kedatangan tamu

100 11 0
                                    

Keesokannya javas terbangun dari tidur nya dan langsung mendongakkan kepalanya, ternyata gram lebih dulu bangun dan sedang mengelus kepala javas.

Javas memeluk pinggang gram dengan sangat erat sembari menyembunyikan wajahnya di sela² tubuh gram
"nanti kita ke bengkel ya jav" ucap gram.

"diam² saja disini, aku yakin si mac bisa mengurus semuanya" ucap javas.

Mac adalah manejer di bengkel itu, jadi semenjak gram sakit javas menyerahkan bengkelnya kepada mac.

"kenapa kamu bisa yakin seperti itu?" tanya gram, karena javas mudah sekali menyerahkan semuanya ke orang lain.

"mac itu teman lama ku" ucap javas lalu gram menganggukkan kepalanya.

"aku mau mandi" ucap gram menyingkirkan lengan javas yang melingkari pinggangnya.

javas masih setia di atas ranjangnya sembari mengecek tugas-tugas nya di laptop, jujur kali ini adalah kasus yang cukup berat bagi javas karena si perampok ini bukanlah perampok recehan.

si perampok ini memiliki sebuah nama komunitas, dan kalau merampok pasti dalam jumlah yang sangat banyak.

Gram keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang melingkari pinggangnya, melihat gram keluar javas langsung menutup laptopnya dan menaruhnya di atas meja.

"kamu tidak mandi?"tanya gram.

javas tersenyum lalu dia turun dari atas ranjang nya dan mencium leher gram dengan mengisap aroma tubuh gram yang harum lalu dia masuk kedalam kamar mandi.

Selesau mandi mereka sarapan seperti biasanya, javas memutuskan untuk bekerja di rumah dengan laptopnya karena dia tidak bisa meninggalkan gram sendirian.

Javas sudah terbiasa memanjakan gram dan mengurusnya, jadi dia tidak bisa meninggalkannya sendirian kalau semua kebutuhan gram belum terpenuhi

Selesai sarapan mereka duduk di ruang tamu, gram sedang menonton televisi sedangkan javas sedang fokus pada pekerjaannya.

"aku mau cemilan" ucap gram, lalu javas menoleh kearah gram.

"kamu mau cemilan?" tanya javas lalu gram menganggukkan kepalanya.

"di kulkas sepertinya ada, biar ku ambilkan" ucap javas lalu dia berjalan kearah dapur untuk mengambil beberapa cemilan.

javas mengambil semua cemilan dan mengambilkan air juga, lalu dia kembali ke ruang tamu dan menaruhnya di atas meja.

Gram tersenyum lalu mengecup pipi javas
"makasih" ucap gram lalu javas tersenyum dan kembali fokus ke pekerjaannya.

gram menonton televisi dengan memakan semua snack itu tetapi lama-kelamaan dia mulai merasa bosan lalu dia melirik sebuah spidol di sebelah kertas-kertas javas dan mengambil nya dengan diam-diam.

Dia membuka tutup spidol itu lalu perlahan-lahan mendekati javas, dia mencoret wajah javas menggunakan spidol.

Javas menoleh kearah gram, lalu memegang pipinya dan mengusapnya
"gram, kamu mencoret pipiku?" tanya javas tetapi gram hanya tertawa saja.

"aku bosan, izinkan aku mencoret wajahmu ya" mohon gram.

"kamu bisa menggambar di kertas sayang jangan di wajahku" ucap javas, mendengar itu gram memanyunkan bibir nya kecewa karena tidak di izinkan.

Javas menghela nafas nya dengan panjang
"oke oke gambar saja sesukamu" ucap javas pasrah, lalu gram kembali senang.

Javas fokus kepada pekerjaan nya tetapi gram sibuk menggambar wajah javas dengan spidol dia membuat wajah javas seperti kucing, benar-benar sangat lucu.

JAVASGRAM 2[end√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang