SL-chp dua

8.1K 466 83
                                    

ketukan pintu yang sudah berlangsung sejak tadi ini membuat sosok tampan terbangun seraya merengut kesal pasalnya ia tengah tidur nyaman memeluk—

—tunggu? dimana si manis yang ia peluk semalaman?

Taehyung bergegas bangun lalu duduk diranjang ia mengedarkan pandangan namun tak mendapat objek yang dicari melainkan secarcik kertas di atas nakas, dengan cepat ia pun meraihnya lalu—

—lekas membaca isinya saat mendapati beberapa lembar uang kertas yang terselip dibawahnya, Taehyung terkekeh kemudian melirik sekilas lembaran uang tersebut lalu cepat mengantonginya..

"masuk!"

ceklek..

"selamat pagi tuan, emm–saya membawa pakaian sesuai permintaan anda semalam"

"taruh saja di atas meja, kau bisa keluar sekarang"

sang ajudan pun mengangguk kemudian menyimpan papper bag yang ia bawa di atas meja sesuai perintah tuannya, lalu pamit undur diri dan berlalu pergi dari sana setelah sang tuan memberikan ijin meski hanya dengan menganggukan kepala..

Kim Taehyung tersenyum mengingat lagi permainan panasnya semalam terlebih saat wajah cantik nan manis itu terlintas dikepala membuat ia ingin terus melihatnya, lalu melirik sekilas pakaian yang dibawa oleh bawahannya kemudian beranjak dari kasur menuju kamar mandi sebab siang ini ia ada meeting penting maka harus segera pergi dari sana..

sementara disebuah apartemen mewah kini Jungkook tengah melamun dibawah guyuran air hangat dari shower yang ia nyalakan sebelumnya, bayangan saat dirinya bersetubuh pun kembali teringat olehnya membuat wajahnya seketika memanas mungkin kini pipinya sudah memerah sekarang begitu pikirnya..

"aish sialan! ke–kenapa juga gw salah masuk kamar dan—

emm, huwa keperjakaan gw hiks" pekiknya, seolah tak percaya jika dirinya bisa menjadi pihak bawah untuk seorang pria yang tidak dikenalnya..

'tapi–rasanya nikmat, ya! gw ngomong apaan barusan? nikmat? ish gw normal! i–itu pengaruh minuman makanya gw gak sadar—

ya gw mabuk, dan gak sadar ngelakuinnya!' batinnya, lalu kembali menggosok tubuhnya sesekali meringis sebab merasa perih dibagian bawahnya..

selang beberapa menit Jungkook keluar kemudian menuju lemari lalu mengambil pakaian dan memakainya perlahan, sakit—satu kata yang mampu mewakili perasaan dan juga tubuhnya meski tak dipungkiri jika saat ini ada kepuasan tersendiri dihatinya..

"ngapain lo bengong? kesambet lo hah?!" ujar Jimin, menepuk bahu sahabatnya membuat Jungkook tersentak saat tiba-tiba Jimin ada dibelakangnya..

"eh eng–gak, enak aja lo! ngapain pagi-pagi di apart gw?!"

"lo masih mabok Kook? gw semalem emang tidur disini kali, lo gak liat gw tidur di sofa? lagian kenapa lo gak balik hah?!" Jimin memicingkan mata, melihat beberapa bercak merah dileher juga tulang selangka sahabatnya tetapi Jungkook hanya acuh saja..

keduanya menuju meja makan dan disana sudah tersedia hidangan untuk sarapan sebab meski tinggal di apartemen tetapi Jungkook mempunyai pelayan, masih acuh mengabaikan pertanyaan sang sahabat yang terus menanyai dari mana asal bercak merah dilehernya ini dengan tetap khidmat memakan sarapan miliknya..

"Kook, cerita anjir–"

"berisik bantet!" Jimin langsung bungkam, pasalnya jika Jungkook sudah memanggilnya bantet maka ia sedang marah atau mungkin kesal sekarang..

SWEET LIAR🔞 (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang