26. Geng

253 32 14
                                    

Vote sama komen jangan lupa!!

Happy Reading!
💚💚💚
.
.
.
.
.

**

Killua terus mengejar Akira dengan langkah besar. Killua meraih tangan Akira dan membalikan tubuh Akira.

"Jangan tinggalkan aku, Aku bisa jelasin." Ucap Killua dengan sorot mata ketakutan namun masih terdengar tegas.

"Jelaskan apa lagi? Dia sedang hamil, ngakunya anak kamu!" Teriak Akira di ujung kalimatnya.

"Percaya sama aku, aku yakin dia hanya membual. Itu bukan anak aku." Ucap Killua ada rasa bersalah.

Akira menatap Killua dari ujung kepala sampai ujung kaki kemudian menghempaskan tangannya hingga terlepas dari genggaman Killua.

"Bagiamana bisa kau begitu yakin itu bukan anak mu?! Sementara aku sudah melihatnya waktu itu!!" Teriak Akira frustasi bersamaan dengan air mata yang jatuh.

"Melihat kau berhubungan intim dengan wanita itu saja aku kecewa, Killua! Aku belum bisa melupakannya bahkan sampai seumur hidupku aku susah melupakannya, walau aku sudah memaafkan mu! Apalagi mendengar bahwa pada akhirnya benih itu berhasil tumbuh, dia sedang mengandung anak mu. Aku benci itu! aku benci kenyataan pahit ini! Aku benci kau! Aku lebih benci diriku sendiri. hks..." Teriak Akira dan di akhiri dengan tangisan.

Akira menangis tersedu-sedu.

"Aku akan buktikan kalau itu memang bukan anak ku."

"Buktikan!!"

"Iyaa. aku akan buktikan setelah aku melakukan tes DNA. Tapi tidak sekarang Akira, aku akan membuktikannya nanti. Jadi aku mohon jangan tinggalkan aku." Ucap Killua lirih dengan nada memohon.

"Maka aku akan menunggu hari itu tiba. Jika terbukti kau benar, maka aku akan memaafkan mu. Tapi kalau ternyata hasil tes DNA itu positif anak mu, maka aku akan pergi meninggalkan kau! Tanpa berpikir dua kali. ingat itu." Ujar Akira dengan nada gemetaran karena sedang menahan tangis namun tegas.

Killua membuang nafas kasar. "Ra, percaya aku yakin-." Belum selesai Killua menyelesaikan ucapannya sudah di celah Akira. "Aku hanya butuh bukti bukan omong kosong!"

"Aku akan buktikan."

"Ya. Kau sudah bilang tadi." Sarkas Akira seraya mengusap jejak air matanya.

"Ra-."

"Cukup! Sekarang giliran aku yang tanya, boleh??" Tanya Akira pada Killua.

Killua mengganguk pelan sembari bergumam kecil. "Boleh."

"Seperti yang kita tau, kondisinya Sofia dan aku sama-sama sedang mengandung, hamil anak kamu-."

"Kamu aja dia gak-."

"Dengarkan aku dulu!" Bentak Akira membuat Killua bungkam.

"Itu kenyataannya sekarang. Dia dan aku sedang mengandung anak kamu, siapa yang akan kamu pertanggung jawabkan, aku atau dia??" Tanya Akira penuh tekanan seraya mengusap air matanya yang turun lagi.

KILLUAKIRA || JENO X KARINA || On Going!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang