10

112 9 3
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

❤️ Pada akhirnya

Aku termenung memikirkan keadaan riki belakangan ini dia jarang sekali pulang ke rumah. Riki mengatakan tengah mengurus beberapa hal untuk beristirahat.

"Niichan kuharap kau tidak gegabah." Ucapku.

Aku masih berada di sekolah dan waktu pulang sekolah sebentar lagi. Di tempat lain ada sosok riki dia nampak ragu untuk mengetuk pintu rumahnya.

Di kelasku aku mengikuti pelajaran dalam diam. Sebenarnya perasaanku tiba-tiba tidak enak sama sekali. Aku memegang dadaku perasaan aneh ini membuatku bingung. Bel pulang terdengar aku langsung menyambar tasku dan pergi dari kelas.

Cukup lama aku tiba di rumah karena aku menggunakan skateboard milikku. Saat kulihat dari kejauhan ada sosok riki memegang perutnya. Aku berlari kearahnya menghentikan aksi ayahku untuk memukul kakakku.

"Touchan jangan memukul kakakku terus!" Pekikku.

"Dia tidak tahu diri reki. Setelah sebulan menghilang begitu saja dan sekarang dia muncul dengan wajah bahagia!" Kesal Touchan.

"Aku ingin bertemu kaachan Dan semua adikku." Ucap Riki.

"MENYINGKIR REKI!" Marah Touchan.

Aku tidak mau dan memeluk tubuh riki sangat erat. Kurasakan nafas riki sangat teratur bahkan suhu tubuhnya mendingin. Aku menatap wajah riki yang tersenyum kearahku.

"Niichan." Lirihku.

"Reki adikku jaga semuanya ya. Niichan akan beristirahat dan tidak akan kelelahan lagi." Ucap Riki.

"Iya niichan bisa beristirahat tapi jangan sekarang." Ucapku.

"Fisik niichan sangat lelah eki. Niichan hanya bisa menjagamu sampai saat ini saja." Ucap Riki.

"Niichan jangan berbicara seperti itu!" Pekikku.

"Hay kaachan!" Sapa Riki.

Kaachan menghampiri kami berdua. Aku mengosokkan telapak tangan riki agar tidak dingin. Riki hanya tersenyum lalu menatap kami semua. Kedua adikku yang paling kecil hanya diam tidak mengerti akan semuanya.

"Koyomi nasihatin reki ya." Ucap Riki.

"Nanaka dan chihiro maaf melanggar janjiku. Niichan tidak bisa menggendong kalian lagi." Ucap Riki.

"Kaachan maafkan aku ya tidak bisa menjadi anak yang membanggakan. Aku hanya anak bodoh yang tidak mengenal apapun." Ucap Riki.

"Nak kamu pasti kuat kok. Kita akan ke rumah sakit sekarang jangan menutup matamu." Ucap Kaachan.

"Aku tidak masalah menjadi korban di keluarga ini. Aku juga tidak kuat akan penyakitku kaachan." Ucap Riki.

"Kau sehat nak." Ucap Kaachan.

"Aku divonis terkena lupus sejak usiaku 10 tahun. Harusnya aku memberitahu kaachan namun aku pikir itu malah memperburuk keadaan. Jadi aku menutupi ini semua." Ucap Riki.

"Kan niichan bisa sembuh!" Protesku.

"Maaf membohongimu reki. Niichan telah berjuang 5 tahun terakhir ini. Namun ternyata penyakit ini malah menyebar dan menyebabkan komplikasi." Ucap Riki.

"Kau jangan drama!" Kesal Touchan.

"Terimakasih telah membuatku hadir di dunia ini. Aku kyan riki anak sulung keluarga ini pamit." Ucap Riki.

Riki menutup matanya dan aku mengguncangkan tubuh riki agar dia terbangun. Koyomi berjongkok memeriksa denyut nadi riki wajah koyomi nampak berkaca-kaca setelah memeriksanya.

"Niichan telah pergi." Lirih Koyomi.

"Neechan aku tidak paham?" Bingung Nanaka.

"Niichan cuma tidur saja kan?" Tanya Chihiro.

Kaachan memeluk kedua adik kembarku dan aku memeluk tubuh riki sangat erat. Koyomi mendorong tubuh touchan menjauh.

"Touchan jahat! Kau membuat kakakku pergi!" Kesal Koyomi.

Tangis kaachan terdengar olehku sementara aku hanya diam saja. Aku tidak percaya akan ini semua. Air mataku tidak turun sama sekali terlalu syok akan ini semua. Riki kakak kembarku seseorang yang hidup bersamaku sejak dalam kandungan sekarang telah pergi selamanya.

Besok paginya pemakaman riki dilaksanakan kedua adik kembarku sekarang tengah menangis sangat keras karena tidak bisa memeluk riki lagi. Aku menatap dalam makam riki. Bahkan riki telah menyiapkan tabungan sekitar 1 miliar untuk biaya sekolahku dan semua adikku. Pemakaman riki saja dia telah membayarnya jauh-jauh hari. Sahabat satu-satunya riki memutuskan pergi dari jepang dia tidak mau mengingat kenangan tentang kakakku.

Riki sosok yang menjadi panutanku. Bahkan dunia kejam terhadapnya dia masih bisa tersenyum dan memaafkan segala kesalahan ayahku. Sosok kuat riki telah menyerah akan takdir kejam dunia.

❤️ Riki menyerah

Kya Twins

~ 02 Juni 2023 ~

✔️ Kyan Reki Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang