...
"Kau membuatku pingsan kemarin. Dan hari ini, kau seenaknya meninggalkanku saat aku dilanda gairah. Apa menurutmu, aku sesabar itu?"
Jihyo menghentikan langkahnya, dan menelan ludah susah payah. Ia mati-matian mempertahankan wajah tenangnya saat menatap punggung Jungkook yang menjauhi dirinya.
Saat ini, mereka sedang dalam perjalanan kembali dari rapat pemegang saham. Mood Jungkook benar-benar jelek saat rapat. Dia mengomentari semua hal dengan komentar negatif, dan berakhir dengan dia yang berteriak marah jika mereka yang berada di ruangan itu sangat tidak penting dan juga tidak berguna. Dan Jihyo baru tahu jika hal itu dikarenakan gairah Jungkook yang ditahannya.
"Dan kau bahkan berani menghentikan langkah di saat seharusnya kau berada tepat di belakangku."
Jihyo terperanjat saat tubuh Jungkook berada di depannya. Dia mempertahankan wajah tenangnya saat menatap balik pada Jungkook. "Maafkan aku, Tuan."
Jungkook mendengus sinis. "Kau selalu mengungkapkan kata maaf yang mana tidak berguna untukku." ujarnya, dan Jihyo diam.
Namun, saat Jungkook kembali mendengus sinis dan berbalik, Jihyo mulai bersuara. "Jangan lakukan itu lagi, Tuan." Ujarnya, membuat Jungkook kembali menatap Jihyo. "Jangan menyentuhku seenaknya lagi."
Jungkook memberikan senyum meremehkan pada Jihyo. "Kau masih berpikir jika kau bukan wanita seperti itu? Bukan wanita yang bisa aku tiduri seenaknya?"
Jihyo manganggukkan kepalanya. "Ya. Dan akan selalu berpikir seperti itu."
Jungkook tertawa kencang saat mendengarnya, dan Jihyo diam dengan wajah tenang tanpa senyum itu. "Jangan bilang kau adalah penganut no sex before marriage? Di zaman ini?"
"Ya. Di zaman ini, aku adalah salah satu wanita penganut no sex before marriage."
Lagi, Jungkook mendengus sinis. "Kau bercanda?"
"Dan apakah aku tipe orang yang suka bercanda?"
Jungkook mengerutkan alisnya dengan heran. "Apa kau masih perawan?"
Jihyo terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Aku tidak tahu." Jawabnya.
"Tidak tahu? Apa kau tidak pernah melakukan seks?"
"Aku tidak tahu."
Kerutan bingung dari Jungkook berubah menjadi kerutan kesal. "Kau mempermainkanku!"
"Tidak, Tuan."
"Lalu apa maksud jawabanmu, hah!"
"Aku benar-benar tidak tahu."
"Terserahlah!" seru Jungkook geram, kemudian berbalik dan berjalan cepat.
Kali ini, Jihyo ikut berjalan cepat di belakangnya. "Ada jadwal apa saja hari ini?" tanyanya pada Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Boss Is A Devil ✔
Fanficmature🚫 Dia seperti iblis. Tidak memiliki hati atau pun perasaan. Ego-nya serta harga dirinya lebih tinggi dari siapapun. Semua orang harus menunduk padanya. Menjinakkan semua wanita adalah salah satu keahlihannya dari banyaknya. Wanita itu terus m...