...
Jungkook lemas. Sungguh, dia benar-benar lemas sekarang. Jungkook tidak menyangka jika kejadian dia yang tidak tidur kemarin membuat Jungkook masuk angin. Sesaat setelah Jihyo keluar kamar mandi, Jungkook langsung masuk ke dalam kamar mandi dan muntah tiba-tiba padahal ia belum makan apapun. Saat Jungkook menyuruh Jihyo memanggilkan dokter, Jihyo menyarankan pijat dengan minyak.
"Tapi, kau yakin aku masuk angin? Bagaimana jika ini gejala kanker?" tanya Jungkook panik.
Jihyo mendengus memilih mengabaikan pria itu yang berlebihan. "Kau tahu, kan baru saja kemarin aku kembali memasuk-masukan akun media sosial-ku demi berbicara dengan Rose. Ada yang aneh dari ponsel yang kau berikan itu. Saat aku keluar dari kamar mandi, aku membuka ponselku lagi dan tidak melihat nama akun Bambam serta beberapa pria kenalanku. Bukankah itu aneh? Aku heran sekali melihatnya. Dan saat aku melihat di pengaturan akunku, ternyata semua akun itu tiba-tiba terblok sendiri. Aku sampai merinding."
Jungkook hanya berdeham dan mengerjapkan matanya cepat. Dia menatap ke arah lain selain pada Jihyo. "Te-terus, apa yang selanjutnya kau lakukan."
"Tentu saja aku membuka bloknya."
"APA?" teriak Jungkook dan spontan terduduk di atas kasur. Matanya memelototi Jihyo. "Kau membuka bloknya? Kenapa tidak biarkan saja? Bagaimana bisa kau membuka blok seorang pria yang mengirimimu emoticon hati setiap hari? Hah? Apa kau akan membalasnya juga dengan emoticon hati? Kau sudah bersuami! Ingat itu!"
Jihyo mengangkat sebelah alisnya dan bibirnya tersenyum miring. "Tunggu. Bagaimana bisa kau tahu jika Bambam mengirimiku emoticon hati?" tanyanya.
Sontak, Jungkook membungkam mulutnya dengan nafas yang tertahan. Dia menelan salivanya susah payah. Jihyo terkekeh pelan. "Kau yang memblokir mereka semua?"
Jungkook berdeham. Dia kemudian kembali tertidur sambil membelakangi Jihyo. "Tidak tahu! Aku masih marah karena kau pergi ke kamar mandi sendiri dengan kakimu yang luka itu. Kau benar-benar tolol!"
Jihyo mendengus geli. "Kau mengalihkan pembicaraan."
"Aku hanya ingin membahasnya! Sudah tahu kaki diperban. Masih saja banyak tingkah."
"Kakiku diperban kan gara-gara kemauanmu. Sudah kubilang berkali-kali jika luka yang paling sakit dan dalam adalah di telapak kaki bagian tengah. Sungguh, aku bisa berjalan sendiri."
"Kau memperlambat penyembuhanmu! Bagaimana bisa tadi kau berjalan secepat itu hah? Apa benar kau terluka atau hanya pura-pura? Kenapa kau sangat tidak ingin menuruti suamimu, hah? Tidak bisakah sekali saja kau menurut untuk kebaikanmu sendiri. Kau selalu saja tidak memikirkan diri sendiri!" gerutu Jungkook panjang lebar.
Jihyo tersenyum sendu menatap punggung Jungkook. Sungguh, Jihyo tahu jika Jungkook mengkhawatirkannya. Dan mendapati kekhawatiran Jungkook sangat berlebihan membuat Jihyo turut senang. Apalagi dengan keposesifan Jungkook yang berani menganggu privasinya. Siapa yang tidak senang jika yang melakukannya adalah orang yang dicintai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Boss Is A Devil ✔
Fanficmature🚫 Dia seperti iblis. Tidak memiliki hati atau pun perasaan. Ego-nya serta harga dirinya lebih tinggi dari siapapun. Semua orang harus menunduk padanya. Menjinakkan semua wanita adalah salah satu keahlihannya dari banyaknya. Wanita itu terus m...