19. Yang Terkuat; Urek Mazino

295 45 1
                                    

Tower of God disclaimer by SIU.
Enjoy reading~



Pertarungannya akan dilakukan ketika zigena memutar tubuhnya yang artinya beberapa menit lagi. Ketika mereka bertarung Bam harus bisa mendapatkan bunga zigena juga untuk lulus ujian. Bam akui ini akan sulit jika ia terus bersembunyi, jadi mungkin ia akan menunjukkan kekuatan penuhnya. Gurunya tak akan marah kan? Toh ini lawannya orang kuat bahkan mungkin lebih kuat dari gurunya.

"Bagaimana kalau kita mengobrol sementara menunggu permainan dimulai, fug?"

"Namaku Bam."

Bam dapat melihatnya, lelaki itu menyeringai lebar. Entah apa maksudnya mungkin dia mulai bersemangat untuk membunuh Bam.

"Baiklah Bam, aku sedikit tau tentang kalian dan tujuan kalian. Aku tak mengerti alasan kalian Zahard tapi memang posisinya saat ini begitu menggiurkan bagi kalian yang seumur hidup dimenara."

"Tapi, apa bagusnya menjadi raja? Hanya duduk di singgasana yang membosankan itu. Singgasana itu milik Zahard, lebih baik aku pergi dari menara. Diluar sana dunia jauh lebih luas daripada dimenara ini, semua yang kau dapat dimenara ini tak ada artinya."

Bam mengangguk setuju, ia juga tinggal diluar menara dan tak seorangpun tau. Jadi Bam jauh lebih paham luasnya dunia diluar menara.

"Yah, aku tak begitu peduli soal tahta atau apapun itu. Tujuanku melawan Zahard adalah karena masa lalu bukan untuk tahtanya. Jika suatu hari nanti aku berhasil menjatuhkan Zahard aku akan kembali ke dunia asalku. Aku akan bertarung jika ada seseorang yang mencoba menghalangi jalanku."

Bam melempar satu bang kearah lelaki itu yang tentu saja dihindarinya dengan mudah. Ia malah tertawa dan bertambah semangat mengatakan jika Bam sangat bernyali melawannya.

"Baiklah kalian semua sudah ada disini."

Bam menoleh kebelakang, ia mendapati semua anggota tim asam manis ada disana. Sial, apa yang mereka semua lakukan? Sudah bagus mereka tidak disini!

"Tunggu! Biarkan mereka pergi! Ini pertarungan antara kau dan aku!"

Seru Bam panik karena tim asam manis malah menyerbu lebih dulu.

"Tidak akan seru kalau hanya melawan mu. Jadi mari kita mulai pertarungannya!"

Sial sial sial! Ini diluar prediksi. Apa yang harus Bam lakukan?

Satu persatu mereka menyerang dengan ceroboh dan tentu saja kalah telak. Bodoh! Bam menonton saja biarkan saja mereka melakukan sesukanya.

"Kau tak melarikan diri?!"

Nah tiba sudah giliran Bam, mata merah itu menatapnya dengan tajam dan bersemangat.

"Baiklah! Kalau begitu biar ku tunjukkan kekuatan legendaris! Super Inferno punch!"

Ugh nama yang menggelikan!

Bam mengepalkan tinjunya, memusatkan seluruh shinsunya disana. Ia tau jika ia akan kalah telak disini, perbedaan kekuatan fisik mereka begitu nyata. Meski begitu bam tak akan mundur tentu saja.

Wave explosion-

"!!"

Miseng muncul entah dari mana, tiba-tiba terbang dengan seekor babi(?) merah muda. Sialan!

Tanpa pikir panjang Bam melepas semua shinsunya dan memilih berteleport untuk menyelamatkan gadis kecil itu. Ledakan dari sinergi dua shinsu yang beresonansi membuat Bam tak sempat membangun shinsu Shield. Bam dapat merasakan rasa sakit luar biasa dipunggungnya, ia hanya bisa menggertak giginya dan terus memeluk Miseng erat. Darah segera membaluri seluruh tubuhnya bahkan menutupi sebelah penglihatannya.

The Tower And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang