📌Area 1821
Kisah lanjutan anak-anak Aodra,
Baca ASKANASYA biar tau siapa saja anggota Aodra ya.
-Konflik Ringan-
Nama gue Raya.
Gue seorang gadis miskin, ah ralat, gue sederhana. Lumayan cantik, nggak jelek jelek amat sih. Gue tinggal sama nenek gu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai..! Ketemu sama Indi lagi dicerita baru Indi. Masih tentang kisah anak Aodra ya... Yang penasaran silahkan di baca, yang nggak suka silahkan di skip Semoga nggak bosen sama Indi,hehe.
- Rayana And Mr.B -
Ayo Aodra lovers, bisa tebak kisah siapa?
Start: 09-02-2023
---
Namaku Rayana Kinanti Putri. Aku seorang mahasiswi dari salah satu fakulktas di kotaku. Uh,aku tidak pandai memperkenalkan diri. Intinya,umurku sembilan belas tahun,dan aku adalah mahasiswi beasiswa. Jadi bisa kalian tebak seperti apa kehidupan ku di kampus.
"Nek, makan dulu. Baru aya berangkat."
"Aya berangkat aja, nenek nanti makan kok."
Hm, aku hidup bersama nenek ku. Bunda ku sudah tiada, beliau meninggal setelah melahirkan ku. Nenek adalah nenek dari pihak ayah, atau orang tua dari ayah ku. Dan ayahku memang tinggal terpisah dariku dan nenek.
"Oke, baiklah..Nenek nggak boleh kemana mana dan nggak boleh ngerjain apa-apa,Raya harus pergi oke."
Aku bergegas meraih tas ku dan berjalan ke depan. "Mbak Rika."
"Raya udah mau berangkat?"
"Iya mbak, titip nenek ya mbak."
"Iya, kamu hati-hati di jalan."
"Siap mbak." Aku berjalan keluar dari gang tempat tinggal ku menuju jalan raya, dan tadi adalah mbak Rika, orang yang membantu ku menjaga nenek, hanya menemani nenek selama aku kuliah dan bekerja dan membantu memasak jika aku tidak sempat memasak, selebih nya aku kerjakan sendirian, karena nenek masih bisa melakukan semua nya sendiri. Aku hanya takut jika nenek sendirian, ada hal yang terjadi namun tidak ada yang membantu.
Mbak Rika orang yang baik, sejak aku masih Sma mbak Rika lah yang membantu ku menjaga nenek, karena usia nenek yang sudah tidak muda lagi, membuatku tidak tega jika harus meninggalan nenek sendirian. Untung lah ada mbak Rika yang bersedia membantu ku, mbak Rika dan suami nya adalah seorang perantau, suami nya kerja serabutan. Awal nya mbak Rika tidak mau menerima uang dari ku, karena mbak Rika tulus mau membantu menjaga nenek, namun sedikit banyak aku akan tetap memberikan pesangon untuk mbak Rika.
Tak sampai lima belas menit, aku sudah sampai di fakultas tempat ku berkuliah. Aku meneliti pakaian ku, oke semua sudah sempurna. Aku berjalan sendirian, karena aku memang tidak memiliki banyak teman. Biasalah, anak beasiswa itu seperti apa, kalian pasti sudah bisa membayangkan nya bukan.
Bruk
"Ah maaf." Aku meringis saat tidak sengaja menabrak seseorang, membuat barang bawaan orang itu jatuh. "Maafkan saya." Sesalku seraya memunguti buku-buku yang jatuh. Cerohon sekali aku yang berjalan tanpa melihat depan.
