8

17 3 0
                                    

Hai guy's bagaimana kabar kalian hari ini semoga kalian bahagia dan sehat selalu 😉🥰



Makanan sudah tertata rapi di atas Meja makan Asna menyuruh Jeremy memanggil Jeano untuk makan Malam bersama tanpa Bang Trion.

"Enak gak makanannya" tanya Asna ke si Kembar.

"Ya Enaklah Mbak ya kan Bang Nono" balas Jeremy. Jeano hanya mengangguk setuju.

"Sisain buat Bang Trion Na!"

"Katanya bang Trion Lembur"ujar Jeano.

"Oh ya udah gih habisin aja Na" Asna pun memberikan lauk ke Jeremy yang pengen nambah lagi.

"Itu kamu kenapa Mukanya biru-biru gitu No"tanya Asna dengan menelisik wajah Jeano.

"Aw sakit mbak"Jeano Meringis saat wajahnya di pegang Asna.

"Itu habis berantem sama kakel mbak" ucapan Jeremy membuat Jeano menatap tajam ke arah adik kembarnya.

"Tapi kan gue gak terima lu di gituin" ujar tak terima Jeano.

"Emang Nana di apain No"

"Itu mbak ada kakel yang datang-datang malah numpahin jus Jeruk ke kepala Nana sampai bajunya kotor" jelas Jeano dan menjauhkan mukanya dari Asna.

"Terus bagaimana?"

"Ya Nono Gak terima mbak kalau Nana di gituin".

"Jadinya kamu berantem sama kakel itu" tebak Asna membuat Jeano mengangguk pelan.

Asna menghela nafas pelan karena ada saja kelakuan adiknya. "Di obati lagi nih sini sama mbak"

"Gak usah lah mbak"tolak halus Jeano.

"Ya udah terserah kamulah"Asna pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke arah dapur. Asna kembali ke meja makan dengan membawa p3k membuat Jeano diam.

"Katanya terserah tapi kenapa bawa kotak obat"cibir Jeano.

Tak ada jawaban dari Mbaknya Jeano hanya pasrah.

Setelah mengobati luka Adiknya Asna Langsung membereskan meja makan dan dapur di bantu Jeremy untuk Jeano yang kembali ke ruang tamu buat ngelanjutin Game yang sempat tertunda.

Pintu Ruang tamu ke buka yang menampakkan sesosok yang di tunggu. Trion pun menutup kembali pintunya. Saking lelahnya Trion merebahkan tubuhnya di sofa yang jarak tak jauh dari Jeano dan menoleh ke abangnya.

Santai di Single sofa dan membiarkan abangnya yang kelelahan tertidur di sofa panjangnya. Dua orang yang telah membereskan Dapur itu menghampiri dirinya. "Loh Bang Trion Tidur ya" tanya Jeremy.

"Capek kali Na sama kerjaan"celetuk Jeano.

Asna yang melihat abangnya terbaring di sofa merasa bersalah cuma gara-gara bang Trion pulang telat.

"Kenapa Gak abang yang menggantikan Bapak ya" ucap Jeremy yang terheran-heran.

"Mungkin waktu itu Abang Masih Sekolah jadi ya bunda yang menggantikan posisi Bapak" Jawab Asna.

"Kok mbak bisa tau sih"

"Ya taulah Na"

"Bapak meninggal mbak umur berapa"

"Umur 12 tahun"

"Berarti kita sekitar umur 6 tahunan ya mbak" jawab Jeremy sambil menerka-nerka.

"Emang benar kalian masih kecil waktu itu dan kalian tau yang selama ini yang ngerawat dan menjaga kita ya abang Trion" jelas Asna.

"Jadi selama ini Bang Trion yang ngurusin kita sampai sekarang"

"Yap mangkanya pas reunian sama teman-temannya sampai lupa kalau mbak nitip beliin makanan"

"Ya namanya juga udah lama gak ngumpul bareng mbak"celetuk Jeremy.

"Hebat ya Bang Trion ngerawat dan menjaga kita bahkan sampai sekarang".ucap sendu Jeremy.

"Eh ini udah 4 bulan loh kok gak ada kabar dari bunda"

"Ya mau diapain paling cari bapak baru buat kita"ujar ketus Asna yang berpikiran seperti itu.

"Mana ada bunda mau nikah lagi" Jeremy yang tak terima apa yang di ucapkan oleh Asna.

"Siapa tau kan"

"Udahlah mbak biarin aja yang masih abang Trion yang menemani kita"melerai perdebatan Jeremy dan Asna.

"Kalau gitu mbak ke kamar kalian bopong abang gih ke kamarnya"nyuruh Asna ke si kembar untuk membopong Abangnya ke kamar.

------------------------------






Seperti biasa Asna bangun lebih dulu tapi dirinya mendengar suara Asna pun langsung mencari sumber suara itu keluar dari kamarnya saat sampai dapur. Asna melihat sesosok yang di nanti kedatangannya. "Ini bunda kan"tanya Asna untuk memastikan orang itu adalah bundanya.

Orang itu menoleh dan"eh kamu udah bangun sayang" sapa bundanya dengan senyum lebar. "BUNDAA"Teriak Asna yang langsung memeluk erat bundanya.

"Bundaa kok lama sih kangen tau hikss hiks"ucap lirih Asna.

"Ini bunda udah pulang"

"Aku kira bunda lama-lama di sana buat nyari bapak baru"celetuk Asna.

"Enak Aja ya kali bunda nyari bapak baru buat kalian emang kamu gak ingat sekarang bunda mau berkepala lima"

"Kali aja bunda"ujar Asna Terkikik pelan melihat ekspresi bundanya tak terima sama ucapanya.

"Bangunin Abang Sama si kembar gih" bunda nyuruh Asna yang malah langsung duduk setelah memeluk bundanya.

"Mager bunda"

"Sana Ah bangunin"ujar bundanya membuat Asna langsung ke kamarnya.

"Kok ke kamar lagi"

"Aku mau ngambil Speaker music Bunda"

Asna keluar dari kamarnya dengan speaker yang dia bawa dari kamarnya. Speaker pun di nyalakan begitu pun bluetooth kini Asna Mencari alarm ala militer.

Suara alarm militer berbunyi dengan volume yang sengaja di besarkan. Sang bunda hanya menggeleng kepala karena kelakuan Asna.

Kegaduhan terjadi di kamar ketiga saudaranya membuat Asna senang bukan main. Cara sangat ampuh bagi yang tidurnya kayak kebo seperti Jeremy.

"Berisik banget sih mbak"keluh Jeremy ke Asna yang malah tersenyum senang dengan penderitaannya.

"Habis kamu susah di banguninnya Na apalagi bang Trion"sinis Asna dan menoleh ke abangnya yang juga menatapnya melas.

"Gak usah masang muka melas deh bang geli aku bang lihatnya"Asna yang menggidik ngeri.

Jeano hanya diam tak bersuara. Ketiga saudaranya yang tidak menyadari kehadiran bundanya.

"Sudah-sudah nih kita sarapan"ujar bundanya melerai pertengkaran kecil.

Mereka menengok dan langsung memeluk orang yang mereka cintai. Asna pun mematikan alarmnya.

Melepaskan pelukan "kok tidak bilang kalau bunda balik" tanya Jeremy.

"Biar ada sedikit kejutan spesial dari bunda"

Mereka berlima langsung sarapan bersama dengan di selingi candaan ringan.

























Vote and comment guys

Dijodohin UncrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang