Winter-08

337 41 3
                                    

Pukul jam tiga sore dan sebentar lagi senja akan datang. Winter terbangun dari tidur nyenyak nya dan merenggangkan ototnya.

Winter mengedarkan pandangannya dan melihat ke segala arah. "Udah di kamar winter ya?"gumam Winter.

Winter berjalan ke arah pintu kamarnya dan membukanya. Saat akan keluar Winter melihat Karina yang seperti sedang mencari sesuatu. "Kak Karina!"panggil winter sembari  tersenyum senang.

Karina menoleh ke arah kanan dekat lift, ahh ternyata di situ kamar winter. Karina pun menghampiri winter yang sedang melambaikan tangannya sembari tersenyum manis. "Halo winter!"sapa Karina sembari ikut melambaikan tangannya.

Winter langsung berhambur ke dalam pelukan Karina. "Kakak Dateng lagi?"ujar winter senang.

Karina pun membalas pelukan winter. "Iya, kakak balik lagi untuk jadi temen winter"jawab Karina.

Winter pun melepaskan pelukannya dan menatap Karina senang. "Yeyy winter punya temen sekarang!!"teriak winter senang.

"Meoww"suara Cici kucing kesayangan winter.

Winter pun menunduk dan menggendong kucingnya, sedangkan Karina langsung mundur selangkah. "Cici, kenalin ini kakak Karina temen baru winter"ujar winter pada cici.

Winter pun kembali menatap Karina yang terlihat geli dengan kucing kesayangannya. "Kakak kenapa?"tanya winter heran.

Sedangkan berusaha untuk bersikap biasa saja. "Ngga apa-apa kok. ohh iya kakak mau nyiapin air hangat untuk winter"jawab Karina dan mengalihkan pembicaraan.

Wajah winter langsung terlihat kesal. "Ish, nanti aja winter mandinya"tolak winter dan memasuki kamarnya sembari menggendong kucingnya.

Karina mau tidak mau ikut masuk ke kamar winter. Dia terpana dengan kamar winter yang sangat besar dan bersih. Terdapat banyak sekali boneka dan banyak juga lukisan yang winter lukis disini.

"Kakak winter mau melukis dulu, habis itu baru deh winter mandi"ujar winter dan membuka pintu balkonnya.

Karina menghampiri winter dan ikut masuk ke balkon. Disana banyak sekali alat lukis winter, dari kanvas, cat air, kuas dan juga buku gambar yang di tata rapih. Tidak banyak juga hasil lukisan winter yang di simpan disana. 'winter memiliki banyak bakat, dia anak yang baik dan pintar. Tapi salahnya dia dilahirkan di keluarga seperti ini'ujar Karina dalam hati.

Winter menaruh Cici di tempat biasanya dan mulai menyiapkan alat lukisnya. Dia mengambil kanvas berukuran sedang dan mengalir banyaknya kuas dan juga cat air. "Hm lukis apa ya?"tanya winter pada dirinya sendiri.

Winter menoleh ke rah karina yang sedari tadi diam menatap winter kagum. Winter pun tersenyum setelahnya, dia akan melukis Karina.

Winter mulai melukis dengan serius sedangkan Karina hanya diam memandang winter yang sangat menggemaskan itu.

Sudah lebih dari satu jam, senja pun akan hilang dan winter baru saja menyelesaikan lukisannya sedangkan Karina sedari tadi hanya melamun. "Selesai!"ujar winter sedikit teriak.

Karina tersentak kaget mendengar teriakkan winter. Karina pun mendekat dan melihat hasil lukisan winter, tapi tunggu... Kenapa lukisannya tidak asing ya?.

"Winter lukis kak Karina, cantik kan?"ujar winter dan bertanya.

Karina tersadar bahwa yang ada di lukis oleh Winter adakah dirinya, lukisan yang sempurna. "Ini... Aku?"tanya Karina.

Winter mengangguk sembari tersenyum. "Winter akan simpan lukisan ini dengan baik"ujar winter.

Tapi tunggu, kenapa di lukisan ini dirinya sangat berbeda. Lebih cantik dan tampak sangat berbeda dengan dirinya. Mungkin saja winter menggambar sesuai dengan imajinasinya dan menggunakan wajahanya, itu bisa saja terjadi.

WINTER |Milkymong|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang