Sudah seminggu,Vi tinggal di mansion pamannya.Bocah gempal ini tidak pernah mengungkit tentang keluarga nya.Dirga menyambut dengan senang akan hal itu.Menurutnya,keberadaan Vi membuat dirinya juga Arda semakin dekat.Contohnya seperti sekarang ini.
Arda dengan telaten memasak sedangkan Vi juga dirinya tengah duduk manis di atas meja makan.
" Taraaaaaa....nasi goreng ala chef Arda selesai" seru Arda dari dapur
Dirga menyambut antusias.
" Ayo Vi kita lomba makan.Yang selesai Lebih dulu akan mendapatkan hadiah" ujar Dirga pada keponakan nya
Vi mengangguk lucu," yang kalah dapet hukuman ya ayah"
Dirga mengacungkan jempol tanda setuju.
Vi juga memanggil nya ayah seperti Arda .Kalo kata Vi," milik kak Arda milikku juga" hati Dirga senang bukan main.Sejak pertama melihat keponakan lucu nya ini,ia sudah terpikat dengan pesonanya.
" Astagaaa Vi ,pelan pelan saja makannya" tegur Arda
" Ndakk nantyy kwalah" gumam Vi sambil mengunyah
Arda menatap tajam ayahnya,ia yakin ini pasti ulah sang ayah.
" Tidak ada yang Menang dan kalah.Jika kalian berdua masih seperti itu makan.Nanti siang tidak akan ada makanan tersaji" tegas Arda
Perlahan Dirga juga Vi memelankan kunyahannya.Vi menunduk lesu begitu pun Dirga.Yaaaa... mereka seperti kucing kecebur got hahahaaa
Skip
Dirga tampak serius,lawan bicara nya lewat telepon ini sangat menyebalkan.
" Bahkan kau tidak senang aku kembali,adik!""....."
" Bagaimana jika aku tidak mau!"
"..."
"Hmmm aku punya penawaran yang bagus" ucap Dirga sambil menyeringai
"..."
"Oke! Aku bisa membantu menemukan anakmu.Tapi kau harus menuruti syarat dariku"
"...."
" Bagus! Sebentar lagi anak buahku akan mengunjungi mansion mu.Ku harap kau dengan cepat menyelesaikan berkasnya"
"...."
" Kau memang adikku!"
Tut....
Dirga tampak puas dengan hasil pembicaraan nya bersama adik tercinta siapa lagi kalau bukan ,Damian.
.........
Tampak langit mulai gelap,disini Arda terlihat cemas .
Berkali kali ia mengintip bodyguard ayahnya dari balkon kamar.Sudah seminggu dirinya terjebak disini.
Berharap keluarga Daddy nya dengan cepat menemukan keberadaan dirinya disini.Arda tau bahwa ayahnya kali ini sangat licik.Menculik Vi,salah satu trik darinya." Aku rindu mommy,tapi bagaimana caranya aku bisa keluar darisini" resahnya
Memikirkan adik bungsunya yang sedang tertidur lelap di kamar nya membuat Arda kembali berpikir," jika aku bisa kabur.Aku tidak yakin Vi akan selamat"
" Ayah sangat kejam,,suga sudah menjadi korbannya"
" Apa aku harus menyerah? Bernegosiasi dengan ayah agar mengembalikan Vi? "
" Tapi bagaimana dengan Daddy,mommy dan yang lainnya"
" Aku bingung"
Tampak wajah Arda yang mulai frustasi.
Sudah seminggu ia memikirkan jalan keluarnya namun tak mendapatkan nya juga.Berpura pura bahagia sangat menganggu hidupnya." Lagi pula aku bukan anak mereka,jadi kembalinya V sangat menguntungkan mereka ,bukan??"
" Miris,bahkan aku sendiri merasa tidak berguna di dunia ini"
" Ma,apa aku harus menyusulmu dulu baru bisa bahagia,hahaha lucu sekali?" Tawa nya lirih
Tanpa disadari Arda,Dirga sedari tadi sudah ada di depan pintu dan mendengar kan semua keluh kesahnya.
