mature🚫
Dia seperti iblis. Tidak memiliki hati atau pun perasaan. Ego-nya serta harga dirinya lebih tinggi dari siapapun. Semua orang harus menunduk padanya. Menjinakkan semua wanita adalah salah satu keahlihannya dari banyaknya.
Wanita itu terus m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Rose dan Jihyo yang melihatnya hanya menghela nafas panjang. Keempat itu masih berteriak histeris dengan bahasa Korea sedangkan ibu-ibu yang berada di sana hanya bergeming dengan wajah bingung karena tidak mengerti ucapan keempat pria itu.
"Sepertinya, liburan kita tidak berjalan lancar." Ujar Jihyo. Dia menoleh pada Rose. "Bagaimana ini, Rose? Bukannya mendapat ketenangan, kita malah dibuat susah lagi oleh tiga pria iblis itu."
Rose terkekeh pelan. "Aku tidak apa-apa, Ji. Mereka malah menghiburku dengan cara mereka sendiri."
Jihyo kali ini melipat tangannya di depan dada dan menatap Rose dengan mata memincing. "Aku tidak tahu jika kau berteman dengan Jungkook." Ujarnya.
Rose tersenyum. "Kalau aku beritahu, apa kau masih akan tetap mengungkapkan keluh kesahmu? Apa kau masih berani menghinanya dan mengumpatinya di depanku?"
"Tentu saja. Malah aku akan semakin menghinanya."
Rose tertawa. "Sifatmu memang benar-benar berbanding terbalik denganku." Ujarnya.
Rose kembali menatap komplotan pria itu. "Ayo kita bantu mereka."
Jihyo menghela nafas panjang. Dengan terpaksa, dia berjalan dengan Rose menghampiri keempat pria itu yang terlihat akan menangis sebentar lagi jika tidak ditolong.
"Aku ingin pulang!"
"Dia menyentuh tepat pada itu! Dia menyentuh tepar pada putingku! Putingku, sialan! Puting dadaku!"
"Dia sangat cabul, Jungkook! Aku tidak kuat!"
"Diamlah, Yugyeom! Kau membuatku terlihat olehnya! Jangan terus merengek seperti pria cengeng! Jadilah lelaki sejati!"
"Kalau begitu, kau juga tidak seharusnya bersembunyi di belakang punggung temanmu, Tuan." Ujar Jihyo, yang membuat keempat pria itu terdiam seketika dan menatap Jihyo.
Jihyo pun segera mengusi ibu-ibu tadi yang mencoba menggoda keempat pria ini dengan halus.
"Jihyo benar-benar pemberani." Ujar Mingyu yang masih dalam gendongan Yugyeom. "Dia berbicara dengan manusia cabul."
"Ya. Sifat Jihyo berbanding terbalik dengan sifat Jungkook yang penakut." Ujar Yugyeom.
"Err, harusnya kalian tidak menujukan ucapan itu padaku. Lihatlah pria di belakangku ini." Setelah mendengar ucapan Jungkook, Mingyu dan Yugyeom menoleh pada Jaehyun yang berdiri kaku dengan wajah pucat dan tubuh bergetar.
Di sampingnya, ada Rose yang mengibaskan tangan di depan wajah Jaehyun. Namun tatapan Jaehyun tetap kosong seolah dia baru saja melihat hantu. "Tidak apa. Dia masih muda. Itu dimaklumi." Ujar Mingyu. Dia kembali menatap Jungkook. "Tapi kau! Kau yang mengajak kami ke sini, harusnya kau yang paling pemberani menjaga kami!"
"Katakan itu pada dirimu sendiri. Lihatlah bagaimana histerisnya kau saat dicabuli padahal kau sendiri sering mencabuli wanita."