28. Siasat

326 40 6
                                    

Tower of God disclaimer by SIU.
Enjoy reading~
 
    
   
Bam mendengus saat satu lagi robot patroli ia robohkan. Menyesal dia membantu si pengelana asing ini dari pengejaran patroli workshop. Robot menyebalkan yang terus berdatangan jika ada robot lain yang hancur, jangan lupakan level mereka yang terus meningkat. Bam seharusnya diam saja tadi menikmati angin malam yang berhembus dengan tenang.

"Kenapa mereka mengejarmu?" Tanya Bam penasaran tak lebih

"Oh, karena aku mencoba menyelinap ke Archimedes."

"Menyelinap?"

"Ya, aku ingin bertemu dengan seseorang disana."

Yah bukan urusan Bam sih, siapapun yang mau ditemui si pengelana ini yang pasti tidak ada sangkut paut dengan dirinya.

"Bom nya sudah terpasang semua, aku akan pergi."

"Hei! Kau akan membawa itu?" Tanya si pengelana shock saat melihat Bam mengutak atik pocketnya.

"Yah untuk kenang-kenangan."

"Tapi mereka bisa melacakmu." Ujarnya lagi dengan raut horor

"Bagus kan? Aku bisa memakai mereka untuk latihan nanti."

Bam memutuskan untuk pergi setelah menyimpan robot patroli itu ke dalam inventori nya. Saat dia melihat waktu di pocketnya Bam baru menyadari kalau dirinya pergi terlalu lama. Xia xia dan reflejo pasti akan mengomelinya nanti.

Bam memilih jalur udara dengan terbang diatas piringan shinsu. Cara tercepat untuk menjangkau tempat yang jauh, dia tidak bisa sembarangan ber teleportasi. Diperjalanan dia mendapat informasi mengenai misi mereka kali ini. Permainan dari workshop yang menurut Bam cukup menarik sesuai dengan konsep menar, digagalkan atau meng gagalkan. Satu pistol dan satu peluru, seru juga.

Bam kembali bersemangat, dia akan kembali ke kamar penginapan untuk mendiskusikan tak tik mereka. Bam bisa saja melibas semuanya tapi kalau begitu tidak akan seru lagi.

Pocketnya muncul dengan nama xia xia disana. Pasti gadis itu akan mengomelinya.

"Halo xia xia."

"Viole! Diamana kau?!"

Nah kan sesuai dugaan, Bam tidak terkejut lagi.

"Aku segera kembali."

"Aanak Zahard dan teman-temannya menyerang kita!"

Aanak dan teman, itu berati tim shibisu. Ini artinya Bam harus bertarung melawan mereka, tenang saja Bam akan berusaha untuk bernego nanti. Dia tidak berniat untuk melukai mereka. Bam menambah kecepatannya, menyingkirkan hal-hal yang menghalanginya diperjalanan. Saat jaraknya sudah dekat Bam bisa merasakan luapan shinsu di beberapa arah. Bam memilih pergi ke tempat dengan energi shinsu yang meledak-ledak.

Lorong penginapan itu begitu berantakan dengan puing-puing tembok yang berserakan di mana-mana. Pecahan kaca dan furnitur juga bertebaran. Sepertinta terjadi pertandingan yang seru. Bam menyusuri lorong dan mendapati Aanak tengah menodong Ran dengan pistolnya.

"Hentikan!"

Keduanya menoleh kaget sebelum kemudian tubuh mereka bercahaya dan perlahan menghilang. Syukurlah Bam tepat waktu, terlambat sedikit saja Ran pasti akan gagal. Khun bisa mengomelinya kalau dia tau adiknya tidak lolos karena Bam.

"Ikan yang bertarung dan pemancing yang menangkap mereka." Nobic muncul dibelakangnya, tangan kanannya memegang lengan kirinya yang terluka.

"Oh nobic, kau baik-baik saja?"

"Yah begitulah, hanya tergores sedikit."

"Kemana saja kau?" Tanya nobic

"Mencari angin segar."

The Tower And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang