9. 29/07/23

986 75 9
                                    

9. Kelulusan

Bahagia itu adalah ketika kita masih terus bersama. Dimana kita bisa melewati tahun ke tahun dan mampu menghadapi rintangan, sampai pada akhirnya kita saling mengikat yaitu ikatan janji yang suci.

***

Oktober 2018

Aula Universitas Palapa pagi ini terlihat sudah sangat ramai di padati oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang sudah lengkap dengan atribut wisuda mereka masing-masing. Mereka mulai duduk di tempat yang sudah di sediakan karena upacara kelulusan mereka dalam menyelesaikan pendidikan untuk gelar Sarjana akan segera dimulai.

Pada barisan kursi sebelah kanan sudah di penuhi oleh para calon sarjana. Sedangkan barisan sebelah kiri di penuhi oleh para orang tua serta tamu undangan yang turut hadir. Upacara wisuda pun di mulai oleh MC yang bertugas. Serangkaian acara yang sudah disusun terlaksanakan dengan lancar dan khidmat.

Gesar menghampiri Mila yang sedang berfoto-foto dengan teman-teman angkatannya. Senyum di wajah pria berjas biru tua itu terus saja terpancar, kala melihat senyum gadis yang dia cintai begitu indah dan terlihat sangat
bahagia di hari kelulusannya.

“Selamat atas gelar sarjana Ekonomi nya sayang,” kata Gesar memberikan selamat lalu mengecup puncak kepala Mila. “Bunga tulip oranye buat kamu yang lagi bahagia.”

“Makasih kak.” Mila mencium aroma bunga tersebut. “Maaf ya kak, aku gak bisa jadi lulusan terbaik. Padahal kamu lulusan terbaik di kampus ini.”

Gesar membelai pipi Mila. “Gak apa-apa, kamu udah lulus aja itu udah hebat banget sayang. Yang penting kan kamu selalu jadi yang terbaik buat aku.”

Mila lalu memeluk Gesar, menenggelamkan wajahnya di dada pria yang sudah membuat hari-harinya lebih berwarna itu.

“Ayo kita foto, kak.” Ajak Mila. “Yasmin tolong, fotoin gue sama kak Gesar dong.” Suruh Mila pada Yasmin yang hari ini berubah menjadi fotografer dadakan.

Acara foto-foto berlangsung lama. Tidak heran, karena yang namanya perempuan tidak akan puas hanya dengan satu kali foto. Bahkan Barga sampai kesal karena Mila yang terus saja meminta foto berulang kali. Sampai-sampai anak Barga, Bryan jadi menangis.

“Udah foto-fotonya?” tanya Gesar ketika Mila sudah berdiri di depannya setelah berfoto ria dengan Yasmin tadi.

“Udah,” jawab Mila tanpa menoleh. Gadis itu sibuk menyusun beberapa buket bunga yang dia pegang agar tidak jatuh. Mila kembali menoleh kebelakang ketika Yasmin memanggil namanya.

“Mila ... cisss .... “ Mila memberikan senyum terbaiknya agar Yasmin dapat memotretnya. Gadis berkulit sawo matang itu lalu mengangkat dagunya mengisyaratkan pada Mila untuk menoleh pada Gesar.

Mila berbalik lalu menunduk, karena Gesar yang tiba-tiba saja sudah berlutut di depannya sembari menyodorkan sebuah cincin.

“Mila Sharaziva Olivia, will you marry me?” kata Gesar dengan suara yang tegas, tapi matanya berkaca-kaca.

Hari ini, tepat dimana hari kelulusan Mila, Gesar melamar gadis yang sudah dia cintai selama bertahun-tahun. Di depan semua teman angkatan Mila, di depan semua manusia yang berada di aula tersebut, di depan Barga dan Sita yang merupakan sosok pengganti dari kedua orang tua gadis itu.

Mila membekap mulutnya, dia tidak mampu berkata-kata lagi. Air matanya sudah jatuh. Mila menjatuhkan buket bunga yang dia pegang lalu ikut berlutut kemudian memeluk Gesar erat sembari menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas lamaran Gesar hingga mengundang tepuk tangan dan sorakan menggoda.

•••

Roof top selalu jadi tempat kesukaan Mila di kampus ini. Dia dulu pernah berhayal di lamar di sebuah roof top, tapi ternyata Gesar punya cara yang lebih romantis untuk melamarnya. Di lamar di hari kelulusan di depan semua teman dan dosen adalah hal yang tidak pernah Mila bayangkan sebelumnya.

Mila lagi-lagi terkekeh jika mengingat bagaimana dia menjawab lamaran Gesar tadi. Bukannya menerima cincin yang Gesar berikan dia malah membuang bunga dan ikut berlutut.

Tangan Gesar yang sedari tadi berada di dalam kantong kemudian bergerak menggenggam tangan Mila yang bertumpu pada pembatas roof top. Sekarang mereka sedang berada di salah satu roof top gedung kampus.

Gesar menoleh pada Mila yang sangat cantik dengan balutan kebaya biru tua yang senada dengan warna jas nya.

“Kamu siap?”

“Siap apa?”

“Kamu siap menghabiskan masa kamu dan berbahagia sama aku?” tanya Gesar, kedua sudut bibir pria terangkat membentuk sebuah senyuman yang membahagiakan.

Mila lantas ikut tersenyum, di tatapnya mata pria yang selalu teduh itu. Mata itu selalu saja menarik perhatiannya.

“Siap, siap banget malah.” Mila maju selangkah, untuk mengikis jarak antara mereka. “Kalau gitu kamu udah siap setiap hari jatuh cinta sama aku?”

Gesar melingkarkan tangannya di pinggang Mila. “Itu bukan sebuah kesiapan, tapi sebuah keharusan.”

Perlahan Mila mulai memejamkan mata ketika sapuan angin membelai lembut wajahnya bersamaan dengan sebuah ciuman hangat yang menyambut senyum bahagia di bibirnya.

•••

Gimana? Iri banget gak sih sama Mila? Di cintai sedemikian rupa sama laki-laki seperti Gesar.

Walaupun part ini sangat singkat tapi sangat bermakna dan romantis ya guys.

Spam komen disini 👉

Komen next disini 👉

Jangan jadi Secret Readers!

Wajib meninggalkan jejak dengan Vote dan komen.

Terimakasih😉

MILA Dan GESAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang