Chapter 18

11.6K 945 183
                                    

Di hadapan Galia aku menangis luruh dan begitu hancurnya.

Air mata kesakitanku yang selama ini kutahan-tahan, malam ini juga tumpah dengan sedahsyat-dahsyatnya. Kuhidup memikul beban luka batin yang hebat namun tak sehebat luka batin yang ibuku tanggung hingga membuat jiwanya melebur di dalam kematian yang diatur untuknya.

Sekarang Galia datang menemuiku. Setelah rasa sabarku hilang dan penebusan trahnya telah kujalankan.

Dia menangis, memohon ampunan, dan memintaku agar tak membunuhnya, sebab dia sedang mengandung anak pertama Javaid setelah sekian lama mereka menanti.

"Sekarang aku tanya padamu, wahai Putri terhormat dari trah Bangsawan Benaiah." Sempoyongan, berat kakiku untuk bangkit berdiri.

Kutatapi Galia yang masih bertekuk lutut di lantai, menangis tak kunjung-kunjung usai.

"Segala akibat memiliki penyebab, segala perbuatan memiliki konsekuensi, dan di mana ada asap maka di situ terdapat sumber api. Kau tahu, benar?" Gemetar aku berucap.

Galia tak menjawab. Ia memegang dadanya, terus terisak takut menghadapi kematian dan penebusan yang harus ditanggung olehnya.

"Dengar ini." Bibirku jatuh melengkung agak bergetar. Mataku memburam pun aku tak dapat menghentikan tangisku.

"Wilda Romana diperkosa oleh tiga orang pria sekaligus di kebun anggur milik keluargamu. Dia lalu hamil dan lahirlah aku si anak haram itu."

"Dia wanita berdarah Spanyol yang merantau jauh ke Scotland sebab di keluarganya dia tak begitu diperhatikan oleh ibunya. Dia merupakan seorang putri bungsu dari enam bersaudari, keturunan Bangsawan Romana di Spanyol."

"Jauh-jauh dia merantau ke Scotland, akhirnya dia tewas dengan membawa semua luka penderitaan yang Ayah dan Ibumu perbuat padanya. Ayahmu membunuh kekasihnya, seorang Tentara, karena Ayahmu yang gatal itu tergila-gila pada kecantikannya namun Wilda selalu menolak."

"Tahun 1905 Wilda pun mulai berniat membuka hatinya kepada Ayahmu yang gatal. Dia setuju bekerja menjadi juru masak di rumahmu atas ajakan Ayahmu. Selang beberapa bulan—,"

"Cukup, Naida. Aku tak ingin—,"

"DIAM, GALIA! KAU HARUS MENDENGAR SEMUA INI DAN TOLONG KAU RENUNGKAN PENDERITAAN SI JALANG WILDA ROMANA ITU."

Demi Tuhan aku tak dapat menahan lagi murka serta amarah hebat yang membara di dadaku. Rasa-rasanya air mataku kering, habis sudah seluruh air mataku menangisi ibuku selama ini.

"Selang beberapa bulan, Saria sang wanita miskin pun datang. Dia menjadi pelayan di sana, berteman dengan Ibuku namun ternyata dia memiliki perasaan lebih kepada Ayahmu. Dia yang saat itu telah hamil muda, hasil bercinta bersama kekasihnya sang pekerja pembelah kayu bakar, lalu menjebak Ayahmu hingga mereka tidur bersama."

Aku maju selangkah. Kutunjuk-tunjuki dalam muka Galia dan dia tak dapat berhenti menangis. Napasnya tersendat-sendat amat sesenggukkan.

"Ayahmu mengira jika dia benar-benar telah membuat Saria hamil. Terpaksa dia menikahi Saria si pelayan miskin, gatal dan dari kasta rendahan itu menjadi istrinya. Tapi tetap, Galia. Tetap hati Ayahmu masih mencintai Wilda Romana, wanita yang baik hati, cantik tak tertandingi, santun ramah tutur katanya, lembut cara bicaranya, dan begitu menjaga jarak dari para pria-pria. Sebab dia tahu, dia tahu dirinya adalah murni seorang Putri Bangsawan Spanyol dari trah Romana."

"Namun, Saria yang miskin dan gatal itu tak terima. Dia cemburu, iri dengki kepada Wilda Romana. Akhirnya, beliau menyuruh Pamanmu Seth beserta kedua sahabatnya, menyuruh ketiga pria bajingan busuk dan laknat itu untuk memperkosa Ibuku. Memperkosa Wilda Romana di kebun anggur pada malam hari."

FORBIDDEN INTIMACY 1930Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang