9

303 34 14
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🎴Izana akhirnya bisa

Hari ini aku akan bentrokan bersama touman. Aku bersiap-siap dulu sebelum berangkat kesana. Izuna melihat kearahku lalu menepuk pundakku.

"Aku akan ke markasku. Nanti iza pulang kita membeli burger seperti biasa." Ucap Izuna.

"Niichan jangan terlibat." Ucapku.

"Ya aku mengerti." Ucap Izuna.

"Aku malas menggunakan jaket anti peluru tersebut." Keluhku.

"Pakai saja iza." Ucap Izuna.

"Ck jangan memaksaku. Aku tidak akan terluka seperti biasa. Hanya mikey saja yang akan kulawan dia lebih lemah dariku tahu." Ucapku.

"Niichan juga tidak akan membantumu dalam bentrokan." Ucap Izuna.

"Baguslah." Ucapku.

"Mau diantar oleh niichan?" Tawar Izuna.

"Aku sendiri saja menuju kesana." Ucapku.

"Hati-hati di jalan. Niichan tunggu kau saat makan siang." Ucap Izuna.

"Kita bertemu di restoran biasa kita makan burger." Ucapku.

"Oh baiklah." Ucap Izuna.

Aku memasang antingku sementara izuna sudah rapih dengan pakaian geng dia berwarna putih dengan pola rumit mirip seperti elang. Warna putih hanya dipakai oleh izuna sementara bawahan dia menggunakan warna biru gelap. Sementara tangan kanan berwarna merah seperti jubahku.

(izana)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(izana)

"Kenapa melamun saat memakai anting iza?" Tanya Izuna.

"Niichan ingat jangan membantuku. Dan aku tidak memakai jaket anti peluru seperti nasihatmu." Ucapku.

"Ya terserah kau saja." Ucap Izuna.

Aku selesai memakai anting lalu mencium pipi kanan izuna yang sedang duduk. Izuna yang meminta hal tersebut padaku dia bilang itu salam apabila kita akan pergi ke markas atau tujuan yang berbeda.

Kami berdua ke basemen bersama-sama dan berpisah di luar parkiran karena berbeda arah. Izuna melambaikan tangan dan aku membalasnya. Aku menuju ke markas tenjiku untuk membahas tentang bentrokan kali ini.

Tiba disana semua bawahanku menundukkan kepalanya kearah. Aku melihat kearah kakucho yang sepertinya ragu akan bentrokan hari ini.

Aku duduk di atap markas ingin melihat kedatangan gerombolan touman. Aku mendapatkan informasi apabila kekuatan touman berkurang pesat karena bawahanku yang menjadi mata-mata disana menarik dirinya.

"Kakakmu tidak mencengah hal ini izana?" Tanya Kakucho.

"Tidak." Ucapku.

"Kenapa kau berubah menjadi sangat ambisius izana?" Heran Kakucho.

"Niichan saja tidak masalah. Jangan ikut campur tentang impianku kakucho." Ucapku datar.

"Terserah kau saja." Ucap Kakucho.

Kakucho meninggalkan aku sendirian. Aku menatap kearah bawah membiarkan angin musim dingin menembus wajahku. Kurasa ada dua orang mendekat kearahku ternyata itu kisaki tetta dan hanma shunji.

"Bagaimana?" Tanyaku.

"Kupastikan adik mikey tiada." Ucap Kisaki.

"Oh dia mati ya." Ucapku santai.

"Bukannya dia adikmu juga?" Heran Kisaki.

"Aku tidak ada hubungan darah dengan dia. Saat ini aku hanya memiliki satu saudara saja." Ucapku datar.

Mereka pergi dan aku menikmati suasana ini. Aku mendengar ada suara mendekat ternyata itu touman tidak ada kehadiran mikey atau draken di tengah-tengah mereka.

"Sepertinya akan sedikit membosankan apabila aku mengambil alih mereka tanpa kehadiran mikey." Ucapku.

Aku turun untuk menyaksikan lebih dekat pertarungan antara anak buahku melawan touman. Di bawah kulihat pertarungan sudah dimulai aku membiarkan anak buahku yang maju duluan. Aku lebih suka turun tangan apabila ada mikey.

Touman diambang kekalahan tapi ada satu orang yang terus saja bertahan walaupun wajah dia babak belur. Kupikir dia bodoh bisa saja dia mati konyol karena hal ini tapi tak lama ada mikey datang. Padahal aku akan mengakhiri penderitaan pemuda bodoh ini.

"Izana kita saudara!" Pekik Mikey.

"Aku rasa bukan." Ucapku.

Aku langsung menyerang mikey dan terua saja membuatku kesal.

"Apa maksudmu emma mengatakan kau kakaknya berarti kau juga saudaraku!" Pekik Mikey.

"Emma bukan adikku. Aku tidak memiliki hubungan apapun denganmu." Ucapku.

"Lalu dengan sano shinichiro bagaimana?" Tanya Mikey.

Aku terdiam sejenak dan kembali menyerang mikey. Pertarungan antara aku dan mikey terus berlanjut bahkan bentrokan terus saja terjadi.

🎴 Bertarung dengan mikey

Hanafuda Twins

~ 23 Maret 2023 ~

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi para reader yang menjalankannya

✔️ Kurokawa Izana Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang