. 02
Jungkook masih tergeletak di bawah pohon dengan lelapnya dia tertidur sampai tidak sadar ada dua orang yang datang mendekat dengan membawa jerigen di tangannya, langkahnya santai namun pasti kini mereka berdua sudah tepat berada di hadapan jungkook yang masih terlelap. Tanpa ragu kedua pemuda itu kini menumpahkan isi jerigen ke tubuh jungkook yang sontak membuatnya langsung terbangun. Tubuhnya dingin ditambah dia hanya memakai kaos tipis dan celana pendek saja
"Ughh!." Jungkook mengelak menghindari siraman dari cairan bau yang menusuk hidungnya, dia tau ini cairan apa
"Nyenyak tidur mu bocah sialan hah?!."
Dengan nada menyentak membuat jungkook duduk dengan menekuk kedua kakinya untuk melindungi separuh badannya, tatapan kebencian itu lagi lagi jungkook dapatkan dari kedua orang ini. Jungkook hanya bisa terus menggelengkan kepalanya dengan lemah, apalagi sekarang belum kah cukup hari ini hati nya sakit karena ucapan dari seseorang yang seharusnya menjadi panutan hidup anaknya
Jungkook hanya bisa diam, berontak pun percuma karena hanya akan menimbulkan masalah baru yang akan dia terima. Dilihatnya kedua orang itu sedang menyalakan korek api dan bersiap melemparkan kearah jungkook, jungkook yang melihat itu hanya bisa menggeleng2 kepalanya dengan cepat. Takut, dia takut karena cairan yang kini menempel di badannya adalah bensin
"Hng.. jangan kak jangan hiks jangan." Lagi, jungkook hanya bisa pasrah dan berharap ini hanyalah hiburan sore hari untuk kedua kakaknya
Ya, Jeon Hoseok anak sulung keluarga Jeon dan disamping kirinya adalah putra kedua mereka yang bernama Jeon Johny.
"Mari kita mulai." Hoseok memulai dengan menyalakan kembali korek api di tangannya
Dengan sigap jungkook langsung memeluk kaki hoseok tanpa peduli nantinya ia akan di pukul atau di tendang sekalipun, setidaknya itu lebih baik daripada menjadi abu karena mati terbakar. Lagipula jungkook masih ingin bersama dengan keluarganya karena bagaimanapun mereka sudah baik mau menampungnya selama ini
"Ku mohon kak jangan, pukul saja aku lakukan apapun tapi tolong biarkan aku hidup." Ucap jungkook yang susah payah menahan air matanya
Johny tanpa tega malah menginjak kepala jungkook hingga bersujud di bawah kakinya dengan wajah yang membenam ke tanah, injakan di kepalanya sangat kuat sampai membuat jungkook kehabisan nafas. Tubuh kecilnya kembali gemetar, tangannya coba meraih kaki hoseok yang malah menendangnya seolah tidak sudi untuk di sentuh. Jungkook hanya bisa menangis dan mengepalkan kedua tangannya menahan sesak
10 menit sudah jungkook berpacu antara hidup dan mati akhirnya johny menurunkan kakinya dari kepala jungkook, tidak sampai disitu setelah jungkook berhasil meraup oksigen lumayan banyak johny menendang bahu jungkook sampai dia terlentang di tanah"Dasar bajingan kecil kau selalu membuatku muak, cuih." Ucap hoseok yang kini menginjak leher jungkook dengan sekuat tenaga
Hinaan demi hinaan jungkook terima dengan mau tidak mau, apa yang bisa dia lakukan? tidak ada, hanya bertahan sampai mereka membunuhnya atau membiarkannya hidup sengsara selamanya
"AGGH! sa.. uhukk! s-sakit." Jungkook mulai menangis menahan sakit di lehernya dan juga hatinya menatap hoseok seolah meminta pertolongan
"Sakit? kasihannya, mau ku bantu?."
Melihat jungkook yang mengangguk dengar penawarannya hoseok semakin menginjakan kakinya di leher jungkook sampai tidak disangka jungkook memuntahkan darah yang menodai sepatu hoseok. Jungkook panik melihat darahnya mengotori sepatu mahal milik hoseok, dia takut akan semakin gencar kedua kakaknya ini menyiksa tubuhnya
"M.. m-maafkan akkh m.. uhukk!."
Mata jungkook sudah setengah memutih menahan paru parunya yang hampir kosong oksigen jika saja hoseok telat menarik kakinya mungkin sedetik lagi jungkook akan mati.
"Kali ini kau selamat, lihat saja hadiah untukmu besok akan semanis apa dibanding hari ini." Seringai di wajah johny tercetak jelas walau jungkook hanya melihatnya dari sudut mata
Hanya anggukan lemah yang bisa jungkook berikan sebagai jawaban, tenaganya habis tidak lagi sanggup bahkan untuk bernafas pun sulit. Kini hanya ada dia sendiri di halaman rumah yang luas tanpa ada seorang pun yang peduli kepadanya, keadaannya yang kacau terlihat saat jungkook tidak sengaja memuntahkan isi perutnya yang semalam dia makan. Rasanya nyeri dan sangat sesak sampai tanpa dia sadari terdapat gumpalan darah di muntahannya, dengan lesu jungkook mengambil segenggam tanah untuk menutupi muntahannya supaya tidak terlihat oleh mereka sebab jungkook tidak mau di siksa lagi karena sembarangan muntah
Dengan langkah yang limbung jungkook mencoba pergi ke kamar mandi khusus pembantu di samping bangunan rumah utama, jungkook tinggal di bekas gudang berukuran kecil belakang rumah keluarganya. Tuan Jeon tidak mengizinkan jungkook sembarangan memakai apa yang tidak dia berikan akses, semua kehidupan jungkook di rumah ini memiliki aturan yaitu dari ayahnya sendiri
Setelah selesai membersihkan diri walau masih tersisa bau bensin di badannya setidaknya ini jauh lebih baik dari sebelumnya, jungkook berniat untuk tidur di ranjang kecil miliknya sembari melamun dengan menatap langit2 kamarnya dia berdoa meminta agar bibi kembali kerumah. Bibi Lin begitu jungkook memanggilnya, hanya dia yang bisa membantu jungkook meringankan beban penderitaan sehari hari nya karena setelah kepergian bibi Lin ke kampung beberapa bulan lalu kehidupan jungkook benar2 jauh dari kata manusiawi. Mereka semua memperlakukannya dengan kejam tanpa belas kasihan bahkan walau jungkook sudah hampir mati pun mereka malah tersenyum puas
Air matanya menetes dia rindu sosok Ibu keduanya, sangat rindu. Karena hanya dari Bibi Lin lah jungkook bisa merasakan bagaimana rasanya di perlakukan sebagai manusia dan sebagai seorang anak.
"Sakit bibi, hiks s-sakit." Isakan pilu jungkook yang disusul dengan dengkuran halus beberapa saat setelah matanya terpejam
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak 🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Give me alive 21+ [ TAEKOOK] 🔞
FantasyMature Area 21+ "Tidak ada seorangpun pun di dunia ini yang memiliki harga diri, mereka hanya menjual diri demi sebuah atensi." Benarkah kehidupan itu nyata atau hanya skenario yang sudah di buat oleh seseorang berkuasa? Tidak kah hologram memiliki...