Part 10

1.3K 103 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Singkirkan tanganmu, brengsek." Seruan kencang suara itu dilanjutkan dengan tubuh Bambam yang tertarik menjauhi Jihyo.

Kedua tangan Jungkook mencengkram kerah kemeja Bambam dengan erat. "Berani-beraninya kau menyentuh milikku!"

Bambam menelan ludahnya dengan susah payah. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya, membuat Rose lagi-lagi tertawa.

Jungkook mengerutkan alisnya dengan heran. "Dia milikku. Jangan menyentuh milikku. Kau dengar? Jangan berani menyentuhnya lagi, dia milikku!" tekannya.

Bambam melirik Jihyo takut-takut. Jihyo hanya mengedikan bahunya.

"Jangan melihatnya." seru Jungkook kemudian.

Bambam yang panik langsung menggenggam tangan Jungkook yang berada di kerah kaosnya. "Ba—baiklah... maafkan saya."

Rose lagi-lagi kembali tertawa. Memang setiap bertemu Bambam membuatnya dapat sering tertawa karena kebodohannya. Yugyeom yang sedari tadi diam, kali ini maju dan berdiri di samping Jungkook.

"Kau menyentuh Jihyo, bung. Itu tidak boleh." Ujarnya pada Bambam.

"Ke—kenapa?"

"Jihyo adalah calon istri dari pria ini. Yang merupakan pemilik perusahaan terkenal se-Asia dan menghasilkan uang 12 digit pertahunnya."

"A—apa?"

"Artinya, menjauhlah dari wanita ini, brengsek! Dia calon pengantin seorang miliarder!"

"Hah?"

Yugyeom kemudian menatap Jungkook. "Lepaskan saja dia."

Jungkook memelototi Bambam untuk yang terakhir kalinya. "Menjauhlah darinya!" serunya sambil melepaskan tangannya dari Bambam.

Bambam kemudian lari terbirit dan menjauh dari Jungkook dan yang lainnya. Jungkook mendengus keras. Dia merapikan jasnya, lalu menatap pada Jihyo. "Hanya wanita kurang belaian yang rela disentuh oleh sembarang lelaki."

Jihyo mengangkat sebelah alisnya. Ia melipat tangan di depan dada. Wajahnya terangkat untuk menatap Jungkook seolah menantang. "Aku memang kurang belaian dan dia bukanlah sembarang lelaki, Tuan. Dia adalah mantan pacar aku."

"Pria bernama Bamban itu adalah mantanmu? Kenapa kau meminta belaian dari dia? Kau bisa meminta belaian padaku!"

"Ya, dan kenapa aku harus meminta padamu? Kau bahkan bukan siapa-siapa ku!"

"Nah kan benar, Jaehyun." Ujar Mingyu pada Jaehyun

"Kau lihat sendiri jika Jihyo menolak Jungkook."

"Aku bisa mendengarmu, Brengsek." Balas Jungkook dan dibalas kedikan bahu dari Mingyu.

"Kenapa Kau bisa berada di sini, Tuan?" tanya Jihyo.

"Aku? Tentu saja aku bisa."

"Maksudku, untuk apa kau ke sini? Ada urusan apa?"

Ma Boss Is A Devil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang