Bam senang mengobrol dengan Khun, lelaki ini jenius dan sigap. Ia waspada dan juga tanggap bahkan disisi bam yang ia anggap lemah karena tampilan sederhana. Bam juga tau kalau Khun berasal dari 10 keluarga agung meskipun dari keluarga cabang. Oh yah bam tau sedikit, tentu saja dari cerita ibunya.
"Khun, apa tujuanmu ke menara?" Bam bertanya, Khun menerawang mengingat tujuannya.
"Aku ingin menjadi kepala keluarga Khun."
"Hanya itu?"
"Itu tujuan utamaku."
"Kalau begitu aku akan membantumu!" Bam tak berbohong kali ini
"Kau yakin? Bisa saja kan aku menusukmu dari belakang nanti." Khun menyeringai jahil, reputasi keluarganya yang terkenal buruk membuat banyak orang tak percaya padanya.
"Kau tidak akan berani,"
"Kenapa kau sangat percaya?"
"Kau akan tau nanti,"
"Baiklah akan kunantikan"
Obrolan mereka berlanjut sembari menunggu ujian usai. Sedang asik asiknya mengobrol seekor buaya? muncul dan berteriak jika ia adalah pemburu dan ingin bertarung melawan bam. Hell! Peliharaan siapa sih dia?
"Aku menolak."
"Apa?! Kau tidak bisa menolak! Aku Rak Writhraiser tidak menerima penolakan!"
"Aku tidak peduli!" Bam malas sekali sungguh. Ia bisa bisa saja memenggal kepala buaya itu jika ia mau, tapi ia sedang tidak minat. Minatnya kini penuh pada si biru.
"Ayo lari!"
Eh?
"Khun!"
Khun menarik tangan Bam mengajaknya berlari. Wajah keduanya diterpa angin, rambutnya melambai mengikuti arahnya terhembus.
"Aarggghhh kura kura kurang ajar! Akan kucincang tubuh kalian!"
"Menyebalkan sekali dia itu."
Keduanya kembali tenang dibalik batu besar sebagai tempat persembunyian. Sampai akhirnya ujian tahap pertama selesai dan bertepatan setelahnya Rak muncul dan memergoki mereka.
"Kura kura! Aku akan mencincang kalian lalu akan kugoreng!"
"Tes mik~ oke bagi para regular yang tersisa mohon diam ditempat. Bagi yang masih bertarung akan langsung kami diskualifikasi, jadi dengarkan dengan baik."
"Dua ratus regular sudah lulus! Selamat bagi kalian semua! Nah, ini memang mendadak tapi ujian pendek ke dua akan segera digelar."
Suara dari kotak melayang menghentikan si buaya, ia menggeram kesal karena aksi kerennya terjeda sesaat.
"Oke mulai sekarang carilah rekan satu tim kalian, oh ya, syarat untuk menjadi rekan adalah, kalian harus menyentuh bagian tubuh rekan kalian sampai batas waktu berakhir. Baiklah, semoga berhasil semua!"
Bam dan Khun menoleh, mengirim kode lewat tatapan mata. Seakan paham keduanya mulai tak tik yang disampaikan tersirat. Pertama mereka akan mengulur waktu sampai di detik terakhir barulah rencananya dijalankan. Rak terus berteriak marah, lagi lagi kura kura incarannya melarikan diri dan menghilang. Berbagai umpatan meluncur dari mulut besarnya, ia benar benar kesal. 15 detik terakhir barulah dua remaja itu melompat keluar dan menerjang rak. Bam memeluk lengan rak dengan erat sedangkan Khun mencekik leher buaya besar itu membuatnya berteriak marah.
"Kura kura brengsek!!!" Makinya dengan suara menggelegar membuat dua remaja tampan itu terkekeh menandakan kemenangan, sampai akhirnya mereka di transfer lagi menuju lantai selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tower And Us
RandomTujuan awal adalah mengalahkan raja menara, tapi apa salahnya menambah tujuan lain? Mendapat jodoh misalnya? Tower of God owned by SIU!!