Dengan langkah tegas ia memasuki kamar putra semata wayangnya.
Tok..tok..tokk
Arda kaget saat melihat Dirga masuk dengan langkah tegap dan tatapan tajam menusuk membuat aura kamar ini merasa tercekam.
" A-yah ,sejak ka-pan di-sini?" Aargh Bahkan sekarang dirinya gugup
Tanpa aba aba, Dirga menarik anaknya kuat dan memojokkannya di dinding.Tak lupa tangannya mencekik leher sang anak.
" Jaga bicaramu, boy!!Aku tidak suka mendengar ucapan mu tadi"
" Kau tidak akan pernah bisa menyusul ibumu,karena aku akan melindungi mu sampai kapanpun "
" Tidak ada yang boleh menyakiti mu!! Ingat itu baik baik"
Sarkasnya,lalu melepas cekikan di leher sang anak
Huh hah hah hah
Gila,dia psikopat
" Kau menyakitiku, brengsek!!" Geram Arda
" Hanya aku yang boleh " ucapnya dengan smrik andalannya
Arda mendengus sebal
Sekejap,Dirga merubah Mimik wajahnya menjadi lebih tenang dan memanggil Arda untuk mendekat
" Kemarilah,minum susu ini" ucapnya
" Aku sudah besar! Tidak perlu susu" tungkas Arda kesal
" Dimataku kau hanya anak 5 tahun,haha .Sering marah marah tidak jelas,kemari ayah akan menidurkanmu"
" Kau gila !! Aku sudah dewasa, punya perusahaan besar.Mana mau tidur denganmu" tolak Arda mentah mentah
Dirga melirik keponakan nya yang sedang tertidur.
" Aku,kau dan ponakan manisku.Aku rasa kita sudah bisa menjadi keluarga yang lengkap"ucap Dirga mantap
Arda terkekeh ringan," kurang mama saja"
"Tapi sayang kau telah membunuhnya" lanjut Arda dengan sorot mata tajam
Dirga heran,anaknya ini sungguh memicu kemarahan nya.Sepertinya Dirga perlu menghukum bocah nakal satu ini.
Tatapan lembut itu berubah menjadi dingin.Dirga langsung menarik sang anak dan membaringkannya.Tentu saja,Arda melawan.
" Diam!! Dan minum susunya.Bahkan aku tak segan segan merobek mulutmu yang nakal itu" ancam Dirga mengintimidasi
Karena memang sudah mengantuk,dengan ogah Arda meminum susu buatan ayahnya.Tak lama,Arda merasa matanya kian memberat.Sinyal bahaya di kepalanya muncul
" Ayah,aku harap kau tidak mencampurkan obat tidur di susu itu" gertak Arda
" Wahh anakku sangat pintar kali ini" puji Dirga puas
Arda menghela nafasnya berat,," ayaaah ini tidak lucu,jangan main main denganku" tanpa sadar Arda merengek yang membuat Dirga gemas
" Anak ayah memang lucu,tidurlah boy.Kita lihat drama permainan yang lebih seru besok hari hmmm" ucap Dirga sambil mengusap lembut rambut anaknya tak lupa mengecup dahi sang buah hati
Tanpa tunggu lama , akhirnya mata Arda tertutup sempurna.
" Good job, boy.Aku menyayangimu ,sungguh" ucap Dirga menatap Lamat sang anak yang tengah tertidur damai
Dirga menggendong Vi untuk dibawa keluar kamar.
" Aku tidak Sudi bocah ini tidur bersama anakku"ucap nya
" Damian,aku tidak akan pernah memaafkan mu" lirihnya sambil menatap Vi yang tidur di sebelah nya
Dirga heran,ponakannya satu ini selalu saja menggagalkan semua niatnya hanya dengan menatap wajah manis itu.
Done🥰💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Beruang Kecil Kami🐻
FanfictionGanti deskripsi!!!!! Si bocah Vi milik keluarga Gutama yang menggemaskan juga menyebalkan. Ikuti kisahnyaaaaa