Semua siswa merasa gelisah ketika pelajaran pertama adalah matematika, namun beberapa siswa perempuan tampak menanti-nantikan pelajaran ini.
Begitu juga denganku yang tidak sabar ingin tau model gurunya seperti apa, rumornya dia sangat istimewa.
Maklum, kami semua adalah siswa baru di SMA Tworench yang ditempatkan di kelas X MIA 6.
Waktu pemilihan pejabat kelas aku menjabat sebagai sekretaris kelas, seperti biasa tugasku mengingatkan guru yang mengajar untuk mengisi jurnal kelas
Karena guru itu lama tidak datang-datang, aku sempatkan menggambar di sketchbook kecilku.
Suara keramaian kelasku yang penuh dosa tiba tiba jadi senyap seketika.
Aku menoleh ke arah Fira temen sebangkuku yang memandang ke depan dengan mata yang berbinar binar.
Aku mengikuti Fira memandang ke depan kelas, ternyata benar guru itu terlihat sangat menawan.
"Itu guru matematika kita?" tanyaku pada Fira.
"Iya Vio, gantengkan?"
"Ganteng sih ganteng, tapi masuk kelas kok gak ngucapin salam." nada ketus keluar dari mulutku begitu saja.
"Mungkin salamnya abis ini, sama perkenalannya." Fira masih melihat guru itu secara detail dari ujung rambut sampai kaki.
Setelah menganalisis, Fira langsung berhipotesis bahwa usianya kira kira 24 tahunan.
Guru itu berpostur ideal dan pakaian serba rapi, anehnya dia hanya membawa dua spidol.
"Selamat pagi..." suara bariton keluar dari mulutnya dan kuakui, dia berwibawa.
"Selamat pagi pak!" temen temen serempak menjawab salamnya dengan suara amat keras, apalagi Fira yang sangat bersemangat.
"Perkenalkan nama saya Dimitri Allanson, saya adalah guru mata pelajaran matematika." diikuti dengan senyumannya yang menawan. Semua siswa perempuan terlihat senang setelah mendengar namanya.
"Nama panggilannya siapa pak?", tanpa ragu dan sedikit norak, Fira membuka pertanyaan.
"Bisa dipanggil Pak Al." Fira terpukau karena Pak Al langsung menjawab pertanyaannya dengan senyuman.
Tanpa banyak bicara Pak Al langsung menerangkan materi pertama yaitu "Fungsi Eksponensial", tanpa membuka buku karena dia hanya membawa spidol. Diikuti dengan soal soal latihan yang membuatku bosan.
Kring....
Kring....
.
.
.
.
.
Jam pelajaran matematika akhirnya selesai, aku langsung maju ke depan mengingatkan Pak Al untuk mengisi jurnal kelas, dan sialnya lagi aku disuruh membantu membawa buku tugas yang dikumpulkan temen temen untuk di bawa ke ruangannya.
****
next part :
(GIVING HELP)
Kritik dan Saran sangat dibutuhkan😊
Terimakasih dukungannya 🍌
Thanks for read❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Math Teacher - SMA LOVE STORY
Lãng mạn[18+] Bermula dari mereka saling menatap. Hal itu yang membuat hati Vio berdegup kencang saat didekatnya. "Apa bener gue suka sama guru matematika nyebelin satu ini?" Rasa penasaran selalu membayangi Al, "Apakah wajar jika aku berharap dia memiliki...
