6

355 37 4
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🎴Izana senang

Bangun di pagi hari aku langsung berlari melihat kearah jendela apartemen disana kulihat salju. Aku tersenyum melihat hal tersebut. Aku mengetuk pintu kamar izuna brutal ingin segera memberitahu tentang turunnya salju.

Pintu kamar terbuka terlihat jelas izuna baru saja bangun dari tidurnya. Aku menunjuk kearah jendela apartemen dan izuna langsung masuk ke kamar. Aku berganti bajuku menjadi pakaian hangat.

"Iza ayo berangkat!" Ajak Izuna.

"Ya niichan!" Pekikku.

Aku mengambil syal yang sama sepertiku. Aku dulu membelinya dua entah maknanya apa. Sekarang aku mengetahui kalau ini seperti ikatan persaudaraan antara aku dan izuna.

"Niichan!" Panggilku.

Izuna melihat kearahku dan aku tersenyum kearah izuna. Aku menarik tangan izuna membuat dia tidak mengerti maksudku.

"Iza mau memakai syal double?" Tanya Izuna.

"Iza mau memakai syal double?" Tanya Izuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(penampilan izana)

"Bukan." Ucapku.

"Lalu?" Bingung Izuna.

"Niichan berjongkok sebentar." Ucapku.

Izuna berjongkok dan melilitkan syal yang kubawa di leher izuna. Izuna tersenyum menatapku dan aku memeluk leher izuna.

"Mau niichan gendong sampai keluar apartemen?" Tawar Izuna.

"Tidak." Tolakku.

Aku melepaskan pelukan di leher izuna. Kami berdua memutuskan keluar apartemen menggunakan motor milik izuna. Aku dan izuna memiliki motor masing-masing karena markas kami berdua berlawanan arah.

"Iza kita kemana dulu?" Tanya Izuna.

"Iza akan memberitahu jalannya." Ucapku.

"Ok!" Pekik Izuna.

Aku menunjuk tempat yang kutuju. Tempat sederhana saja tidak ada yang istimewa sama sekali tapi ingatanku masih terekam jelas. Dulu saat aku bertemu karen ibu kandungnya emma dia dengan jelas mengatakan kalau aku bukan anak kandungnya. Disana aku hancur tidak ada yang membantuku tak lama ada shinichiro datang namun akhirnya dia juga pergi. Aku memegang tangan kiri izuna sangat erat.

Izuna selalu memegang salah satu tanganku saat kami berdua berpergian ke suatu tempat. Izuna mengatakan itu tugas seorang kakak memastikan sang adik baik-baik saja. Perkataan sederhana izuna kadang membuatku menangis dia tidak hanya sekedar berkata tapi juga membuktikannya. Salah satu anak buah izuna mengatakan padaku izuna memerintahkan mereka sedikit memberi pelajaran kepada mereka yang sempat berurusan denganku.

"Iza kenapa melamun hm?" Tanya Izuna.

"Tidak iza hanya sedikit lapar saja." Ucapku.

"Bilang dong dari tadi. Kita juga belum sarapan sih lebih baik cari restoran terdekat dulu." Ucap Izuna.

Izuna memasukkan tanganku yang dia pegang ke kantong jaket yang dia gunakan. Aku tersenyum tipis tidak masalah bagiku lagipula aku telah lama ingin merasakan rasanya kasih sayang dari orang yang memiliki ikatan darah denganku.

"Iza bentrokan antara touman kapan?" Tanya Izuna.

"Entahlah." Ucapku.

"Akhir tahun bukan?" Tanya Izuna.

"Setelah hallowen dan sebelum pesta natal." Ucapku.

"Hm berarti sekitar bulan november ya." Ucap Izuna.

"Ya benar." Ucapku.

"Natal tahun ini aku memiliki orang yang spesial." Ucap Izuna.

"Niichan bohong katanya tidak mau berpacaran dulu!" Kesalku.

"Hey jangan marah dong. Maksud niichan natal tahun ini ada iza di sisi niichan jadi pas perayaan natal kita bisa merayakan bersama-sama." Ucap Izuna.

"Kita beli kado natal. Tapi tidak boleh dibuka sampai hari natal tiba." Ucapku.

"Boleh saja." Ucap Izuna.

Kami berdua sarapan terlebih dahulu di restoran khas italia. Aku memakan spaghetti begitupula izuna setelah selesai kami berdua menuju toko tujuan. Aku yang akan mengambil hadiah untuk izuna malah terhenti melihat ada semua anak buahku.

"Bos!" Pekik Shion.

Aku membalikkan badanku dan mencari keberadaan izuna. Aku bersembunyi di tubuh tinggi izuna malas bertemu mereka semua. Aku mendengar tawa dari mereka semua.

"Kalian mentertawakan adikku lagi siap-siap kuhajar." Ucap Izuna datar.

"Kukira izuna-san baik ternyata sama saja seperti bos." Ucap Shion.

"Kalian pulanglah. Aku akan mengurus kalian di markas." Ucapku datar.

Mereka pergi dari hadapanku dan izuna. Kami berdua tidak jadi berbelanja malah memutuskan menuju taman untuk melihat salju turun.

"Niichan lihat salju." Ucapku.

"Iya salju itu sangat lembut." Ucap Izuna.

Aku duduk dibawah tanah tapi izuna mencengahnya. Aku menatap izuna kebingungan lalu izuna malah duduk diatas tanah.

"Sini duduk di pangkuan niichan." Ucap Izuna.

"Baiklah." Ucapku.

Aku duduk di pangkuan izuna dan membiarkan setiap salju yang turun mengenai kedua telapak tanganku. Izuna memeluk tubuhku sangat erat tidak mengatakan apapun.

🎴 Musim dingin tahun ini ada kehadiran izuna

Hanafuda Twins

~ 02 Maret 2023 ~

✔️ Kurokawa Izana Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang