SL-chp dua puluh empat

3.3K 217 16
                                    

jalanan Kota Seoul siang ini terlihat sepi dan tidak seperti biasanya–entahlah mungkin karena si tampan berkendara di jam kerja, berbeda jika saat pagi atau pun menjelang sore nanti yang selalu di warnai dengan kemacetan serta kepadatan jalan..

si manis masih duduk dengan tenang ia juga menatap penuh binar kala melihat dominan tengah mengemudi? sangat gagah–pikirnya, sesekali ia pun mendapat kecupan di jari sebab Taehyung tak melepas genggaman sejak tadi membuat Jungkook tersipu..

"babe?" panggil si manis, dominan menoleh lalu kembali mengecup punggung tangan berisi cincin pertunangan "kenapa hmm? ingin apa?"

Taehyung tersenyum kala sang kekasih ikut mencium tangannya–ahh lebih tepatnya pergelangan tangan "aku mencintaimu"

"aku tau baby, jadi? jangan harap bisa pergi"

kekehan keduanya pun terdengar seirama dengan dominan yang menghentikan mobil tepat di pekarangan Markasnya, Taehyung turun lebih dulu seperti biasa untuk sedikit berlari membukakan pintu bagi kekasihnya..

"silahkan Queen"

"babe! aku malu–" cicit Jungkook, lalu turun seraya meraih uluran tangan sang dominan..

seperti biasa Taehyung mengabaikan sapa serta pernyataan hormat dari para bawahan ia melenggang begitu saja, tentu dengan si manis yang ia rangkul mesra langsung masuk ke ruang pribadi miliknya tanpa bersuara..

ceklek..

"ada sesuatu yang ingin ku tunjukan baby"

sementara di lain tempat sosok pria terlihat tengah berbaring di ranjangnya mimik wajah dewasanya itu begitu pucat, tak ada teman maupun keluarga ia hanya sendiri dengan rasa sakit yang mendera seluruh tubuhnya..

"uhukuhuk aku merindukanmu" lirihnya..

Sehun menerawang jauh ke masa di mana dirinya di rawat dengan penuh kasih oleh sang istri ketika tengah sakit seperti ini, tetes air mata tak mampu lagi di bendung kala memory kenangan itu berputar di kepala lantas selalu membuat ia sesak–menyesal..

perlahan ia kembali meraih buku dan juga pena kemudian mencurahkan isi hatinya di sana–entahlah hanya itu yang ia bisa, tanpa berani bercerita atau pun mengeluh pada orang lain bahkan sang putra? hanya buku itu yang menjadi tempat pelampiasannya..

toktok..

"masuk"

langkah kaki terdengar mendekat hati-hati kemudian berhenti tepat di sisi ranjang yang sudah tak berbentuk ini "tuan, bagaimana kondisimu sekarang?" tanya lirih sosok itu..

"lebih baik Bin, kau datang?"

"tentu, ini jadwalmu ke rumah sakit tuan"

Sehun menghela nafas lelah "tidak perlu"

"tapi tuan? kau–"

"Sobin dengar, usiaku sudah tidak lama lagi jadi biarkan aku beristirahat saja dan—

—tolong, seperti permintaanku kala itu kau harus menjaga putraku setelah aku pergi"

Choi Sobin–orang kepercayaan Sehun hanya terdiam ia tak tega sebenarnya ketika sang tuan memilih bungkam, ingin rasanya ia memberitahu sang pewaris tunggal tentang kondisi ayahnya namun dirinya di larang..

SWEET LIAR🔞 (VKook END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang