7. 24/07/23

1.3K 103 14
                                    

7. Cemburu

"Kamu punya aku dan milik aku. Jadi kamu harus tertawa dan bahagia karena aku, bukan karena dia yang bukan siapa-siapa"

Gesar Adalvini

***

Tanpa mengeluh Gesar menemani Mila memilih buku, kemudian lanjut kursus masak selama dua jam lebih. Setelah semua kegiatan Mila selesai, Gesar mengajak Mila makan ke salah satu restoran di Mall yang kebetulan tidak jauh dari tempat kursus. Mereka berdua sudah duduk di restoran seafood, makanan kesukaan Mila.

Gesar manatap Mila heran, biasanya jika mereka ke restoran seafood Mila akan memesan banyak menu, tapi tidak dengan hari ini. Gadis itu hanya memesan satu porsi nasi goreng seafood.

“Tumben pesan itu doang, dek?” tanya Gesar.

“Mila lagi diet kak,” jawab Mila asal. Padahal sebenarnya dia ingin memesan lebih, tapi sekarang dia sedang menjaga image-nya sebagai perempuan di depan Gesar. Bukan sebagai adik perempuan seperti biasanya.

“Mil, kamu bercanda? badan kamu udah kurus. Kenapa malah diet lagi?”

“Kata Yasmin, Mila gendut,” jawab Mila asal tanpa melihat Gesar. Dia menunduk sambil memakan nasi goreng seafood nya.

“Nasi goreng nya lebih enak di lihat ya, daripada kakak?” tanya Gesar tidak suka. Nada suara pria itu juga mendadak berbeda.

Mila refleks langsung mendongakan kepala dengan mulut yang penuh dengan nasi goreng, kemudian dia menggeleng sembari menelan nasi tersebut tanpa mengunyah.

Gesar tertawa kecil, lalu memberikan segelas air putih pada Mila. “Pelan-pelan makannya.”

“Gesar.”

Gesar dan Mila bersamaan menoleh pada seorang gadis yang berjalan kearah mereka. Gadis berambut panjang dan berbadan tinggi itu tersenyum manis pada Gesar.

“Hai, aku gak nyangka kita bisa ketemu disini.” Kata gadis itu sembari menepuk pundak Gesar pelan. Pergerakan tersebut tidak luput dari pandangan Mila yang terus memantau. “Kamu apa kabar, Sar?”

Gesar berdiri. “Aku baik Vin, kamu sendiri?”

I’m always fine Sar.” Vina menunjuk Mila yang masih duduk. “Ini siapa? pacar kamu ya?”

“Bukan, dia Mila. Adik Barga.”

“Hai Mila,” sapa Vina ramah. Mila tersenyum tipis sembari sedikit menundukkan kepalanya, sopan. “Jadi ini adik yang sering kalian ceritain ke aku dulu, cantik ya kamu.” Puji Vina tulus.

“Aku pikir tadi pacar kamu,” Vina memicingkan matanya. “Atau jangan-jangan kamu belum move on dari aku, makanya masih betah jomblo sampai sekarang.”

Gesar dan Vina tertawa. Dua orang itu sangat asik mengobrol, seakan Mila tidak ada di situ.

“Ehh aku duluan kalau gitu, teman-teman aku udah pada nungguin.” Vina melambaikan tangan. “Bay-bay Mila.”

Belum sempat Gesar duduk kembali, Mila sudah berdiri dan berjalan cepat meninggalkan Gesar. Mila bahkan meninggalkan tasnya dan mengabaikan panggilan Gesar.

Gesar yang kebingungan kemudian mengambil tas Mila yang tergantung di sandaran kursi lalu segera membayar makanan mereka sebelum mengejar Mila yang sudah tidak terlihat.

“Dek .... “ panggil Gesar ketika berhasil mengejar Mila yang berlari ke arah basement. “Mila!” Sentak Gesar refleks, setelah berhasil menarik tangan Mila.

MILA Dan GESAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang