Main Ujan

1.3K 150 8
                                    


Aku kembali lagi🌏






















" Adek astagaaaa...."
Jimmy dibuat frustasi akan tingkah adik bungsunya itu.
Sudah genap 1 bulan sejak Vi hadir di tengah keluarga nya,mereka tak habis pikir dengan kenakalan juga kelakuan aneh yang dilakukan Vi membuat keluarga nya menggeleng tak percaya

Contohnya hari ini,karena Daddy dan mommy sibuk bekerja sedangkan yang lain sibuk dengan urusan pribadi kecuali dirinya yang meliburkan diri dari aktivitas sekolah karena Minggu lalu jatuh sakit.Itu pun penyebab nya karena sang adik bungsu yang sangat jahil mencampurkan Bubuk cabe di makanannya.Saat ini pun wajah pucatnya masih terlihat,namun kelakuan adiknya itu tak bisa mengerti dirinya.Bermain hujan sendirian tercetak jelas kesenangan di wajah sangat adik membuat Jimmy ikut senang.Kebahagian Vi adalah sumber hidupnya.Namun ia cepat tersadar,bermain hujan juga membuat nyawanya akan hilang jika Daddy tau dia tidak bisa menjaga Vi dengan baik.Apalagi tatapan tajam saudara nya yang lain.

" Vi ayo masuk,di luar dingin!" Titah nya

Vi menghentikan lompatannya dan sekedar menoleh tak lupa memperlihatkan jejeran giginya😁 dan melanjutkan lagi aktivitas nya yang tak lain berlari lari tak jelas smbil bernyanyi tak lupa berputar seakan akan ia ada di surga

" VIANOOOOO!!!!!" Jimmy dibuat geram.Adiknya itu terlalu nakal,hiks...habis sudah ia ditangan Daddy malam ini.

Jimmy ragu,ingin menerobos hujan atau menelpon sang Daddy.Dirinya belum sembuh total tapi..jika Daddy tau akan bahaya buat dia juga Vi.
Gini gini,Jimmy sangat sayang Vi loh.

" Gue susul ajalah" gumamnya.

Dan akhirnya Jimmy berlari untuk menangkap sang adik .

" Dek berhenti ,woi!" Teriaknya

Vi yang mendengar teriakan sang kakak menoleh ke belakang lalu tertawa senang," kakak ikut main Ujan ya?" Pikir batinnya

" Jimmy kejar Vi,wleee😛"ejek Vi

Seperti nya Vi salah paham.

Jimmy yang memang tidak fit itu dibuat kelimpungan ,rasa dingin itu membuat kakinya bergetar.

" Nyesel kagak sekolah" batinnya frustasi tapi tetap saja mengejar adiknya

Aksi kejar kejaran itu lumayan lama,karena sang adik sangat lincah.Saking asyik nya berlari mereka tak sadar jika gerbang utama terbuka dan masuklah mobil mewah berwarna hitam yang tak lain itu adalah mobil sang kepala keluarga.Diikuti mobil anak anaknya yg lain.

Di dalam mobil,Wajah Damian mengeras.Ia marah karena Jimmy dan Vi anaknya malah bermain hujan dan tak berpikir akibat dari mereka lakukan .

" Mas~~"lirih swari yang mengerti jika Damian tengah menahan emosinya.

" Kamu masuk saja,biar aku yang mengurus ini" tegas Damian

" Jangan terlalu keras mas" ucap swari lembur

Damian menatap swari datar,lalu mengusak rambutnya acak" tinggal diam dan liat saja.Mengerti!"

Tak lupa Damian mengecup singkat dahi sang istri.Swari hanya pasrah,kedua anaknya memang perlu di beri nasehat.Iya nasehat kalo itu dia, tpi ini suaminya.Swari menatap kedua anaknya prihatin.

Damian turun dari mobil,dan menyusul kedua anaknya yang tengah berlarian.

Yap...

Akhirnya akhirnya astaga akhirnya.Jimmy merasa paling bersyukur detik ini juga karena akhirnya sang adik ada di dekapannya.Memeluknya erat sangat erat dan tak sadar kelakuannya membuat Vi susah bernafas.

" Jimmy ,lepas!! Sesak ih" adunya

Tapi Jimmy tak mendengarnya,ia terus memeluk adiknya erat.Vi terlalu licik untuk Jimmy apalagi dengan keadaan kurang fit seperti ini.

" Jimmy ,ih.Hiks sesek ga bisa nafas.Pengen mati aja rasanya" rengek Vi

" Ga peduli,kalo mati barengan aja.Iklas gw" ucap Jimmy tanpa ia sadari.Karena kakinya mendadak lemas,berharap dengan memeluk bocah nakal itu setidaknya ia masih bisa mandiri tanpa ia ingat jika dirinya lebih berat dari sang adik.

Aksi berpelukan itu terlepas saat suara bariton terdengar.

" Sudah puas bermain,boy!"

Deg

Dengan gerakan patah patah keduanya menatap sang lawan bicara.

" Da-ddy" gugup keduanya

Iya,kini Damian berdiri tegap di hadapan kedua anaknya dengan senyuman smirk di wajah tampannya
Jimmy dan Vi meneguk ludahnya kasar.

Ditambah para kakaknya yang sudah pulang,tatapan tajam dari Arda,Suga dan Joni

Meskipun sudah bertahun tahun tinggal bersama mereka tetap saja Jimmy takut ditatap setajam itu.Pengen nangis rasanya...

Tak kuat menopang tubuhnya,Jimmy pun duduk. Sang adik ikut meringsut ke dekapannya.

" Dad,ini salah aku .Aku lalai" lirih nya sambil menahan rasa dingin yang luar biasa

Vi ikut mengangguk,membenarkan ucapan sang kakak.

Damian geram wajah pucat Jimmy dan bibir membiru Vi sudah membuktikan berapa lama kedua anaknya bermain hujan.

" Masuk dan ganti baju!!" Damian menahan amarahnya kali ini

Jimmy menggeleng tidak kuat," iya dad,tapi tolong gendong " sialan!! Harga diri Jimmy jatuh karena meminta Daddy untuk mengendongnya ,jika saja kakinya bisa diajak kerja sama mungkin ini tidak akan terjadi.

Jimmy menunduk malu," iya" sahut Damian membuat Jimmy sangat malu .

Sedangkan Vi anak itu telah berada di gendongan sang kakak kedua,Suga.

" Nakal,hmmm"Bisik Suga

Vi mengangguk ,lebih baik jujur toh sudah ketahuan .









Hai guys....maaf ya baru muncul😁
Ada sedikit problem yg buat aku perlu healing sebentar

Semoga kalian suka untuk part ini🤗🥰🐻

Disini,jam segini Hujan 🙂🙂

Beruang Kecil Kami🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang