22. Pergi?

352 53 11
                                    

3000 word nih, banyak komen ya guys.

Happy Reading!
💚💚💚
.
.
.
.
.

**

Killua terduduk dengan kepala menunduk di bawah lampu kelap kelip, kini waktu menunjukkan pukul 01:45, sepulang dari rumah sakit ia mengajak Revan untuk pergi ke club.

Killua membuka botol anggurnya yang ke sekian kalinya, namun Revan langsung menghentikan tangannya.

"Cukup! Lo udah habis enam botol."

"Gue belum mabuk."

"Enteng banget lo bilangnya, kalau lo mabuk gue yang repot."

Tanpa memperdulikan larangan Revan, Killua kembali mengangkat gelasnya menuangkan minumannya,

"Lo babak belur kayak gini masih belagu ya, gua yang habisin dua botol aja udah puyeng nih kepala gue sakit. Apalagi Lo!"

"Gue bilang gue masih mampu."

Brak

Revan berdiri seraya memukul meja. "Pulang sekarang atau gua pukul lo!" Teriak Revan yang membuat Killua mengadakan kepalanya, ia terdiam dengan mata yang berkedip-kedip sambil memeluk tubuhnya.

"Haaaah Takut." Killua menghembuskan nafasnya tepat di wajah Revan membuat Revan menahan emosinya.

"Lo berdiri sekarang lawan gue kalau berani!" Killua menyaut.

"Gue udah berdiri, Lo yang berdiri! Lawan gue!" Bentak Revan seraya mengangkat kerak kemeja Killua yang membuat tubuh Killua terangkat.

Jangan tanyakan kekuatan Revan ini walau badannya kecil tapi tenaganya tidak main-main.

Meskipun dalam kondisi mabuk Killua masih dapat merasakan betapa menakutkannya kalau orang di depannya ini mengamuk.

"Kita pulangkan? yuk pulang." Ujar Killua seraya membalikan badannya melangkahkan kakinya dengan gontai.

Revan menaruh beberapa lembar uang di meja lalu ia menyusul Killua.

"Pulang aja lo sendiri." Gumamnya.

Bipp
Bipp

"Berisik!"

Biiiiiiiiiippppppp

Revan naik di kursi pengemudi dan menggeser Killua agar berpindah di kursi penumpang.

Sesampainya mereka di apartemen milik Killua, Revan memutuskan untuk menginap di sana, ia tak akan membiarkan sahabatnya itu sendirian dalam kesedihan, setidaknya sampai keadaan Killua membaik.

Lagi pula keadaannya saat ini tidak memungkinkan untuk melanjutkan menyetir, ia juga lelah dan merasakan sakit di kepalanya pengaruh alkohol.

Revan membanting tubuh Killua di atas kasur dan langsung badannya ikut terjatuh bersama.

Killua menatap langit kamar kemudian ia tertawa miris beriringan dengan air mata yang jatuh.

KILLUAKIRA || JENO X KARINA || On Going!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang