Chapter 06
You've Insulted My Effort!!
-o0o-PERTANDINGAN lempar bola melawan Kelas A berakhir dengan kemenangan di pihak Kelas A. Seluruh peserta dari Kelas B tersingkir di detik-detik terakhir. Na Ra merasa kesal karena kalah. Namun bukan karena itu ia bergegas meninggalkan lapangan.
Na Ra merasa ada yang tidak beres dengan dadanya. Ia mulai kesulitan bernapas sejak lima menit sebelum pertandingan usai sehingga dirinya tak sadar bola terarah padanya dan membuatnya tersisih. Seharusnya ia langsung pergi ke kelas, bukannya menyaksikan pertandingan hingga selesai.
Tentu saja Na Ra tidak bisa pergi begitu saja. Ia harus memastikan kelasnya menang atau kalah agar tahu skor kemenangannya bertambah atau justru disalib Yeon Jun.
Na Ra merasa paru-parunya semakin menyempit. Penyakit asmanya kambuh. Sepertinya ia terlalu berlebihan saat pertandingan tadi. Ia memaksakan kakinya terus melangkah sambil berdoa ia tidak tumbang di tengah jalan.
Tapi beberapa langkah sebelum mencapai kelasnya, Na Ra sudah tidak kuat lagi. Ia terpaksa berhenti untuk mencoba mengurangi rasa sesaknya tapi percuma, ia membutuhkan obat atau inhaler yang ada di tasnya.
"Astaga, kau kenapa?"
Dalam kondisi kesadarannya yang hampir menipis, Na Ra melihat seseorang menghampirinya dengan ekspresi panik. Saat ini ia terduduk sambil bersandar pada dinding di lorong. Padahal kelasnya hanya tinggal beberapa langkah lagi.
"Apa kau terserang asma?" tanya orang itu setelah melihat gejala yang ditunjukkan Na Ra. "Apa kau membawa obatmu?"
"Di tasku." Na Ra berkata dengan suara tersengal. "Bisa tolong.. kau ambilkan? Kursiku.., ada di... barisan kedua.., paling depan dekat meja.. guru."
"Baik. Tunggu di sini."
Na Ra tak menunggu lama. Orang itu bergerak dengan cepat dan kembali tak lama kemudian. Dia memberi Na Ra inhaler.
"Pelan-pelan tarik napasmu.."
Setelah kondisi pernapasannya sedikit membaik, orang itu memberi Na Ra beberapa butir obat lalu membantunya menelannya.
Perlahan sensasi mencekik di dadanya berkurang. Na Ra mulai bisa bernapas normal. Penglihatannya pun mulai membaik. Detik ketika matanya bisa melihat sosok kabur di depannya dengan benar, ia menyadari bahwa yang menolongnya adalah Park Ha Ni, tunangan Yeon Jun.
"Terima kasih."
Ha Ni tersenyum lega. "Sama-sama. Tadi hampir saja. Apa kau sudah sering mengalami ini?"
"Tidak, akhir-akhir ini keadaanku sudah membaik. Tapi sepertinya tadi aku terlalu berlebihan."
"Aigoo, kau harus berhati-hati. Untung saja tadi aku lewat. Jika tidak, nyawamu mungkin dalam bahaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Sputnik [Prelude] - {END}
Hayran KurguDear Sputnik: Semua bermula dari Pekan Olahraga SMU Royal President yang penuh drama. Pertemuan tak terduga yang berujung pada takdir yang manis. - Choi Yeon Jun, si populer yang dingin, kejam, namun sangat penyayang - Choi Soo Bin, si pendiam yang...