11 PINDAHAN.

9.1K 265 10
                                    

Follow Author dulu lah ges Indiyalsa_

📌 Rayana ready Pdf chapter 11-12-13-14

Minggu guys, maaf baru update, Indi sibuk banget ...
Jan lupa vote and komen....

Btw, ayang nya siapa nih di Aodra?

---


Setelah kelas usai, Raya segera ijin pulang duluan pada kedua teman nya. Ia berlari kecil keluar dari area kampus nya. Hingga mata nya tertuju pada sebuah mobil mewah berwarna hitam yang sudah menunggu nya.

Tok tok

Raya mengetuk kaca mobil tersebut.
Seseorang yang berada di dalam nya segera membukakan pintu nya dari dalam untuk Raya, Raya sendiri segera masuk ke dalam mobil sebelum apa orang yang ia kenali melihat nya.

"Kenapa lari-lari?" Tanya orang itu.

Raya menetralkan napas nya, lalu menoleh pada Ben yang mulai melajukan mobil nya. Raya segera memasang seatbelt nya lalu menjawab pertanyaan Ben. "Takut ada yang lihat pak."

Mendengar jawaban Raya, dahi Ben berkenyit. "Kenapa? kamu malu?"

"Ha, ya e-enggak lah, ya masa saya malu, yang ada pak Ben yang malu, kalau sampe ada yang lihat pak Ben ngasih tumpangan mahasiswi miskin pasti langsung jadi berita besar."

Ben seketika tertawa. "Hahaha, buat apa saya malu bawa istri saya sendiri."

Raya tertegun, ia serasa terhipnotis saat melihat Ben yang tertawa. Suara Ben terdengar merdu di telinga Raya. Dan apa tadi? istri?

Dada Raya berdebar, ia segera berdehem untuk menetralkan degupan di dada nya. "Ehem, ki-kita jadi ke rumah saya dulu?" Raya segera mengalihkan pembicaraan.

Ben mengangguk. "Ya, bawa yang kamu perlukan saja, seperti buku dan keperluan kuliah, lain nya sudah saya siap kan di rumah."

"Ha?" Raya berkedip menatap Ben. "Maksud bapak?"

"Saya sudah menyiapkan beberapa pakaian di rumah, jadi bawalah yang menurut mu penting saja."

"Ta-tapi saya punya banyak baju pak."

Ben menoleh menatap Raya saat mereka berhenti di lampu merah. Pria itu seakan memindai Raya dari atas sampai bawah. "Apa kamu akan berpakaian seperti ini saat menemui keluarga saya?"

"Ha, maksud-"

"Jangan salah paham." Potong Ben, lalu kembali melajukan mobil nya saat lampu jalan kembali hijau. "Saya hanya ingin kamu berpenampilan sedikit feminim Raya, mami saya akan syok jika melihat mu berpakain seperti ini, saya tidak menghina gaya pakaian kamu, kamu keren dengan gaya kamu sendiri, tapi keluarga saya mungkin akan kaget,"

Raya menduk  menatap penampilan nya. Ya, ia memang terkasan tomboy. Jarang berdandan dan tidak mau repot, walau begitu Raya termasuk gadis yang modis. Sesekali juga Raya akan mengenakan rok, itupun jika kedua teman nya mengajak nya hangout dan mengatur pakaian nya.

"Jika kamu sedikit merubah gaya pakaian mu, kamu akan terlihat sedikit dewasa."

"Saya sudah dewasa pak."

Ben terkekeh. "Ya, kamu sudah sembilan belas tahun."

Raya mengerucutkan bibir nya, sembilan belas tahun memang terkesan muda jika di banding kan dengan Ben yang sudah berkepala tiga dalam artian berusia tiga puluhan, ia paham dengan apa yang Ben maksud, jadi ia tidak sakit hati dengan ucapan Ben barusan.

RAYANA AND Mr.B 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang