SL-chp dua puluh lima

3.2K 220 33
                                    

Mansion yang megah terlihat ramai dengan banyaknya orang berlalu lalang membuat Taehyung membelalakan mata, terlebih ia melihat bendera kuning tersemat di setiap sudutnya menjadikan hatinya tak karuan dan dengan cepat menuruni mobilnya..

sementara di salah satu ruangan Mansion itu terlihat sosok manis tengah menangis bahkan suaranya hampir habis, sesekali ia bergumam maaf membuat siapa pun yang mendengar akan ikut teriris hati melihat keadaannya saat ini—

—begitu kacau nan berantakan..

"hiks maaf–" suara lirih nan sendu itu terus bergumam menyembunyikan wajah yang sembab juga berantakan "Pa—pih hiks maaf"

brak!

suara pintu yang di dobrak itu tak membuat sosok rapuh ini mengalihkan atensinya dari buku diary yang ia peluk erat, begitu pun air matanya yang terus meluncur dengan bebas membasahai wajah kacaunya—menyedihkan..

"baby?" panggil sosok tersebut lembut, juga memeluk erat si manis yang ia sebut 'baby' itu hingga sang empunya tubuh berhambur di—

"hiks babePapih, aku–"

"aku di sini sayang, bersamamu"

—pelukan hangat sang dominan..

Jungkook menangis dengan keras membuat Taehyung ikut menitikan air mata seraya terus menenangkannya, mengusap lembut punggung bergetar itu sesekali dominan juga membubuhkan kecupan hanya kecupan ia berharap bisa sedikit mengurangi beban..

"sayang—"

"Papih pergi hiks, di–dia meninggalkan aku babe! dia hiks–"

chu..

Taehyung meraih dagu si manis menangkup wajah sendu itu untuk ia usap air matanya "kau masih memiliki aku baby, aku di sini" ucapnya, sangat lembut membuat Jungkook mengangguk lantas berhambur memeluk..

"kau kuat sayang, kau bisa hmm? ayo kita ke bawah semua orang menunggumu baby"

dengan bantuan dominan si manis melangkah meninggalkan kamar sang ayah dengan hati yang teramat perih—di rasakannya, tentu saja sebab merasa bersalah ia tak ada di sisi sang ayah bahkan di sisa akhir hidupnya..

di ruangan yang penuh sesak dengan orang sosok Sehun terbujur kaku dalam peti mati tengah-tengah semuanya, wajahnya begitu pucat namun tak menyurutkan ketampanan dari sosok pria dewasa nan berwibawa itu..

Jimin memandang sendu sang sahabat yang menuruni tangga di bantu dominannya ia pun memeluk Yoongi—meluapkan kesedihan, ia juga sudah menganggap Sehun sebagai ayahnya sendiri mengingat persahabatan keduanya begitu erat sedari mereka kecil..

"Papih hiks–"

"Kookie, kami turut berduka dengan emm kepergian uncle–lo kuat ya, yang tabah hiks"

Bambam mewakili teman Jungkook lainnya yang turut hadir di acara menyedihkan bagi sahabatnya ini, Yoongi mengangguk ketika Taehyung melirik padanya dengan isyarat bibir yang hanya mereka ketahui berdua..

"terimakasih Bam, Chim hiks—maafin Papih gw kalo ada salah ke kalian" ujarnya lirih..

"tuan muda, di mana Jihoon? kita tak bisa menunggu lebih lama kasihan mendiang tuan besar—kita harus segera mengantar"

SWEET LIAR🔞 (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang