4

380 39 6
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🎴 Izana tahu apabila

Aku pulang ke apartemen sendirian. Izuna mulai bergerak menguasai beberapa wilayah bukan dari wilayah yokohama. Izuna juga tampak berbeda apabila bersama semua anak buahnya sosok dia menjadi seorang yakuza jepang menurutku. Aku membuka pintu kamar apartemen disana kulihat izuna sedang menikmati kue ikan.

"Iza mau?" Tawar Izuna.

Aku terdiam menatap kue ikan tersebut dan mataku tiba-tiba memanas. Air mataku turun tanpa kuminta sama sekali. Izuna langsung berlari dan memeluk tubuhku kurasakan perasaan hangat ini. Aku menarik kaos izuna dan malah semakin terisak.

 Aku menarik kaos izuna dan malah semakin terisak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(izana sedih)

"Iza alergi kue ikan ya?" Tanya Izuna khawatir.

"Maaf ya niichan tidak tahu. Niichan belikan kesukaanmu yang lain ya. Jangan menangis dong niichan sedih melihatnya." Ucap Izuna.

"Iza senang niichan." Ucapku.

"Pemimpin tenjiku ini ternyata cengeng ya." Ucap Izuna.

Izuna menghapus air mataku. Aku hanya menikmati saja setiap momen ini. Aku bahkan memundurkan rencana penyerangan terhadap touman.

"Iza nanti pakai baju anti peluru ya saat bentrokan dengan touman." Ucap Izuna.

"Itu menyulitkanku menghajar mikey niichan!" Rengekku.

"Ikuti saja ucapan niichan ok. Niichan juga akan sedikit terlibat dalam bentrokan touman itu." Ucap Izuna.

"Jangan membantu!" Pekikku.

"Iya tidak jadi." Ucap Izuna.

"Kue ikannya banyak?" Tanyaku.

"Banyak. Ayo habiskan." Ucap Izuna.

Aku melepaskan pelukan dan mengambil kue ikan diatas meja. Aku membuka seragam merah milikku. Izuna menuju ke dapur entahlah biarkan saja.

Izuna menaruh segelas air di depanku. Izuna menyalakan televisi terlihat berita tentang beberapa kejadian belakangan ini tapi ada hal yang menarik perhatianku.

"Niichan untuk apa membantu polisi sih?" Heranku.

Berita tersebut menjelaskan tentang aksi penculikan terhadap seorang anak pengusaha terkenal di jepang. Aku bisa mengenal tato api menyala di leher orang yang menyelamatkan anak tersebut itu tato yang sama seperti semua anggota yang dipimpin oleh izuna.

"Aku tidak pernah memerintahkan mereka apapun. Aku cuma mengatakan lakukan apapun keinginan kalian dan yah itu kelakuan mereka." Ucap Izuna.

"Niichan malah mirip seperti kisah seorang yang di cap penjahat ternyata orang baik." Ucapku.

"Aku tidak peduli tentang pendapat orang tentang diriku." Ucap Izuna.

Aku termenung akan ucapan izuna barusan. Izuna menatapku dan mengelus pipiku membuat aku nyaman. Aku melanjutkan makan kue ikan setelah izuna menghentikan aksi dia mengelus pipiku.

Selesai menghabiskan kue ikan aku duduk di pangkuan izuna. Aku memencet hidung izuna dan izuna hanya menatapku sebentar lalu kembali fokus mendengarkan acara televisi yang diputar.

"Niichan iza mau itu dong." Ucapku.

"Itu apa iza?" Tanya Izuna.

"Iza mau tidur di kelonin niichan." Cicitku.

Aku langsung bersembunyi di dada bidang izuna. Izuna mengelus surai rambutku dan aku menduselkan kepalaku di dada bidang izuna merasakan rasa kantukku datang.

Izuna menatapku yang sudah tertidur lelap. Izuna mencium puncak kepalaku. Izuna menggendongku menuju ke kamarku. Izuna akan beranjak tapi aku melarangnya.

"Iza entah kenapa kupikir rencanamu mengambil alih touman akan sangat beresiko untukmu." Ucap Izuna.

"Aku memang tidak akan terlibat tapi akan mengawasimu dari kejauhan." Ucap Izuna.

Aku menenggelamkan kepalaku di dada bidang izuna. Aku terbangun karena ada yang menepuk pipiku. Kulihat itu izuna yang sudah rapih dengan baju formal membuat aku heran.

"Niichan mau kemana?" Tanyaku.

"Aku mau check up." Ucap Izuna.

"Eh niichan sakit parah!" Pekikku.

"Tidak kok iza." Bantah Izuna.

"Pokoknya iza ikut!" Pekikku.

"Hanya check up saja iza bukan hal serius." Ucap Izuna.

"Niichan jangan menyembunyikan apapun dariku!" Pekikku.

"Astaga iza niichan serius lho. Tidak ada penyakit apapun dalam diriku." Ucap Izuna.

"Iza ikut!" Tegasku.

"Tidak usah." Ucap Izuna.

Izuna akan pergi tapi aku menahan kaki kanan izuna yang akan pergi. Aku menatap memohon kearah izuna agar diizinkan ikut dan izuna akhirnya mengganggukkan kepalanya membuat aku senang.

"Ayo berangkat!" Ajakku.

"Yakin berangkat dengan piyama bergambar panda itu?" Tanya Izuna.

Aku melihat penampilanku dan aku langsung kabur mengganti bajuku. Dan setelah selesai aku mengendarai motor bersama izuna menuju ke rumah sakit.

🎴 Izuna menyembunyikan sesuatu darinya

Hanafuda Twins

~ 16 Februari 2023~

Maaf lama update soalnya hpku rusak jadi harus menunggu gajian dulu untuk beli hp baru

✔️ Kurokawa Izana Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang