RAYANA AND Mr.B 21+

22 DON'T CRY BABY 🔞

Haiiii......
Masih ada yang nungguin Rayana update gak nih.
Maaf banget ya, kesehatan bener-bener masih naik turun. Jadi belum bisa nulis banyak/revisi tulisan yang udah ada.🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️

Untuk versi pdf sudah sampai chapter 35 ya. Update di Karyakarsa dan Versi pdf.
Pembelian bisa langsung wa indi. Dan seperti biasa, versi pdf akan lebih panjang dan detail dr pada versi Wp ya.

---

Kini Raya masih dengan posisinya yang duduk di atas meja dan Ben yang menatap lekat dirinya. Raya menelan ludah, apa lagi suara Ben yang serak dan berat memasuki gendang telinga nya.

"Ray...." Panggil Ben seraya meremas pinggang Raya pelan.

Ah, bagaimana bisa hal ini terjadi. Lebih tepatnya setelah Jevran pulang, Raya berniat menghubungi sang suami kontrakan nya jika ia tengah berada di rumah sang nenek, dan siapa yang mengira, belum sempat Raya menelfon Ben, pria itu sudah berdiri di depan pintu rumah sang nenek. Dan, ya kalian bisa tebak adegan apa yang kini terjadi pada Raya.

"Pak."

"Hm?" Dehem Ben seraya kembali mengendus-endus leher Raya.

Lagi-lagi Raya menelan ludah, "Ka-kalau nenek pulang gimana?" Tanya Raya tergagap, sang nenek yang tengah pergi pengajian bersama ibu-ibu komplek bisa saja pulang tiba-tiba bukan.

"Kamu udah kunci pintu kan, sebentar saja Ray." Bisik Ben dengan bibik mengecup manja telinga Raya.

Raya sendiri semakin terbawa suasana, Ben benar-benar pintar memancing gairah nya. Ah, kenapa Raya lupa jika Ben adalah seorang pemain?

Cup

Ben menyesap leher Raya dengan sedikit kuat membuat Raya meringis seraya meremas pundak Ben. "Pakhhh, ah."

Shit.... Umpat Ben dalam hati lalu segera menempelkan bibirnya pada bibir Raya. Pria itu kembali melumat bibir Raya dengan sedikit kasar. Raya yang mendapatkannya serangan mendadak pun tersentak kaget, namun dengan perlahan, ia mulai mencoba membalas ciuman Ben walau tidak bisa mengimbangi nya.