Setelah berganti baju,Jimmy juga Vi pun sudah berada di ruang keluarga.Tatapan tajam dari Daddy terus mengintai mereka.Jimmy yang lemas tapi tetap ketar ketir sedangkan Vi yang cemberut dan tak peduli.
" Jelaskan secara rinci!" Tegas Damian
Jimmy yang memang kurang fit berada dalam dekapan sang mommy" Tadi kepalaku pusing dan adek masih ada di ruang tamu"
Vi mengangguk.
Dengan lembut swari mengusap rambut Jimmy,rasa panas mulai terasa," mas..Jimmy sakit lagi.Kita panggil dokter saja"
Damian menggeleng," lanjutkan"
" Aku terbangun lalu mencari adek di ruangan ini ga ketemu,terus aku denger suara tawa adek di luar pas aku cek bener dia lagi asik main Ujan.Udah aku panggil dia nya cuma noleh aja,emang laknat bener jadi adik dad,Agak ragu aku ngejar dia eh dia tetep lari dikira aku ngajak mainan.Dalam hati pengen nangis nakal banget" lirihnya
Damian mengangguk,lalu tatapan jatuh ke anak bungsunya.Disana Vi mode cemberut di mata Damian jatuhnya sangat menggemaskan
Vi yang sadar tatapan Daddy nya menggeleng " gak bener,Jimmy boong.Vi ga main Ujan ujanan kok"
" Kalo gak main Ujan kenapa baju bisa basah adekkk" gemas Suga
Vi tambah cemberut," cerita nya tuh gini,ekhem....tadi ituuu adek lagi main terus ada kupu kupu cantik .Adek kejar eh dia merayap keluar yaudah adek ikutin" jeda Vi
" Pas di luar tiba tiba ujan ,mau masuk ke dalam eh kaki adek terkilir jadinya jatuh" lanjut Vi
" Kalo adek jatuh kenapa bisa lari?" Tanya lembut Swari membuat Vi tercengang
" Ayo ngeles lagi dek,Abang mau denger" sindir Arda
Sedangkan wajah Vi sudah masam.Mommy nya tidak berpihak padanya.Sangat kesal...
Jimmy ingin tertawa karena nya tapi sadar diri jika kondisi tak mendukung.Apalagi ia mulai merasa hawa panas kembali .
Jimmy merasa dadanya seperti tertekan,ia meraup banyak oksigen untuk dihirup tapi ia merasa oksigen tidak berteman kali ini.Di tengah ambang sadarnya, terakhir kali ia mendengar jeritan Vi memanggil nya.
*
*
*
*×Rumah sakit
"Hiks ...hiks...Jimmy ...."Isak tangis Vi belum reda sejak Jimmy jatuh pingsan
Dalam gendongan Juna tentunya,Si bungsu terus mengigau nama sang kakak yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit
" Udah dek..nanti sesek kalo nangis terus" hibur Hobi
" Hiks..Jimmy..." Racau Vi
Tak lama ,Damian juga swari kembali dari ruang dokter.
Swari mendekati bungsunya," udah adek,kakak ga papa kok.Kak Jimmy butuh istirahat sekarang "
Damian langsung membawa Vi ke pelukannya secara lembut,"diem baby" bisiknya
Damian mengecup singkat kening si bungsu ,tak lupa mengusap lembut dan mem~puk puk bokong anaknya agar tertidur.
Mata Vi kian memberat dan alhasil ia mulai memejamkan mata.
"Dad,adek udah tidur" ujar Jooni
Damian mengangguk," swari ayo kita pulang.Arda tolong jaga adikmu "
Arda tersenyum," iya dad,ini tugas aku sebagai kakak"
Damian tersenyum bangga lalu melirik anaknya yang lain," okey boys,apa kalian ikut pulang??"
" Aku akan menemani ,kak Arda" ujar Suga
" Jooni juga" timpal jooni tak lepas dari buku favorit nya
" Juna mau pulang,besok sekolah" ujar Juna sembari mencari ponsel nya di atas meja
" Hobi ikut pulang dad,besok ada syuting" ujar Hobi seraya mencium kening Jimmy
" Adik nakal ,ayo sembuh" bisiknya
Sebelum keluar ruangan,Juna menghampiri Jimmy yang terlelap.
" Eh pendek,bangun lah.Gw gasuka adek nangisin lu.Cemburu gue!! Inget bangun ! Awas aja kalo kagak gue pukul wajah jelek lu!"bisik Juna penuh ancaman
Mereka pun pulang,tersisa Arda,Suga dan Jooni di ruangan ini.
" Kali ini Jimmy korbannya adek, selanjutnya siapa ya" gumam Arda yang masih bisa terdengar
" Hati hati aja kak,sama penjahat cilik itu" sahut Jooni
" Penjahat cilik" batin Suga dengan senyum smirk nya
Jooni melihat senyuman smirk Suga membuat nya merinding " Aku harap kak Suga ga berpikir aneh" ujar Jooni menatap takut sang kakak
Suga hanya menatap datar adiknya lalu kembali rebahan.
" Aku belum pernah mendengar jeritan adek ,jadi..."
" Jangan macam macam Biru!!" Sarkas Arda saat mengerti maksud adik nya
Suga terkekeh," aku tidak takut"
" Bahkan pada Daddy sekali pun" imbuh Suga yang senang memancing emosi Arda apalagi jika si sulung mulai memanggil nya biru ada rasa tertantang dalam dirinya.
Jooni di pojokan sudah pucat pasti, astagaaa kakak keduanya kumat lagi☹️
" Jauhkan pikiran psikopat mu ,atau kau berurusan dengan ku,biru!" Ujar Arda penuh ancaman
Suga menjauhkan tangan sang kakak dari kerah bajunya," akhirnya aku tau cara memancing emosi Arda?" Kekehnya
" Sialan" desis Arda lalu memberi satu pukulan pada wajah Suga
Jooni mulai gelisah," tuhan biar kan aku tampan tanpa ada hiasan membiru di wajahku"
Dengan cepat ia mengetik pesan ke Juna," mommy , Daddy tolong Jooni .Aku ingin tidur aman malam ini" batinnya
💜💜💜
Semoga suka part ini😀
Masih mau lanjut??
KAMU SEDANG MEMBACA
Beruang Kecil Kami🐻
FanfictionGanti deskripsi!!!!! Si bocah Vi milik keluarga Gutama yang menggemaskan juga menyebalkan. Ikuti kisahnyaaaaa