Winter-01

1.1K 72 6
                                    


Disiang bolong yang panas, terdapat gadis cantik nan imut duduk di balkon kamarnya sembari melukis. "Hihi, Cici lucu banget!"ucap gadis itu sembari cekikikan, sangat lucu!.

Winter Jung , gadis polos, imut nan lucu. Gadis pecinta coklat dan nugget ayam, dengan segudang bakat. Gadis yang selalu penasaran dengan dunia luar.

"Yey! Cici lihat deh, lucu kan?"ujar winter senang sambil menggendong kucing kesayangannya, Cici.

"Baby"panggil seseorang dengan nada lembut. Winter yang merasa dipanggil pun menoleh dan mendapati seorang pria tampan disana.

"Kak Jen!"panggil winter dengan semangat.

Jeno Lee, kekasih winter ahh ralat, calon suami winter. Jeno pria tinggi nan tampan yang pasti idaman perempuan diluar sana ditambah dia pewaris satu-satunya keluarga Jung dan dia sudah mendirikan perusahaan yang sudah bersaing dengan perusahaan keluarganya dan perusahaan calon mertuanya itu. Jeno yang menyukai coklat dan permen karet. Jeno yang bucin dengan winter si gadis kecilnya.

Jeno berjalan menghampiri winter yang sudah merentangkan tangannya sambil terduduk di kursi, selalu lucu!.

Jeno langsung menggendong winter ala koala dan menyembunyikan wajah tampannya pada leher putih winter.

"Aku merindukanmu baby"ucap Jeno sembari menatap wajah cantik winter.

"Winter juga rindu kak jenjen!"balasnya dengan suara lucu. Jeno yang mendengar suara lucu winter pun tersenyum, ahh dia sangat merindukan winternya ini!.

"Aku membawa hadiah untukmu baby"ujar Jeno sembari jalan ke arah ranjang dengan winter di gendongannya.

Jeno mendudukkan winter di ranjang dan meraih dua paper yang dia bawa tadi. "Ini dari aku sama bunda"ujar Jeno sembari memberikan paper bag itu pada winter.

"Wahh! Brownies!"pekik winter senang, sedangkan jeno hanya tersenyum.

"Tapi inget! Jangan sering memakannya, nnti gigimu sakit, hm?"peringat Jeno pada winter sedangkan winter langsung mencibikan bibirnya lucu. Benar-benar menggemaskan!.

"Sayangku dengarkan?"tanya jeno lembut. "Hmm"jawab winter lesu sembari merentangkan tangannya mengode Jeno agar menggendongnya.

Jeno yang mengerti pun langsung mengangkat tubuh mungil winter dan berjalan keluar kamar.

......

"APA KALIAN TIDAK BECUS MENGURUS ANAKKU?!"teriak pria paruh baya marah.

"Papih!"panggil gadis cantik yang tengah digendong itu, winter dan Jeno yang baru saya keluar dari lift dan sudah di kejutkan oleh teriakan pria paruh baya itu.

Yunho Jung, papih dari gadis cantik itu, winter. Papih yang winter sayangi, begitu pula sebaliknya. Yunho yang posesif serta protektif pada anak bungsunya itu.

"Winter"Yunho berjalan mendekati winter yang tengah digendong oleh Jeno.

"Baby"ujarnya sembari mengambil alih winter ke gendongannya.

"Papih kenapa marah?"tanya winter takut sembari menyembunyikan wajahnya pada leher sang papih.

"Kamu udah sehatkan?"bukannya menjawab pertanyaan winter, Yunho balik bertanya pada winter. "Winter baik papih"jawab winter polos.

Yunho menatap winter sendu. "Papih! Winter dapet hadiah dari bunda loh"ujarnya winter memamerkan paper bag yang di bawanya.

"Aku juga memberimu hadiah by!"ujar Jeno mengingatkan winter dengan wajah kesal. "Oh iya!, Winter lupa hehe.."ujar winter cengengesan.

Yunho hanya menggelengkan kepalanya. Ada-ada saja tingkah peri kecilnya.

"Papih, baby!"panggil seorang pemuda dengan pakaian khas orang kantoran, sepertinya dia pulang lebih awal.

"Abang!"pekik winter senang kala melihat abangnya pulang lebih awal.

Jaehyun Jung, Abangnya winter. Sikap dan sifatnya ini sangat mirip dengan papihnya. Sifat penyayang hanya dia perlihatkan kepada adik kecilnya.

Winter merentangkan tangannya berharap Jaehyun menggendongnya. "Kangen Abang banyak-banyak!"ujar winter sembari mengeratkan tangannya pada leher Jevan.

"Abang juga kangen winter banyak-banyak!"ujar Jaehyun sembari membalas pelukan winter.

.....
"Papih!"panggil winter sembari berlari menuju ruang keluarga yang terdapat sang papih yang sedang duduk santai disebelahnya terdapat bang Jevan yang sedang fokus pada laptopnya.

"Sayang jangan lari!"peringat Yunho pada sang putri, sedangkan winter langsung berhenti berlari dan berjalan kearah Yunho.

Winter langsung menubruk tubuh kekar sang papih, hmm Yunho sangat tau jika putrinya bersikap seperti ini, pasti ada maunya." Mau apa baby?"tanya Yunho sembari memangkutubuh mungil winter.

"Hehehe"bukannya menjawab, winter cengengesan.

"Adek kenapa?"tanya Jaehyun bingung melihat winter cengengesan seperti itu, serem tapi lucu!.

"Winter boleh minta sesuatu?"tanya winter sedikit ragu. "Emang winter mau apa, hm?"tanya balik Yunho sembari menatap wajah winter yang terlihat ragu-ragu.

"Hmm, wi-winter mau..."ujar winter menggantung membuat Jaehyun dan Yunho terheran. "Mau apa winter?"tanya Jaehyun yang penasaran akan permintaan winter.

"Winter mau jalan-jalan "ujar winter cepat dan langsung menunduk takut sembari memainkan jarinya gugup, pasti jawabannya..

"Ngga boleh!"jawaban Yunho selalu sama, ketika winter meminta untuk jalan-jalan. "Tapi winter mau pih!"ujar winter dengan berani sembari menatap wajah Yunho yang terlihat menahan amarahnya.

Winter beranjak dari pangkuan Yunho dan menatap papih dan abangnya kecewa. Winter berlari menuju lift dan masuk kesana.

Winter jongkok dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang berada di atas lutut. "Hiks.. Hiks"winter menangis.

Lift terbuka, winter langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintunya dengan kasar dan winter menangis disana.

Winter bingung, kenapa dirinya sama sekali tidak boleh untuk keluar rumah. Winter hanya ingin melihat bagaimana kehidupan di luar sana.

Winter penasaran dan itu salah satu permintaan winter, tetapi jawabannya selalu sama 'tidak boleh!' hanya itu yang yang keluar dari mulut papih atau abangnya.

Winter berhenti menangis, percuma dia menangis sampai besok pun tidak ada yang berubah. Tetap hidup di dalam mansion megah milik keluarganya.


Vote&Komen!!!

Next chapter?

WINTER |Milkymong|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang