WINTER-02

633 64 4
                                    

"Pagi baby girl"

Mendengar sapaan itu, mata cantik winter yang tadi tertutup kini perlahan terbuka dan dengar mata sayu nya dia melihat siapa yang ada di sebelahnya.

Dilihat seorang pria tampan, seorang pria yang nyaris sempurna. Calon suaminya, Jeno.. "kak Jejen!"seruan winter kini berhambur ke pelukan Jeno.

Wajah cantiknya dia sembunyikan di dada bidang Jeno. "Kenapa, hm?"tanya Jeno lembut.

"Winter mau jalan-jalan kak"jawab winter lirih.

"Mau ikut ke kantor kakak?"ajak Jeno.

Wajah winter terlihat sangat antusias, tapi itu hanya beberapa saat saja, wajahnya kembali murung. "Kakak udah izin sama papi"ujar Jeno yang tau dengan ekspresi gadis kecilnya ini.

Mendengar itu wajah winter pun kembali ceria. "Beneran kak?"tanya winter dengan mata yang berbinar.

"Iyaa, sekarang Winterku ini harus siap-siap"ujar Jeno.

"Ay ay kapten!"jawab winter dengan tangan mungilnya bergerak hormat.

Winter pun berlari kecil ke arah kamar mandi dan Jeno hanya menahan gemas dengan tingkah gadis kecilnya.

-------
Kini winter menatap takjub dengan bangunan gedung di depannya, terlihat sangat tinggi dan megah, akhirnya dia bisa datang kesini lagi.

Winter memang sudah beberapa kali kesini, namun dengan masalah kesehatannya yang sering kambuh akhir-akhir ini, Yunho, Jevran dan Jeno tidak memperbolehkan Winter kemana-mana.

Winter dan Jeno pun berjalan beriringan dengan tangan mungil winter menggendong kucing kesayangannya dan Jeno membawa tas... Bukan, bukan tas miliknya melainkan tas milik winter yang di dalam terdapat semua keperluan winter jangan lupa tangannya juga membawa boneka beruang kesayangan winter juga.

Para karyawan yang melihat Jeno pun mulai menunduk hormat sekaligus menatap gemas ke arah winter.

"Cici liat deh, keren banget"ujar winter pada kucing kesayangannya.

"Masuk sayang"ujar Jeno yang melihat winter tidak ikut masuk ke ruangannya.

Winter pun masuk ke ruangan Jeno, bisa dilihat jika ini seperti bukan ruangan Jeno, melainkan ini seperti ruangan gadis kecilnya, winter. Ruangannya ini terdapat banyak sekali boneka winter yang berjejer rapih, dari boneka kecil hingga besar. Disana juga terdapat tempat untuk kucing kesayangan winter. Dinding di hias seperti kartun frozen, Rapunzel hingga seperti zoo dan laut. Semua ini dia lakukan untuk kenyamanan gadis kecilnya jika dia ikut ke kantor bersamanya.

"Disini ngga ada Kakak echan kan?"tanya winter.

"Cariin gue Lo cil?"celetuk seorang pria yang tiba-tiba masuk ke ruangan Jeno.

"Punya sopan santun ngga Lo?"tanya Jeno dengan nada datar.

"Maapkeun".

Park Haechan adalah sahabat sekaligus rekan kerja Jeno. Perusahaan mereka bekerjasama meskipun berbeda. Perusahaan Jeno adalah perusahaan IT yang dikenal dengan kecanggihan yang di ciptakan oleh perusahaan tersebut, sedangkan Haechan pemilik agensi terkenal yang memiliki banyak artis papan atas di perusahaannya.

"Ada apa?"tanya Jeno masih dengan nada yang sama.

Sedangkan winter sejak tadi sudah duduk anteng di sofa sembari melihat film kartun kesukaannya di iPad milik Jeno.

"Lo lupa ada meeting sama gue?"ujar Haechan bertanya.

"Sorry, gue hampir lupa"ujar Jeno.

"Yaudah buruan!".

"Sabar! Duluan aja sana".

Haechan pun akhirnya duluan ke ruang meeting.

"Baby, kakak mau meeting dulu sebentar ya?"ujar Jeno yang tidak tidak di jawab oleh winter, setelah menyingkirkan rambut panjang winter, terlihat winter kini tengah tertidur, Jeno hanya tersenyum tipis melihatnya.

"Siapkan dokumen yang saya minta kemarin"ujar Jeno pada sekretarisnya saat sudah di depan ruangannya.

Memang Jeno sangat melarang orang lain untuk masuk ke ruangannya hanya orang yang dia kenal saja yang di perbolehkan.

"Sudah saya siapkan semuanya tuan"jawab pria itu yang bekerja sebagai sekretaris dari Presdir Lee Jeno.

Jeno memang hanya memberikan posisi sebagai sekretaris hanyalah yang berjenis kelamin laki-laki, karena dia takut seperti ayahnya yang sempat di goda oleh sekretaris perempuan ayahnya.

Jeno dan sekretarisnya pun berjalan ke arah ruangan meeting untuk membicarakan soal berkolaborasi atas barang-barang yang telah di ciptakan oleh perusahaan milik Jeno, untuk di promosikan oleh artis dari agensi milik Hanggara.

Tak terasa 30 menit pun berlalu, tapi Jeno belum juga mengakhiri meeting nya sampai lupa bahwa ada gadis kecilnya yang dia tinggalkan sendirian.

"Hoamm..."

Akhirnya winter pun terbangun dan nampak sedikit terkejut kala melihat ruangan Jeno yang sepi. Dia edarkan pandangannya ke segala ruangan untuk mencari keberadaan Jeno, tapi dia tidak menemukannya.

Winter hampir menangis saat ini, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dan mencari Jeno. Dikarenakan para karyawan kini sedang sibuk karena akan ada peluncuran barang baru, jadilah mereka tidak menyadari tubuh mungil winter melewati mereka.

Pada akhirnya winter berada di luar gedung. Mata menatap takjub jalanan didepannya. Dengan hati yang sangat senang melihat dunia luar winter kini berjalan semakin jauh dari gedung perusahaan milik Jeno.

Mata winter tak berhenti untuk menatap takjub dan bibir pun tak berhenti untuk berdecak kagum.

Kata seluruh keluarganya, dunia itu sangat kejam, tapi setelah dia lihat sendiri, dunia ini sangat indah dan menakjubkan. Banyak sekali kendaraan yang berlalu-lalang dan banyak orang-orang yang berjalan kesana-kemari.

Dimata winter, dunia terlihat sangat indah, tapi itu karena dia belum dan tidak pernah merasakan kejamnya dunia. Mungkin jika winter merasakannya, dia akan menarik semua pujiannya atas dunia.





Note:

Baru kali ini aku bikin winter jadi cewek polos😭😭.
Btw lucu ngga?

Aku masih belum mikirin konfliknya dan plot twistnya. Alurnya juga masih acak-acakan 😭😭.

Btw trims atas votenya, kurang komen aja sih, heheh

Next chapter?

WINTER |Milkymong|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang