Tower of God disclaimer by SIU.
Enjoy reading~
Khun terengah setelah berlari cukup jauh. Mata cobaltnya membelalak terkejut saat mendapati kekacauan ada dimana-mana. Seorang gadis kelinci, seorang lagi dengan rambut panjang dan jubah lalu entah siapa itu yang tergeletak bersimbah darah.Sebenarnya apa yang terjadi?!
"Jangan mendekat! Aku sudah pasang bom ditangan Arlene. Bergerak selangkah saja maka semua yang ada disini akan mati."
Xia Xia menatap Khun dengan bengis, ia mengancamnya dengan satu pemicu saat si biru akan melangkah mendekat.
"Kalau aku tekan tombol ini maka selesai sudah. Jadi jangan bergerak kecuali kalian mau mati!"
"Hei apa maksudmu!"
Light house milik Xia Xia menampilkan tulisan yang membuat bam kesal setengah mati. Katanya kalau Bam tidak diam maka semua orang akan mati, bahkan ada namanya disana Jue Viole Grace. Belum lagi ancaman yang berkata Bam akan kehilangan dua teman berharganya kalau ia macam-macam. Gigi Bam bergemeletuk marah, berani sekali orang rendahan ini mengancamnya? Maksudnya semua yang mati juga termasuk dirinya dan Khun?
Gadis kelinci itu terus mengoceh soal fug, dewa dan banyak lagi. Bam tak mendengarnya ia tak mau mendengar semua omong kosong ini lagi.
"Casano! Muncullah!"
Tiba-tiba saja runtuhan batu yang dikatakan Nobic hancur dan muncullah si tangan kanan iblis yang lain. Casano Beniamino.
Cukup sudah, Bam tak bisa menahan amarahnya lagi!
Sedang Khun disana sedang mencerna apa yang terjadi dan siapa orang-orang asing ini? Entah kejutan apa lagi ini, suara yang begitu ia rindukan suara yang empat tahun ini terus memenuhi pikirannya. Suara Bam, ini suara Bam Khun tau dengan jelas! Meski suaranya kini sedikit berbeda tapi getaran itu tak mungkin berbohong. Bam nya masih hidup!
Tapi bagaimana bisa?
Tanah tiba-tiba bergetar, belasan bang muncul dan bersinar disekitar Bam. Lelaki brunette itu tak segan mematahkan tangan Xia Xia yang membawa alat picu bomnya. Gadis itu menjerit kesakitan, alat picu bomnya menggelinding dan terjatuh. Sisanya ia mengerahkan seluruh bang itu untuk menyerang casano dan menumbangkan lelaki itu. Ayolah, diserang belasan bang bukan perkara bagus.
"Aargggh! Apa yang kau lakukan?!"
Bentak Xia Xia pada Bam yang berdiri tak bergeming setelah semua penyerangannya yang menyakitkan.
"Diam! Aku akan membunuhmu jika kau berani mengancam teman-teman ku lagi."
Satu jentikan jari dan tiga buah bang muncul, sekali lambaian tangan tiga bang itu menghancurkan semua light house milik Xia Xia.
"Light house ku!! Apa yang kau lakukan!" Xia Xia berteriak marah, harga satu set light house itu tak murah ya! Jadi wajar ia bahkan melupakan rasa sakit karena tangannya yang patah.
Memilih mengabaikan Xia Xia yang berteriak marah Bam justru melangkah mendekati Khun yang masih membatu.
"Nobic! Bantu aku, aku akan menghajarnya jika dia berani menyentuh A.A."
Bam semakin mendekat, jaraknya kini tak sampai lima meter dari Khun. Jantungnya berdebar menyenangkan, momen ini begitu lama ia tunggu hampir empat tahun lamanya. Khun nya masih semenawan saat mereka pertama kali bertemu, bahkan mungkin lebih dari sebelumnya. Tangan Bam terulur hendak menyentuh wajah yang begitu ia rindukan itu.
"Khun-"
Plak!
"Jauhkan tanganmu dari A.A!"
"Ran!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tower And Us
РазноеTujuan awal adalah mengalahkan raja menara, tapi apa salahnya menambah tujuan lain? Mendapat jodoh misalnya? Tower of God owned by SIU!!