12. Perpisahan

495 72 15
                                    

Tower of God disclaimed by SIU.
Enjoy reading~



"Tuan shibisu aku ingin membuat aliansi denganmu."

Shibisu adalah orang pertama yang Bam jumpai, sosok paling mudah dinego di menara. Shibisu sedikit terkejut saat Bam menemuinya hanya untuk mengajak bicara.

"Hah? Aliansi? Apa maksudmu?"

"Yah membuat kelompok tentu saja. Kelompok yang dimasa depan akan saling menguntungkan bagi kita. Bagaimana menurutmu?"

Dahi shibisu mengerut, ia masih tidak mengerti tujuan dari aliansi ini. Karena setiap individu dimenara memiliki tujuan yang berbeda, jika mereka terikat pada suatu kelompok akan sulit untuk meraih tujuan mereka.

"Aliansi diantara para regular itu sedikit mustahil. Kau tau kan maksudku?"

"Ya tapi aliansi ini aku bentuk untuk memudahkan tujuanku, tentu saja memudahkan rekan sekelompokku juga." Kata Bam dengan jujur. Ia kali ini harus sedikit terbuka pada calon rekannya agar mereka tak ragu untuk bergabung.

"Rekan? Apa ada anggota yang lain juga?"

"Ya, ada Aku, Khun, Rak, kau, Anaak, nona Endorsi, Hatz dan Lauroe." Nama yang Bam sebut sebenarnya masih calon saja, dia bahkan belum menemui mereka secara pribadi tapi Bam sangat percaya diri jika mereka akan bergabung.

"Ha! Kau membuat aliansi perang atau apa?" Shibisu berucap tak percaya, semua nama yang disebut Bam bukanlah nama sembarangan. Dua putri zahard, dua lainnya anak dari 10 keluarga agung, Bam yang seorang irregular, lalu Hatz pendekar pedang dan Rak si buaya raksasa. Lalu Shibisu? Dia hanya remahan diantara semua!

"Hanya untuk jaga-jaga jika sesuatu yang rumit terjadi dimasa depan setidaknya kita bisa saling membantu bukan?"

"Benar sih, tapi kau juga memilihku? Kau sendiri tau aku ini lemah." Kali ini Shibisu mengakui tingkatan dirinya.

"Kalaupun kita bertarung kau hanya akan berada dibalik layar, Shibisu. Kau dan Khun adalah otak dari tim ini."

"Baiklah, tapi aku punya satu pertanyaan untukmu."

"Apa itu?"

"Aku tidak tau kenapa kau melakukan ini, tapi kau menyembunyikan kekuatanmu. Kau hanya pura-pura lemah bukan?" Sudah sejak lama Shibisu menyimpan rapat pertanyaan ini dan akhirnya dia punya kesempatan untuk bertanya.

Bam tersenyum simpul, dia memang tak salah merekrut Shibisu sebagai anggota kelompoknya yang baru.

"Kau sangat teliti untuk mengamati seseorang yang lemah sepertiku ya." Kata bam singkat dengan senyuman lebar. Sorot matanya berubah seketika membuat Shibisu mengerti jika Bam bukanlah sembarang orang yang bisa dia tolak.

"Astaga, baiklah aku ikut."

"Baguslah. Terimakasih, Shibisu."

Setelahnya Bam pergi untuk menemui calon anggota berikutnya. Pilihan keduanya adalah Endorsi zahard. Gadis itu sudah ada di genggaman Bam sejak awal permainan petak umpet. Entah bagaimana tapi Bam yakin 100% jika gadis itu akan bergabung.

"Nona Endorsi, bisa kita bicara sebentar?"
.
.
.

Bam kembali lagi pada Khun dan Rak setelah seharian berkeliling untuk mewawancarai anggota kelompoknya yang baru. Untungnya semua berjalan lancar meski ada sedikit kendala saat berbicara dengan Anaak tadi.

"Kau kembali." Kata Khun menyambutnya pertama kali.

"Hem, urusanku sudah selesai."

"Baguslah."

The Tower And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang