeta dan penyelenggara acara. Disuruh berdiri dia berdiri, disuruh duduk dia juga duduk.

Bahkan saat disuruh berciuman dengan Saga, Salvio total blank dan hanya mengikuti gerakan Saga dengan kaku.

Oke cukup flashback nya. Sekarang kita kembali ke saat sekarang. Saga tetap menggandeng tangan Salvio bahkan setelah mereka menyerahkan undangan ke resepsionis. Terlihat sekali mereka sudah luwes dalam melakukan skinship dasar seperti itu.

"Eyo my bro! Untung lo datang. Gue udah berencana ngirim beberapa bodyguard buat nyeret lo kalo lo beneran gak mau datang." Mereka berdua disambut Jeffrey dengan suaranya yang cukup keras. Hal itu membuat hampir semua pandangan tertuju ke arah Salvio dan Saga.

Saga dapat merasakan pelukan di lengannya semakin erat. Saga melirik ke bawah, di mana terlihat wajah Salvio yang mencoba menghindari bertatap langsung dengan tamu undangan lain. Saga mengelus tangan Salvio, mencoba mendapatkan atensi dari suaminya dan berhasil. Kini Salvio balas menatap Saga.

"Jangan takut. Ada aku di sini." Saga berucap dengan tangan tak berhenti memberi elusan di punggung tangan Salvio yang mendingin.

Butuh waktu beberapa saat untuk Salvio mengangguk. Salvio mulai menyugesti dirinya untuk tetap tenang. Saga ada bersamanya, dirinya pasti akan baik-baik saja.

"Jeffrey, Saga sini kumpul!"

Atau tidak.

Salvio tak sempat protes saat lengan Saga lepas dari pelukannya karena Jeffrey langsung menarik Saga untuk menghampiri teman mereka yang memanggil tadi. Saga juga tak bisa menolak karena sekarang dirinya sudah di rangkul bergantian oleh beberapa pemuda seumurannya. Dilanjut dengan beberapa perempuan yang juga mendekat dan berakhir mereka masuk ke dalam suatu obrolan yang terlihat seru.

Salvio yang ditinggal tidak punya pilihan lain selain mencari tempat yang cukup sepi, dan juga tempat yang terdapat makanan-makanan enak tersaji. Salvio tak akan lupa tujuan utamanya ikut Saga datang ke reuni.

Salvio mengambil satu piring kecil yang dia isi dengan beberapa kudapan yang menggugah seleranya. Setelah dirasa cukup, Salvio beralih ke tempat minuman. Ada beberapa jenis minuman yang tersaji, membuat Salvio sedikit kebingungan.

"Itu wine. Kalau lo gak terbiasa minum alkohol, gue saranin buat gak ambil minuman itu."

Belum Salvio menyentuh gelas tinggi di depannya, ada suara yang menginterupsinya. Salvio langsung saja menjauhkan tangannya. Seumur hidup dirinya belum pernah merasakan alkohol. Jadi demi keamanan dirinya sendiri Salvio harus menghindari minuman itu.

"A–ah terima kasih emm.."

Pemuda tadi tersenyum. "Julian Kairo. Lo bisa manggil gue Julian." Salvio mengangguk. "Ah iya, terima kasih Julian."

"Santai. Lo pasangannya Saga, kan? Hmm sebentar biar gue ingat-ingat dulu nama lo.. Sa—Salvio?" Julian menyebutkan nama Salvio dengan nada ragu.

Salvio mengangguk dengan senyum yang terulas di wajahnya. "Iya, nama gue Salvio."

TROUBLE? TROUBLES?! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang