8. Khun dan Jenius.

686 65 7
                                    

Tower of God disclaimed by SIU.
Enjoy reading~



Zahard, raja menara. Dia adalah orang pertama yang membuat perjanjian dengan pengurus menara, menciptakan dunianya sendiri dan menjadi 'raja'. Zahard memiliki beberapa putri dibawah kekuasaannya, semuanya cantik dan berbakat. Mereka menjadi pedang untuk melindungi san raja. Namun nyatanya, tak satupun dari mereka adalah anak kandung sang raja. Mereka diambil dari para keluarga agung atau dari tempat lain.

Setelah terpilih, mereka akan menerima kekuatan zahard dengan cara yang istimewa, meskipun tak ada setetes pun darah sang raja mengalir ditubuh mereka. Mirisnya, kebebasan mereka dibatasi. Mereka tak boleh jatuh cinta apalagi menikah dan memiliki keturunan. Hal itu dilakukan untuk mencegah menyebarkan kekuatan zahard yang telah mereka peroleh.

Kadang kala mereka disebut sebagai sepatu di etalase raja. Mereka cantik namun tak ada yang bisa memilikinya. Sepatu yang sangat jarang keluar dari etalase dengan sendirinya.

Hari berikutnya para regular memulai kelas praktik mereka. Para fisherman berlatih tarung antar sesama pengguna jarum. Light bearer dengan light housenya, mencari data data dan menyusun strategi pertarungan. Scout dengan tugasnya mencari 10 teman untuk memperluas relasi antar regular. Spear bearer masih berlatih dengan tombak mereka untuk membidik sasaran yang begitu jauhnya. Lalu wave controller, kelas dengan peserta paling sedikit mulai berlatih mengendalikan shinsu.

Bam adalah peserta paling mencolok diantara semua. Remaja manis itu menguasai Shinsu hanya dalam sekejap mata, hanya dengan melihat dan merasakan aliran Shinsu yang melimpah membuatnya begitu mudah untuk menguasai shinsu. Pembimbing mereka, Yuga, bahkan kagum pada bakatnya. Untungnya Bam bukanlah orang yang mudah terlena akan pujian, dia adalah orang yang haus, diam-diam memperhatikan orang orang berpotensial untuk membuat aliansinya sendiri. Oh jangan lupakan bantuan dari Lauroe yang mau menjawab semua pertanyaan Bam soal shinsu.

Disela istirahatnya pasca kelas, Khun datang berkunjung. Pemuda biru itu juga sedang senggang setelah kelasnya. Bam senang tentu saja, dia bercerita sedikit mengenai kemampuannya, entah kenapa ia ingin membeberkan pujian pujian yang ia terima kepada Khun. Bam ingin dipuji Khun. Hanya Khun dan itu sudah cukup.

"Oh iya Bam kudengar Endorsi dan Anaak terancam gagal."

"Benarkah?"

"Yup, mereka bertarung sengit tanpa alasan sampai terjatuh dari arena pertarungan. Kabarnya mereka cidera cukup parah."

"Sayang sekali, apa tak ada cara menyelamatkan mereka?"

Padahal dua orang itu adalah calon potensial untuk menjadi teman berkedok aliansi yang akan dia bentuk. Dua gadis itu kuat, soal membuat mereka bergabung bukan hal yang sulit bagi Bam.

"Bam, kita mendaki menara diatas kegagalan orang lain. Kita ada disini karena membuat orang lain gagal."

Bam mengangguk setuju, tapi ia memang sangat menyayangkan kegagalan dua orang itu.

"Aku mengerti, hanya saja aku ingin berteman dengan mereka berdua."

Kepala brunette itu menunduk dan itu tak luput dari pengamatan Khun. Ia mengira jika Bam bersedih karena ingin berteman dengan mereka. Padahal tidak seperti itu. Khun menghela napas lalu menggeleng kecil.

"Sudahlah Bam, ini bukan masalah yang harus kita bereskan. Lupakan saja."

"Seandainya ada cara untuk menolong mereka, akan kulakukan, kurasa?"

Rupanya bam belum menyerah, bukankah sudah dibilang kalau dia itu haus? Khun terdiam ia memikirkan beberapa kemungkinan yang bisa ia gunakan untuk menghibur bam. Satu ide cemerlang melintas dikepalanya, ide yang pastinya akan berhasil jika sutradaranya adalah tuan Khun yang licik.

The Tower And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang