"benar ini adalah mimpi dan kenyataan yang menyakitkan"
- Viona Christine. S -
Setelah masuk ke dalam kamar, aku langsung menaruh tas ku asal dan beranjak ke tempat tidur mengambil bantal untuk menutupi seluruh mukaku sambil telungkup di atas kasur, sungguh tidak bisa dipercaya apa yang terjadi hari ini di sebuah toko buku.
Hari ini menjadi hari bahagiaku setelah Pak Al bilang kalau dia menyukai aku, sejujurnya aku juga ingin bilang ke Pak Al kalau aku pun suka dengan dia, namun tidak ada keberanian untuk aku mengungkapkannya.
Flasback on
Sore ini Pak Al mengantarku pulang, di sepanjang perjalanan Pak Al tak henti hentinya menatapku dengan penuh tawa karena aku menutupi wajahku dengan tas ransel yang kubawa.
"Kamu kenapa Vio, ada yang salah dengan yang saya tadi bilang?" tanya Pak Al.
"Tidak ada apa apa pak" jawabku singkat tanpa melepas tas diwajahku.
"Hahaha lucu sekali kamu itu" ledek Pak Al sambil coba melepas tas yang kugunakan menutup wajah dengan tangan kirinya.
Tanganku masih berusaha mempertahankan posisi tas yang kupegang tapi sia-sia dan percuma saja kalah tenaga dengan tangan Pak Al.
*Pak Al ingin tau muka saltingnya Vio kali ya*
Karena aku masih sangat malu dengan apa yang Pak Al katakan akhirnya aku tutup lagi mukaku, aku tidak bisa berhenti tersenyum jika membayangkan bahwa Pak Al benar benar menyukaiku.
"Sudah Pak Al fokus saja menyetir" jawabku dari balik tas.
"Ini sudah sampai di depan rumahmu. Apa kamu mau ikut ke rumah saya saja hah?" kata Pak Al yang membuatku langsung mendongak melihat ke depan ternyata benar sudah di depan rumah.
"Terimakasih pak ya tumpangannya" tanyaku sambil membuka pintu mobil.
"Iya jangan lupa melek lihat jalannya yang bener" sahut Pak Al diikuti dengan suara tawanya.
"Oh iya satu lagi, saya harap hal tadi tidak mengganggu belajarmu" lanjutnya sebelum aku menutup pintu mobil.
Flasback off
Bagaimana mungkin aku bisa tidak terganggu dengan ungkapan hati Pak Al tadi, ternyata Pak Al juga menyukaiku disaat aku belum sadar bahwa aku menyukai Pak Al terlebih dulu.
****
Bel jam pelajaran pertama berbunyi, senang sekaligus gugup karena jam pertama hari ini adalah matematika.
Terdengar langkah kaki tegas mendekat ke ambang pintu kelas, senyap itulah suasanya di kelas jika tau Pak Al akan masuk tepat pada waktunya.
"Selamat pagi.." tak diragukan lagi itu suara yang membuat jantungku berdegup kencang tidak seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Math Teacher - SMA LOVE STORY
Romance[18+] Bermula dari mereka saling menatap. Hal itu yang membuat hati Vio berdegup kencang saat didekatnya. "Apa bener gue suka sama guru matematika nyebelin satu ini?" Rasa penasaran selalu membayangi Al, "Apakah wajar jika aku berharap dia memiliki...