4

103 11 1
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

❤️ Reki tidak mau

Aku pulang sekolah dan saat akan membuka pintu mendengar suara pertengkaran antara riki dan ayahku. Aku tidak jadi membuka pintu dan memilih diam saja mendengar semuanya.

Pintu terbuka terlihat riki yang mata kanannya membiru. Riki tersenyum kearahku dan aku memegang tangan kanan riki menjauh dari rumah. Aku membawa riki ke skatepark.

"Kenapa kita kesini eki?" Tanya Riki.

"Touchan kenapa memukulmu terus niisan?" Tanyaku tidak menjawab pertanyaan riki barusan.

"Mungkin aku samsak tinju bagi touchan." Ucap Riki.

"Niisan tidak ada niatan pergi dari rumah daripada harus stay disana?" Tanyaku.

"Ada. Tapi nanti setelah keadaan sedikit membaik." Ucap Riki.

"Aku akan bermain skateboard sebentar." Ucapku.

"Tidak bekerja?" Tanya Riki.

"Aku ada kompetisi." Ucapku.

"Maaf ya tidak bisa menonton." Ucap Riki.

"Santai saja." Ucapku.

Aku menurunkan tasku dan mengambil skateboard dari dalam tasku. Aku mulai bermain skateboard sementara riki melihat saja tidak berkomentar apapun.

"Eki niisan berangkat kerja ya!" Pekik Riki.

Aku menghentikan bermain skateboard dan menghampiri riki. Riki tersenyum dan malah memberikan uang padaku membuat aku heran akan hal itu.

"Uang untuk pendaftaran nanti dan sisanya untuk eki jajan." Ucap Riki.

"Kembaliannya banyak sekali." Ucapku.

"Tidak apa-apa. Anggap saja untuk jajan dari niisan." Ucap Riki.

"Uang yang diberikan niisan minggu lalu masih ada." Ucapku.

"Niisan sudah memberikan uang jajan kepada tiga adik yang lain hanya eki yang belum." Ucap Riki.

"Aku juga bekerja paruh waktu niisan. Uang untuk jajan masih ada dari touchan dan uangku hasil bekerja." Ucapku.

"Uangmu tabung saja dan gunakan uang niisan untuk membeli skateboard baru atau apapun yang kamu mau." Ucap Riki.

"Niisan akan pulang dini hari lagi?" Tanyaku.

"Yah seperti biasa." Ucap Riki.

"Kesehatan niisan kan terganggu." Ucapku khawatir.

"Bukan masalah. Niisan pasti akan berhenti di salah satu tempat pekerjaan apabila kesehatan niisan semakin memburuk." Ucap Riki.

"Harus berhenti di semua tempat pekerjaan." Ucapku.

"Tidak bisa." Ucap Riki.

"Kenapa tidak bisa niisan?" Tanyaku.

"Niisan punya perjanjian dengan touchan." Ucap Riki.

"Perjanjian apa?" Tanyaku.

"Niisan diizinkan tinggal di rumah asal bekerja." Ucap Riki.

"Aku akan membicarakan tentang kesehatan niisan kepada touchan." Ucapku.

"Tidak perlu. Niisan akan bertahan asal melihat senyuman kalian." Ucap Riki.

Aku memeluk tubuh riki sangat erat dan malah menangis. Aku cengeng tapi riki tidak mempersalahkan tentang hal tersebut hanya touchan saja yang membenci tentang diriku yang cengeng.

"Niisan mendapatkan tawaran untuk pindah tugas ke luar negeri." Ucap Riki.

"Niisan jangan meninggalkanku!" Rengekku.

"Tidak akan. Niisan berkata akan mengundurkan kepergian sampai saat eki lulus sekolah." Ucap Riki.

"Jangan bohong!" Rengekku.

"Niisan tidak berbohong." Ucap Riki.

Riki menghapus air mataku dan aku memeluk tubuh riki sangat erat. Suara dering hp menghentikan acara pelukan kami berdua.

Riki : sebentar bos aku ada sedikit kendala di rumahku

Bos : cepatlah riki kami kerepotan disini

Riki : tunggu 10 menit aku akan langsung kesana

Bos : ya cepatlah

Sambungan terputus dan riki pamit pergi bekerja. Aku tidak rela melepaskan pelukan akhirnya terpaksa melakukan hal ini.

Aku kembali ke rumah dan mengganti bajuku. Koyomi mendekat kearahku dan aku tersenyum melihat koyomi bersama kedua adik kembarku yang lain.

"Niichan keberadaan niisan dimana ya?" Tanya Chihiro.

"Niisan bekerja." Ucapku.

"Kok tidak pernah kembali sih?" Tanya Nanaka.

"Niisan pulang dini hari." Ucapku.

"Oh." Ucap Mereka berdua.

"Kalian berdua dipanggil kaachan." Ucap Koyomi.

Mereka berdua kabur sementara aku melihat koyomi seperti memahami segala hal. Yah koyomi mungkin melihat saat touchan mengatakan hal-hal yang tidak pantas.

"Niichan berbohong." Ucap Koyomi.

"Aku berkata jujur." Ucapku.

"Pekerjaan apa yang sampai dini hari?" Bingung Koyomi.

"Niisan bekerja di salah satu perusahaan." Ucapku.

"Kok sampai dini hari?" Tanya Koyomi.

"Keinginan niisan sendiri dia tidak mau terlalu banyak bertemu touchan." Ucapku.

Koyomi mengerti dan aku langsung pergi ke tempat dimana kompetisi berlangsung.

❤️ Riki pergi

Kya Twins

~ 06 April 2023 ~

✔️ Kyan Reki Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang