Bagian 2 (Wang)

249 66 4
                                    

Dalam kamar yang penuh dengan buku-buku kini dita sedang memikirkan bagaimana mendapatkan bukunya untuk melanjutkan membaca cerita dinasti min. Walaupun buku ini beralih ditangan jungkook ia meminta memberikannya sekuat tenaga walaupun harus ribut lagi dengan jungkook.

Sebelum buku ini jatuh ditangan dita karena keangkuhan jungkook ia menangis merengek serta membuat seisih rumah bergegas menghampiri kamar dita.

" Jungkook-aaa buku ku mana "
" JUNGKOOK HIKSSS "
" HIKSS HIKSSS AAAAAAAA "

Jungkook menutup mulut yeoja remaja ini tapi itu sia-sia dita malah merengek kencang.

" Yakkk park dita! Diamlah ".
" Lucu juga kalo nangis ". Jungkook masih mencoba menutup mulut tapi tidak bisa karena dita banyak berulah.

Padahal waktu sudah menunjukkan pukul malam. Appa yang baru pulang dari kerja langsung menatap mereka berdua.

" Jungkook dita!! ". Pinta appa

Omma hanya merasa sangat lelah dengan tingkah laku mereka berdua.

Jungkook dan dita sudah diam membeku semenjak kedatangan appanya. Appa dita dikenal tegas dan pintar jika satu perkataan tidak dihiraukan maka akan ada bencana besar untuk mereka berdua.

" Ini semua gara-gara dia. Jungkook ingin membunuhku appa ".
Dita menatap lekat jungkook yang berada disampingnya.

Jungkook lanjut menatap lekat dita. Ia juga langsung beradu pendapat.
" Itu bohong appa! Dia terus berteriak aku hanya... "

" Diam kalian berdua! ". Pinta appa

Seketika jungkook tidak bisa melanjutkan perkatannya mereka berdua hanya menunduk. Walaupun jungkook bukan anak kandung mereka berdua. Orang tua dita sudah menganggap jungkook sebagai anaknya.

" Kalian berdua ikut appa ". Appa berjalan keluar dari kamar sesampainya diruang keluarga. Appa segera duduk di sofa.

Omma hanya mengikuti mereka dari arah belakang. Hanya suaminya yang bisa menghentikan pertikaian mereka berdua.

Appa duduk disofa serta dita dan juga jungkook duduk disofa tanpa mengeluarkan suara apapun.

Appa sudah mengambil remot tv sehingga mata mereka berdua ( dita dan jungkook ) langsung terbelalak. Ia tau pasti hukuman ini akan sangat berat. Bahkan bagi mereka ia tidak sanggup untuk menikmati hukuman ini.

Appa memilih saluran bahasa china/mandarin dan juga banyak judul pembelajaran yang membuat mereka mati rasa.
" Kalian tau kan hukuman kalian sendiri "
" Aku sudah memilih ini ( Judul saluran : Pemahaman menjadi anak baik -Dalam bhs mandarin - ) "
" Besok sebelum berangkat sekolah kalian harus menyampaikan itu semua. Paham! "

Mereka berdua hanya mengerti hingga duduk manis di antara sofa dan tv yang sedang menyala. Mereka berdua saja tidak mengerti bahasa mandarin walaupun dari kecil sudah belajar baginya itu sangat sulit. Lebih baik mengerjakan rumus matematika dari pada memahami ini.

Dalam saluran ini tidak ada subtitle sama sekali. Ingin teriak rasanya dan membanting setiap benda. Omma hanya memberikan tanda semangat untuk mereka berdua. Appa juga meninggalkan mereka berdua.

" Ini semua gara-gara kamu! Awas besok kalo aku lihat kamu didepan gerbang sekolah aku ". Pinta dita tanpa menatap jungkook sedikit pun bahkan jungkook pun enggan menoleh ke dita.

" Bodoh amat. Besok aku jemput you pakek embel-embel sebutan pacar ". Pinta jungkook sambil mendengarkan penjelasan bahasa mandarin yang ia lihat.

Dita sontak langsung menoleh dan menatap intens ke arah jungkook.

King Min Book Mistery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang