SL-chp dua puluh tujuh

3K 217 23
                                    

denting bunyi dari mesin pendeteksi terus mengiringi air mata dominan satu ini begitu menyayat hati—sungguh, tangisannya yang teredam tak mampu menyembunyikan luka serta kesedihannya yang mendalam..

sesosok pria tampan namun sangat manis nan cantik terbaring di atas bangkar rumah sakit berbagai alat turut terpasang di sana, tubuhnya tak bergerak hanya hembusan nafas yang terlihat mata dengan bulu lentik itu tertutup rapat seolah nyaman–tidurnya..

"sayang—hiks kau berbohong padaku, kau bilang kau akan baik-baik saja lalu apa ini?"

tangan sang dominan menggenggam erat jemari lentik yang terbebas dari jarum itu penuh kehati-hatian, tetapi meski begitu tetap saja menghasilkan rona merah pada tangan putih bersih tersebut—saking eratnya..

chu..

lagi-lagi Taehyung mengecupi punggung tangan si manis dengan derai air mata yang membasahi permukaannya, bersamaan di luar sana langit pun tengah turun hujan seolah bisa merasakan kesedihan dominan..

tok tok..

seolah tak terganggu dengan ketukan pintu Taehyung tetap memandangi wajah kekasih cantiknya penuh sendu, hingga tepukan di bahu membuatnya menoleh mengalihkan sejenak atensi dari kesayangannya itu..

"kau bisa istirahat Tae, aku akan menemani Jungkook di sini" senyum sendu terlihat di wajah sahabat dari kekasihnya ini "tidak" tolak Taehyung, kembali menatap si manis..

Jimin tak bisa memaksa sebab ia jelas tau Taehyung tak akan mudah di bujuk olehnya lantas berbalik duduk di sofa, menyiapkan makanan yang ia bawa di atas meja untuk sarapan dirinya dengan kekasih sahabatnya..

"kak Yoongi bilang kamu belum makan—

—ayo Tae, sarapan dulu" ajak Jimin, ia pun menyisihkan satu porsi untuk kekasihnya..

"kau saja, aku tidak lapar" datar Taehyung..

jawaban tersebut sudah dua hari terdengar dari bilah bibir sang Ketua Mafia itu ia terus menolak apapun yang mengharuskan dia–

–meninggalkan kekasihnya, mungkin terlihat berlebihan namun kenyataannya memang seperti itu sejak Jungkook di nyatakan koma tidak sedetik pun ia beranjak dari sisinya..

"baby? kau tidak lapar hmm? lihat? Jimin hiks bantet mu itu bawa makanan kesukaanmu"

ingin marah? tentu saja, Jimin tidak terima di sebut seperti itu namun ia hanya terdiam menatap punggung Taehyung tanpa minat, hei cukup Jungkook saja yang memanggil dirinya seperti itu! tapi untuk kali ini biar dominan sahabatnya mau bicara apa–pikirnya..

ceklek..

pintu ruangan kembali terbuka lalu masuk sesosok pria tampan berwajah pucat yang melangkah melewati bangkar, sekilas Jimin pun memberinya senyuman lalu memberi satu porsi makanan yang sudah ia siapkan..

"kau ingin mati Tae? sudah bosan hidup? tidak menunggu kekasihmu bangun hmm?"

Yoongi berujar dengan nada datar seraya melahap makanan yang tadi Jimin berikan "Mingyu akan senang jika kau tiada nanti" sambungnya, membuat Taehyung melirik serta mendelik tidak terima karenanya..

"aku akan membunuhnya lebih dulu!"

"aku tau, cepat makan kalau tidak pistolmu tak akan mengakui kau sebagai tuannya–"

SWEET LIAR🔞 (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang