3

460 42 6
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Bagi izuna sosok izana

Aku sedang menunggu izana yang rapat mengenai hal yang dia inginkan dalam waktu dekat ini. Aku hanya melihat saja tidak mau ikut campur. Aku selalu mengawasi pergerakan dua anggota baru izana yaitu kisaki tetta dan hanma shunji.

"Izana ayo kita membeli makan siang!" Ajakku.

"Iya." Ucap Izana.

Izana membubarkan semuanya dan mereka langsung keluar dari ruangan rapat. Aku memegang tangan kanan izana keluar dari markasnya untuk makan siang bersama-sama.

Aku akan berbelok ke restoran khas italia tapi izana malah menarikku ke restoran khas amerika. Aku hanya mengikuti saja lagipula izana pasti menginginkan makanan disana.

Izana menarikku menuju meja dekat jendela. Entahlah izana lebih suka melihat pemandangan dekat jendela bahkan apartemen miliknya memiliki jendela yang lumayan besar.

"Waiters!" Panggilku.

Pelayan datang kearahku dan izana yang fokus melihat orang-orang berlalu lalang. Aku mengelus rambut izana membuat dia melihatku.

"Burger ekstra daging." Ucap Izana.

"Burger ekstra daging, nasi satu piring besar, salad, dan dua orange juice." Ucapku.

"Dimohon ditunggu pesananmu."

Pelayan pergi dari meja kami dan izana menatapku sejenak. Aku hanya diam saja lalu izana tiduran di pahaku memeluk perutku sangat erat.

"Hehehe suara perut niichan terdengar jelas oleh telinga iza." Tawa Izana.

"Iza tumben mau ekstra daging?" Tanyaku.

"Iza mau tumbuh tinggi seperti niichan. Masa aku pemimpin tapi paling pendek kan tidak seru." Keluh Izana.

"Nanti niichan beli suplemen agar iza bisa tinggi ya." Ucapku.

"Terimakasih niichan." Ucap Izana.

"Sama-sama." Ucapku.

"Maaf tuan pesanannya."

Izana akan bangun tapi aku menarik kerah baju izana. Izana ceroboh sekali padahal dia bangun tepat dibawah meja kalau kena lumayan sakit.

"Hati-hati." Nasihatku.

"Aku terlalu bersemangat niichan." Ucap Izana.

Izana memakan burger dengan tenang terlihat dagingnya keluar dari burger membuat izana sedikit belepotan tangannya. Izana berhasil memakan burger ekstra daging tersebut sendirian sementara aku hanya terkekeh geli saja. Izana melihat kearahku lalu menunjuk saladku.

 Izana melihat kearahku lalu menunjuk saladku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(penampilan izana pas makan)

"Buka mulutmu." Ucapku.

"Iza mau tambah sama kentang goreng dong." Ucap Izana.

"Baiklah sebentar." Ucapku.

Aku memanggil pelayan dan memintanya untuk membawakan kentang ekstra besar untuk izana. Izana memakan nasi yang akan kumakan jadi kubiarkan saja bahkan izana memakan saladku juga.

Kentang goreng datang dan izana langsung memakannya sangat cepat. Izana nampak kekenyangan karena makan terlalu banyak saat dia akan tidur aku melarangnya.

"Jangan tidur dulu tunggu sekitar 30 menit kemudian." Ucapku.

"Kenapa harus begitu sih iza ngantuk tahu?!" Protes Izana.

"Habis makan tidur bisa menyebabkan darah tinggi. Sebab makanan yang dikonsumsi belum mencapai organ pencernaan." Ucapku.

"Baiklah iza tidak jadi tidur." Ucap Izana.

Aku selesai makan dan membayar makanan meninggalkan izana sendirian. Aku kembali lalu melihat izana tampak memikirkan sesuatu.

"Kita jalan-jalan saja ya." Ucapku.

"Iza tidak mau." Ucap Izana.

"Cuma sebentar saja. Niichan ada urusan di pelabuhan." Ucapku.

"Masalah anak buah niichan?" Tanya Izana.

"Iya mereka sudah tiba di yokohama." Ucapku.

"Cepat sekali mereka kesini." Ucap Izana.

"Yah niichan ancam apabila tidak segera kesini maka taruhannya masa depan mereka hilang." Ucapku.

Izana malah refleks memegang masa depannya membuat aku tertawa akan hal tersebut. Izana malah cemberut kearahku dan aku merangkul pundak izana keluar dari restoran.

Aku mengajak izana menuju pelabuhan terbengkalai untuk memperlihatkan anak buahku yang baru saja tiba. Aku tidak terlalu berambisi seperti izana tapi yah geng berandalan yang kudirikan berkembang pesat. Di pelabuhan terbengkalai disana kulihat ada semua anak buahku berkumpul.

"Magandang hapon boss!"

Artinya : selamat siang bos

"Magandang hapon din sayo!" Sapaku.

Artinya : selamat siang juga

"Kambal mo si boss?"

Artinya : bos dia kembaranmu itu?"

"Oo, kambal ko siya. Dapat alam mo ang trabaho mo." Ucapku.

Artinya : ya dia kembaranku. kalian pasti tahu tugas kalian

"Syempre!"

Artinya : tentu

"Niichan membicarakan apa sih?" Bingung Izana.

"Hanya salam selamat siang dan memperkenalkanmu sebagai kembaranku." Ucapku.

"Kita pulang saja." Ucap Izana.

"Baiklah ayo kita pulang." Ucapku.

Aku membisikkan sesuatu menggunakan bahasa tagalog ke tangan kananku mengenai suatu hal. Dia hanya mengganggukan kepala tanda mengerti perintahku.

Aku melambaikan tanganku meninggalkan mereka dan pergi menuju ke apartemen izana untuk beristirahat bersama. Tiba di apartemen izana kulihat izana belum tidur tapi dia malah merentangkan tangannya di depanku.

Aku menggendong izana dan mulai menyanyikan lagu pengantar tidur untuk dia. Izana tampak kebingungan akan bahasanya wajar aku memakai bahasa tagalog.

🍁 Seperti anak kecil

Hanafuda Twins

~ 21 Januari 2023 ~

Double update minggu ini

✔️ Kurokawa Izana Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang