Winter-13

228 26 0
                                    

Kini ruang keluarga milik keluarga Jung tengah kacau, karena baru saja Yunho mengamuk kala anak buahnya gagal menemukan anak bungsunya. Lantai penuh dengan bekas bercak darah anak buahnya yang telah dia pukuli dengan kejam.

Mereka kini tengah frustasi karena belum ada kabar baik mengenai keberadaan Winter. Ningning sibuk mengotak-atik laptopnya untuk menemui titik kalung Winter.

"Ck, kenapa titiknya ngga ketemu?"ujar Ningning frustasi.

"Malam!"sapa seorang pria tampan dengan wajah datar.

"Huang Renjun!"seru Jaehyun kala melihat adik sepupunya datang.

Huang Renjun adalah seorang hacker handal yang sudah terkenal di penjuru negeri. Dengan otak dan jari jenius nya, dia pernah memecahkan kasus korupsi di perusahaan sang ayah.

Ningning terkejut dengan datangnya Huang Renjun yang merupakan idolanya. Dia ingin menjadi hacker karena Huang Renjun yang keren di mata Ningning dan sekarang.. dia melihatnya secara langsung.

"Ningning!"panggil Karina berbisik sembari menyenggol lengan Ningning yang sedari tadi diam menatap Renjun.

Ningning menoleh dan menatap Karina bingung dan kesal. "Kenapa sih kak?"tanya Ningning.

"Fokus! Cepet cari yang bener!"jawab Karina.

"Aku baru saja mendapat kabar bahwa sepupu kesayangan ku menghilang dan.. kalian sudah mengetahui pelakunya yaitu Na Jaemin"ujar Renjun dan duduk di sebelah Ningning yang tengah sibuk mengotak atik laptopnya.

Renjun diam dan memperhatikan Ningning yang tengah serius, terlihat sekali Ningning tengah frustasi karena tidak mendapatkan titik kalung Winter. Renjun menyeritkan alisnya heran, sepertinya Ningning melewatkan sesuatu.

Karena rasa kasihan, Renjun menarik laptop Ningning secara tiba-tiba yang dimana membuat Ningning terkejut. Renjun kini masa bodo kalau tindakan nya ini memang tidak sopan.

Jari Renjun sibuk menari dengan cepat. Ningning kini hanya diam memperhatikan laptopnya yang tengah di otak atik oleh hacker yang katanya idolanya.

Mata Ningning melotot lebar setelah Renjun berhasil menemukan titik kalung milik Winter dalam hitungan 10 menit.

"Kamu melewatkan sesuatu yang harus diisi, jadi sedari tadi kamu tidak menemukan titiknya karena itu"ujar Renjun dan memperlihatkan laptop Ningning yang terdapat sebuah lokasi yang sangat jauh dari kota ini.

"Kenapa jauh sekali?!".

_______

"Ugh"lenguh Winter dan perlahan membuka matanya.

Setelah sadar sepenuhnya, Winter beranjak dari tidurnya dan terduduk sembari melihat sekeliling yang tampak asing. "D-dimana ini?"lirih Winter takut.

Cklek!

Pintu kamar dibuka dan tampaklah seorang pria tampan yang tengah membawa sebuah nampan berisi makanan dan minuman.

Na Jaemin tersenyum manis saat melihat Winter yang sudah tersadar. Jaemin mendekati ranjang dan menaruh nampan di nakas. Winter hanya terdiam sembari menatap Jaemin takut.

Jaemin duduk di pinggir ranjang dengan senyum manisnya, tangan besar Jaemin terulur merapihkan rambut panjang Winter. Entahlah, Winter semakin takut setelah melihat senyuman dan sentuhan yang Jaemin berikan.

"K-kamu siapa?"tanya Winter takut.

"Kamu tidak mengenal aku? Sedih sekali"jawab Jaemin.

"Aku Lee Jaemin, calon suamimu"sambungnya membuat Winter terkejut.

Winter menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Ng-ngga! Calon suami Winter cuman kak Jeno!"jawab Winter sedikit berteriak.

Rahang Jaemin mengeras setelah mendengar sebuah nama yang telah membuat hidupnya menjadi gelap, Lee Jeno.

Jaemin mencengkeram rahang Winter dengan wajah yang emosi. "Sampai kapan pun kamu adalah milikku dan kamu adalah hidupku. milik Lee Jaemin seorang!"ujar Jaemin lalu menghempaskan wajah Winter.

Tubuh Winter bergetar hebat merasakan takut yang sangat mendalam. "Aku hanya ingin menepati janji kita dulu, Jung Winter!"ujar Jaemin dan setelahnya dia meninggalkan Winter sendirian.

Winter menangis dalam diam dan terus meminta pertolongan dalam hati. Tangan mungil Winter meraba leher miliknya dan cukup terkejut kala tidak merasakan benda yang bertaut di lehernya.

"K-kalung Winter! Kalung Winter kemana?!"tanya Winter pada dirinya sendiri.

Winter menatap sekeliling kamar dan kamar ini sangatlah tertutup, tidak ada jendela disana. Pintu kamar pun tertutup rapat, Winter merasakan seperti di penjara, walaupun tidak pernah merasakannya, tapi kali ini dia merasakan bagaimana orang orang jahat yang di hukum, tapi dia bukan orang jahat!.

Pikirannya kini kosong, dia hanya memikirkan nasib sang ibu yang mungkin merasakan apa yang dia rasakan sekarang.

"Aku memang manusia jahat. Maaf!"gumam Winter.





























Bersambung...
Next chapter?

WINTER |Milkymong|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang