32. Kedatangan Delfi

235 34 6
                                    

Votenya guys!


.
.
.

**

Akira masih tidak menyangka, takdir telah mempertemukan dirinya dan Delfi orang yang selama ini ia cari, semua yang bersangkutan dengan keluarga Ghazwan, satu persatu anggota keluarga ini bertemu dengannya tanpa di sengaja.

Delfi Putri Ghazwan, korban kecelakaan 3 tahun yang lalu, selama ini telah terbaring koma bertahun-tahun, karena Delfi koma semua kesaksian tertunda dan berakibat papanya di penjara, semua kesaksian dan penjelasan tergantung pada Delfi ini.

Sekarang Delfi berdiri di hadapannya dengan keadaan yang sehat.

Dengan mulut yang kaku Akira memberanikan diri memanggil wanita di depannya. "Permisi?"

Delfi membalikan badannya. "Ya, ada apa nak?" Jawabnya sambil tersenyum manis.

"Aku telah menceritakan semua padamu." Ucap Akira tiba-tiba.

"Lalu?" Tanya Delfi lagi.

"Tidakkah kau memberitahukan aku sebuah fakta."

"Dengar Akira. Sekarang aku tidak ingin membicarakan hal lain, selain melihat keadaan anak ku."

"Ternyata kau, Delfi Putri Ghazwan, kaulah yang telah menjadi korban kecelakaan mobil 3 tahun yang lalu." Jelas Akira yang langsung to the poin.

Delfi mengangkat satu keningnya. "Kau? Hmm.. secepat itu kau menyadarinya." Ucap Delfi yang kemudian melanjutkan langkahnya.

Akira cukup terkejut dibuatnya, berarti Delfi tahu dirinya sejak tadi.

"Kita harus bicara!"

"Nanti, aku ingin bertemu anak ku dulu. Setelah itu baru kita bicarakan hal yang ingin kau tanyakan." Ucapnya tanpa menghiraukan Akira yang terus meracau di sampingnya.

Akira menahan tangan Delfi. "Kita bicara sekarang!"

Dengan perlahan Delfi melepaskan tangan Akira. "Setelah aku bertemu putra ku." Desis Delfi, namun Akira tak mau mendengarkannya yang telah berlalu begitu saja di hadapan Akira.

"Kau harus segera membebaskan papa ku! papa ku tidak bersalah, bukan dia pelakunya, dia sama sekali tidak mencelakai mu. Aku butuh pengakuan mu! Dengan begitu papaku akan bebas dari tuduhan palsu!"

Maria yang berada di belakang Delfi membisikkan sesuatu dan Akira hanya melihatnya.

Mata Delfi mulai berkaca-kaca kemudian ia membalikan badannya menatap Akira yang tengah menangis menatapnya.

"Aku mohon padamu bunda, bunda Delfi, tanpa di sengaja kita bertemu di jalan, kau menolongku, takdir telah mempertemukan kita." Ucap Akira dengan raut tenang namun hatinya sakit menahan tangis.

"Aku mohon padamu, kesaksian mu begitu berarti bagi keluargaku. Hkss..."

"Nak.. Apa kau merindukan Killua?" Tanya Delfi yang membuat tangis Akira lepas begitu saja begitupun dengan Delfi.

Melihat wajah Akira membuat hati Delfi merasa iba, ia juga dapat merasakan sakit yang gadis itu pendam selama ini. Mata gadis itu memperlihatkan penderitaan yang ia alami.

KILLUAKIRA || JENO X KARINA || On Going!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang